Cara merawat sistem suspensi mobil
Sistem suspensi, mulai dari shockbreaker hingga spring dan ball joint memang kerap terabaikan jika dibandingkan dengan perawatan terhadap bodi dan mesin mobil. Padahal, sistem suspensi ini juga tergolong sistem yang memberikan kenyamanan selama mobil digunakan.
Ya, salah satu dari lima fungsi suspensi yang ada adalah untuk meredam getaran dari permukaan jalan sehingga kenyamanan selama berkendara bisa lebih meningkat.
Coba bayangkan, jika sistem suspensi ini tidak bekerja dengan baik seperti misalnya ada bunyi kletek-kletek, setir narik ke kanan dan kiri, atau mobil terasa limbung saat dijalan bergelombang, maka kenyamanan kita selama mengemudi tentunya akan sangat terganggu.
Hal ini juga sangat berpotensi mengurangi konsentrasi selama mengemudi yang imbasnya juga akan mempengaruhi keselamatan.
Agar sistem suspsensi mobil bisa tetap awet dan terjada kondisinya, maka perawatan secara rutin tetap perlu dilakukan. Lantas apa saja hal-hal yang perlu dilakukan sebagai cara merawat sistem suspensi?
Berikut adalah cara merawat sistem suspensi mobil agar tetap awet dan terjaga kondisinya, simak caranya dibawah berikut...
Langkah awal merawat sistem suspensi mobil agar selalu awet dan tahan lama adalah dengan menghindari jalan bergelombang. Suspensi mobil memang memiliki kemampuan untuk meredam guncangan yang terjadi saat melaju di jalan bergelombang.
Namun begitu, bukan berarti suspensi akan tetap tahan selamanya dalam menahan guncangan dan hentakan yang terjadi. Jika guncangan dan hentakan dari jalan bergelombang ini terlalu keras dan kuat, bukan tidak mungkin sistem suspensi akan mengalami kegagalan fungsi seperti misalnya :
Semua kegagalan yang terjadi pada sistem suspensi jelas akan merusak seluruh sistem suspensi lainnya yang artinya kita gagal merawat sistem suspensi. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan perawatan sistem suspensi, hal yang paling utama adalah berusaha untuk menghindari jalan berlubang.
Jika harus melintasi jalan berlubang, maka lakukan degan cara yang baik dan benar agar tetap aman dan suspensi tetap awet. Baca: Tips melewati jalan berlubang
Selain menghindari jalan berlubang, untuk merawat sistem suspensi agar tetap awet dan tahan lama adalah dengan berkendara dan tidak melebihi kapasitas beban maksimal yang diperbolehkan. Untuk mengetahui ukuran maksimal kapasitas beban yang diperbolehkan, sobat bisa merujuk pada buku panduan pemilik masing-masing kendaraan (owners manual).
Melebihi kapasitas beban yang diperbolehkan akan secara langsung menekan seluruh komponen sistem suspensi. Jika digunakan dalam durasi waktu yang lama serta saat melintas dijalan bergelombang dan rusak, maka sistem suspensi akan semakin tertekan dan suatu saat akan kalah dan jebol.
Oleh karena itu, sesuaikan beban dan kapaistas yang dianjurkan pada buku panduan pemilik untuk menghindari kerusakan komponen pada sistem suspensi lebih awal.
Langkah berikutnya sebagai cara merawat sistem suspensi mobil adalah dengan memeriksa kekencangan baut-baut suspensi secara rutin. Seiring dengan penggunaan mobil untuk operasional, tentunya guncangan, hentakan serta benturan dari roda dengan jalan akan mempengaruhi sistem suspensi termasuk baut dan mur pengikatnya. Tidak menutup kemungkinan, baut dan mur yang ada pada sistem suspensi ini menjadi kendor.
Untuk mengantisipasi kondisi yang demikian (kendor tanpa diketahui dan berpotensi merusak) maka diperlukan pemeriksaan kekencangan baut dan mur-mur pada sistem suspensi, termasuk pemeriksaan pengencangan baut chasis dan rangka. Lakukan pemeriksaan ini setiap 10.000km atau setidaknya setiap 6 bulan sekali.
Hal yang juga perlu dilakukan secara rutin untuk merawat sistem suspensi adalah dengan membersihkan suspensi secara rutin. Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan debu, lumpur, serta kotoran berpasir yang menempel pada sistem suspensi.
Jika kotoran-kotoran yang menempel tidak segera dibersihkan, maka kotoran-kotoran ini lambat laun akan menimbulkan karat, gores dan luka pada komponen gesek di sistem suspensi. Akibatnya komponen suspensi memiliki gerak yang terbatas hingga menimbulkan keausan yang bisa menimbulkan bunyi kletek-kletek di kolong mobil ataupun kerusakan lainnya.
