Perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4 - OMBRO

Perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4

Perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4. Banyak yang bilang kalau minyak rem itu sama saja. Padahal, jika ditelisik lebih jauh lagi, minyak rem tidaklah sama. Ada beragam jenis minyak rem yang digunakan pada kendaraan, namun umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasakan standar DOT (Department Of Transportation) yaitu mulai dari dot 2 hingga dot 5.1.

Untuk saat ini, minyak rem dot 3 dan dot 4 merupakan minyak rem yang paling banyak digunakan. Hal ini juga memicu tingkat ketersediaan minyak rem dot 3 dan dot 4 dipasaran yang cukup banyak. Tak jarang, para pemilik kendaraan cukup kebingungan untuk memilih mana minyak rem yang sebaiknya digunakan. Dot 3 atau dot 4?

perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4

Hal yang paling baik untuk dilakukan ketika kita bingung memilih antara dot 3 atau dot 4, maka sebaiknya kita kembali ke buku owners manual kendaraan masing-masing. Pasalnya, minyak rem dot 3 dan dot 4 memiliki perbedaan yang cukup signifikan terkait kinerjanya pada kendaraan.

Setidaknya saat ini, ada dua perbedaan besar antara minyak rem dot 3 dan dot 4. Perbedaan ini mempengaruhi kinerja masing-masing jenis minyak rem. Dibawah berikut adalah perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4.



1. Kandungan bahan kimia yang digunakan


Perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4 yang pertama adalah dari kandungan bahan kimia yang digunakan di masing-masing minyak rem. Bahan kimia yang digunakan untuk minyak rem umumnya berbasis Glikol dengan beberapa campuran bahan lainnya meskipun ada pula minyak rem yang menggunakan bahan dasar silikon, yaitu minyak rem dot 5.

Untuk minyak rem dot 3 biasanya menggunakan sekitar 80% bahan dari Glikol dan beberapa kandungan zat lain sebagai sisanya. Sedangkan minyak rem DOT 4 mengandung sekitar 50-65% bahan berbasis Glikol Eter dengan campuran sekitar 20-40% basis Ester Borat .

Campuran Glikol dan zat kimia lainnya akan mempengaruhi besaran titik didih (boiling point) minyak rem. Selain itu, campuran tersebut juga akan mempengaruhi tingkat kelembapan dan usia pakai minyak rem dalam sebuah sistem.

Besarnya perbandingan campuran serta penggunaan bahan kimia yang sangat berbeda inilah yang akhirnya membuat perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4.



2. Titik didih (boiling point)


Perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4 lainnya adalah dari besaran titik didih minyak rem (boiling point). Berdasarkan wikipedia, titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Mudahnya, titik didih ini merupakan sebuah titik atau nilai besaran suhu dimana zat cair mulai mendidih dan berubah menjadi gas saat terkena panas.

Untuk minyak rem, diketahui ada 2 titik didih yang digunakan untuk menentukan kualitas minyak rem yaitu titik didih kering (dry boiling point) dan titik didih basah (wet boiling point).

Titik didih kering adalah titik didih minyak rem yang belum terkontaminasi oleh air. Titik didih keringnya sama dengan titik didih minyak rem langsung dari wadah yang baru dibuka. Sedangkan titik didih basah didefinisikan sebagai titik didih ketika 3,7% air telah diserap dan sekarang menjadi bagian dari keseluruhan sistem.

Pada minyak rem, semakin tinggi titik didih yang dimiliki minyak rem, maka semakin tinggi pula kemampuan minyak rem untuk tidak mendidih saat terpapar panas.

Namun begitu, Minyak rem juga dikenal bersifat hygroscpic yang artinya dapat menyerap kandungan air yang ada di udara (kecuali minyak rem DOT5 yang berbasis silikon). Semakin banyak kandungan air yang diserap maka titik didih minyak rem akan semakin rendah. Ini artinya, kualitas minyak rem akan semakin menurun dan membutuhkan penggantian untuk menghindari kegagalan fungsi.


Berikut perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4 berdasarkan titik didihnya

Tipe Titik didih kering (dry boiling point) Titik didih basah (wet boiling point)
DOT3 205 °C (401 °F) 140 °C (284 °F)
DOT4 230 °C (446 °F) 155 °C (311 °F)

Baca juga:


Apakah bisa menggunakan minyak rem dengan DOT yang berbeda?

Secara logika dasar, tentu saja bisa. Kita bisa menggunakan minyak rem dot 3 untuk mobil yang seharusnya menggunakan minyak rem dot 4. Namun, tindakan ini kurang bijaksana dan bisa berakibat fatal karena sistem rem merupakan satu bagian dari sistem keamanan saat berkendara.

Pasalnya, titik didih minyak rem dot 3 lebih rendah dibanding dot 4. Jika dipaksakan pada kendaraan yang butuh minyak rem dot 4, maka minyak rem dot 3 ini menjadi cepat rusak dan bisa mengalami gagal fungsi akibat mendidih, terkontaminasi air, atau menciptakan vapour lock di dalam sistem rem.

Ketika minyak rem mengalami gagal fungsi, ini artinya fungsi sistem rem juga bisa gagal. Mobil bisa saja menjadi sulit dihentikan dan berpotensi terjadi kecelakaan. Atas dasar itulah sebaiknya kita tetap menggunakan minyak rem dengan DOT yang direkomendasikan di owners manual kendaran masing-masing.


Apakah minyak rem dot 3 dan dot 4 boleh dicampur?

Dari beberapa penelusuran di beberapa situs web serta berdasarkan pengalaman yang pernah Ombro ketahui. Minyak rem dot 3 dan dot 4 bisa saja dicampur karena masih berbahan dasar sama yaitu bahan Glikol, namun yang berpotensi menjadi masalah adalah berubahnya titik didih (boiling point), perubahan struktur bahan kimia yang digunakan, dan daya tahan saat terpapar panas yang tidak kita ketahui.

Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk mencampur minyak rem dot 3 dengan minyak rem dot 4 untuk digunakan bersama dalam satu sistem. Sebaiknya, kita tetap mengikuti nilai DOT yang direkomendasikan untuk mobil kita. Jika pakai dot 3 maka pakailah dot 3, begitupula sebaliknya.

Demikianlah artikel tentang perbedaan minyak rem dot 3 dan dot 4 yang bisa Ombro sampaikan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Daftar isi
    SHARE