Untuk merawat sistem suspensi berikutnya, lakukanlah penggantian pelumas (grease/gemuk) secara rutin. Hal ini tentu disesuaikan dengan jenis dan tipe suspensi yang ada di kendaraan karena tidak semua jenis suspensi menyediakan penggantian grease/ gemuk/stempet.
Ciri-ciri suspensi mobil yang membutuhkan penggantian grease/gemuk/stempet ini biasanya menggunakan suspensi jenis double wishbone atau multilink dimana pada bagian ball joint yang ada, tersedia katup untuk melakukan penggantian grease/gemuk. Lakukanlah penggantian gemuk setidaknya setiap 10.000km atau setiap 6 bulan sekali.
Baca juga :
Jangan pernah menunda penggantian komponen suspensi yang rusak. Menunda satu atau sebagian komponen suspensi yang rusak, akan mempercepat kerusakan pada komponen lainnya yang tidak rusak. Perlu di ketahui bahwa sistem suspensi ini saling berhubungan satu sama lain dan memiliki sudut kemudi yang harus selalu dijaga posisinya.
Jika salah satu komponen suspensi ada yang rusak, maka secara langsung dapat merubah sudut kemudi tersebut, yang akibatnya, juga akan menarik komponen lainnya sehingga seluruh kerja sistem suspensi menjadi tidak normal. Komponen yang tertarik lebih besar, tentunya akan menanggung kerusakan yang lebih cepat.
Oleh karena itu, jika sobat menemukan adanya kerusakan pada salah satu komponen sistem suspensi, segera lakukan perbaikan untuk menghindari kerusakan pada komponen lainnya.
Hal terpenting lainnya untuk merawat sistem suspensi adalah dengan melakukan spooring suspensi dan balancing roda secara rutin. Untuk spooring ada baiknya dilakukan setiap 10.000 km sekali atau 6 bulan sekali.
Spooring berfungsi untuk mengembalikan sudut-sudut kemudi ke posisi standard yang mungkin akan bergeser selama mobil digunakan. Sedangkan balancing berfungsi untuk menstabilkan putaran roda. Dengan menspooring dan balancing roda secara teratur, maka sistem suspensi akan selalu terjaga kondisinya jika ada kerusakan bisa lebih cepat diketahui.
Ya, salah satu dari lima fungsi suspensi yang ada adalah untuk meredam getaran dari permukaan jalan sehingga kenyamanan selama berkendara bisa lebih meningkat.
Coba bayangkan, jika sistem suspensi ini tidak bekerja dengan baik seperti misalnya ada bunyi kletek-kletek, setir narik ke kanan dan kiri, atau mobil terasa limbung saat dijalan bergelombang, maka kenyamanan kita selama mengemudi tentunya akan sangat terganggu.
Hal ini juga sangat berpotensi mengurangi konsentrasi selama mengemudi yang imbasnya juga akan mempengaruhi keselamatan.
Agar sistem suspsensi mobil bisa tetap awet dan terjada kondisinya, maka perawatan secara rutin tetap perlu dilakukan. Lantas apa saja hal-hal yang perlu dilakukan sebagai cara merawat sistem suspensi?
Berikut adalah cara merawat sistem suspensi mobil agar tetap awet dan terjaga kondisinya, simak caranya dibawah berikut...
1. Hindari jalan bergelombang
Langkah awal merawat sistem suspensi mobil agar selalu awet dan tahan lama adalah dengan menghindari jalan bergelombang. Suspensi mobil memang memiliki kemampuan untuk meredam guncangan yang terjadi saat melaju di jalan bergelombang.
Namun begitu, bukan berarti suspensi akan tetap tahan selamanya dalam menahan guncangan dan hentakan yang terjadi. Jika guncangan dan hentakan dari jalan bergelombang ini terlalu keras dan kuat, bukan tidak mungkin sistem suspensi akan mengalami kegagalan fungsi seperti misalnya :
- Shockbreaker patah
- Oli shockbreaker bocor
- Ball joint patah atau lepas
- Pegas/spring patah
Semua kegagalan yang terjadi pada sistem suspensi jelas akan merusak seluruh sistem suspensi lainnya yang artinya kita gagal merawat sistem suspensi. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan perawatan sistem suspensi, hal yang paling utama adalah berusaha untuk menghindari jalan berlubang.
Jika harus melintasi jalan berlubang, maka lakukan degan cara yang baik dan benar agar tetap aman dan suspensi tetap awet. Baca: Tips melewati jalan berlubang
2. Jangan melebihi kapasitas beban
Selain menghindari jalan berlubang, untuk merawat sistem suspensi agar tetap awet dan tahan lama adalah dengan berkendara dan tidak melebihi kapasitas beban maksimal yang diperbolehkan. Untuk mengetahui ukuran maksimal kapasitas beban yang diperbolehkan, sobat bisa merujuk pada buku panduan pemilik masing-masing kendaraan (owners manual).
Melebihi kapasitas beban yang diperbolehkan akan secara langsung menekan seluruh komponen sistem suspensi. Jika digunakan dalam durasi waktu yang lama serta saat melintas dijalan bergelombang dan rusak, maka sistem suspensi akan semakin tertekan dan suatu saat akan kalah dan jebol.
Oleh karena itu, sesuaikan beban dan kapaistas yang dianjurkan pada buku panduan pemilik untuk menghindari kerusakan komponen pada sistem suspensi lebih awal.
3. Periksa kekencangan baut-baut suspensi secara rutin
Langkah berikutnya sebagai cara merawat sistem suspensi mobil adalah dengan memeriksa kekencangan baut-baut suspensi secara rutin. Seiring dengan penggunaan mobil untuk operasional, tentunya guncangan, hentakan serta benturan dari roda dengan jalan akan mempengaruhi sistem suspensi termasuk baut dan mur pengikatnya. Tidak menutup kemungkinan, baut dan mur yang ada pada sistem suspensi ini menjadi kendor.
Untuk mengantisipasi kondisi yang demikian (kendor tanpa diketahui dan berpotensi merusak) maka diperlukan pemeriksaan kekencangan baut dan mur-mur pada sistem suspensi, termasuk pemeriksaan pengencangan baut chasis dan rangka. Lakukan pemeriksaan ini setiap 10.000km atau setidaknya setiap 6 bulan sekali.
4. Rutin membersihkan suspensi
Hal yang juga perlu dilakukan secara rutin untuk merawat sistem suspensi adalah dengan membersihkan suspensi secara rutin. Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan debu, lumpur, serta kotoran berpasir yang menempel pada sistem suspensi.
Jika kotoran-kotoran yang menempel tidak segera dibersihkan, maka kotoran-kotoran ini lambat laun akan menimbulkan karat, gores dan luka pada komponen gesek di sistem suspensi. Akibatnya komponen suspensi memiliki gerak yang terbatas hingga menimbulkan keausan yang bisa menimbulkan bunyi kletek-kletek di kolong mobil ataupun kerusakan lainnya.
5. Ganti pelumas suspensi secara rutin
Untuk merawat sistem suspensi berikutnya, lakukanlah penggantian pelumas (grease/gemuk) secara rutin. Hal ini tentu disesuaikan dengan jenis dan tipe suspensi yang ada di kendaraan karena tidak semua jenis suspensi menyediakan penggantian grease/ gemuk/stempet.
Ciri-ciri suspensi mobil yang membutuhkan penggantian grease/gemuk/stempet ini biasanya menggunakan suspensi jenis double wishbone atau multilink dimana pada bagian ball joint yang ada, tersedia katup untuk melakukan penggantian grease/gemuk. Lakukanlah penggantian gemuk setidaknya setiap 10.000km atau setiap 6 bulan sekali.
Baca juga :
- 8 Jenis suspensi mobil yang umum digunakan
- Cara memeriksa komponen kaki-kaki mobil
- Penyebab ball joint mobil rusak
6. Jangan menunda penggantian komponen suspensi yang rusak
Jangan pernah menunda penggantian komponen suspensi yang rusak. Menunda satu atau sebagian komponen suspensi yang rusak, akan mempercepat kerusakan pada komponen lainnya yang tidak rusak. Perlu di ketahui bahwa sistem suspensi ini saling berhubungan satu sama lain dan memiliki sudut kemudi yang harus selalu dijaga posisinya.
Jika salah satu komponen suspensi ada yang rusak, maka secara langsung dapat merubah sudut kemudi tersebut, yang akibatnya, juga akan menarik komponen lainnya sehingga seluruh kerja sistem suspensi menjadi tidak normal. Komponen yang tertarik lebih besar, tentunya akan menanggung kerusakan yang lebih cepat.
Oleh karena itu, jika sobat menemukan adanya kerusakan pada salah satu komponen sistem suspensi, segera lakukan perbaikan untuk menghindari kerusakan pada komponen lainnya.
7. Lakukan spooring suspensi dan balancing roda secara rutin
Hal terpenting lainnya untuk merawat sistem suspensi adalah dengan melakukan spooring suspensi dan balancing roda secara rutin. Untuk spooring ada baiknya dilakukan setiap 10.000 km sekali atau 6 bulan sekali.
Spooring berfungsi untuk mengembalikan sudut-sudut kemudi ke posisi standard yang mungkin akan bergeser selama mobil digunakan. Sedangkan balancing berfungsi untuk menstabilkan putaran roda. Dengan menspooring dan balancing roda secara teratur, maka sistem suspensi akan selalu terjaga kondisinya jika ada kerusakan bisa lebih cepat diketahui.
Daftar isi