Cara membaca ukuran baut
Baut dan mur merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari komponen-komponen mobil, baik untuk mesin transmisi, gardan, hingga bodi mobil. Fungsi baut dan mur adalah untuk menggabungkan beberapa komponen menjadi satu bagian yang memiliki sifat tidak permanen (bisa dibongkar pasang).
Dalam penggunaannya, bentuk dan ukuran baut sangat beragam. Mulai dari panjang baut, diameter baut, jenis ulir, hingga ukuran kekuatan tarik (torque) yang dapat ditahannya. Namun begitu, adakalanya baut yang dipasang di mobil ini dapat mengalami kerusakan, mulai dari slek, dol, aus, hingga patah sehingga diperlukan perbaikan atau penggantian baut dengan yang baru.
Nah, untuk memilih baut penggantinya, kita tidak dapat mengganti secara asal. Apalagi, jika baut tersebut digunakan pada komponen penting dalam mesin, seperti misalnya baut connecting rod, cylinder head, rocker arm shaft cap,baut oil pump, dan lain-lain.
Oleh karena itu, diperlukan pembacaan dan pengukuran terhadap ukuran baut sehingga baut yang baru bisa dipasangkan dengan benar dan tidak merusak komponen mobil yang ada.
Nah, pada artikel kali ini, Ombro akan berbagi tips tentang cara membaca ukuran baut sehingga kita tidak salah dalam memilih baut pengganti yang baru. Dibawah berikut ini adalah cara membaca ukuran baut...
I. Ketahui bagian-bagian baut dan spesifikasinya
Sebelum membaca ukuran baut, hal terpenting yang wajib kita ketahui terlebih dahulu adalah bagian-bagian baut dan spesifikasinya. Bagian-bagian baut ini dapat memperjelas ukuran standar yang digunakan baut tersebut sehingga akan mempermudah dalam menentukan hasil saat membaca ukuran baut tersebut.
Perhatikanlah bagian-bagian baut yang ada pada gambar dibawah ini
- B (width accross flats) adalah ukuran lebar kepala baut bagian yang sejajar. Ukuran ini sama dengan ukuran kunci yang digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut tersebut. Misalnya berukuran 10mm maka kunci yang digunakan adalah 10mm.
- L (Length) adalah panjang baut secara keseluruhan
- TL (Thread Length) adalah panjang ulir
- P (Pitch) adalah jarak antara puncak ulir satu dengan ulir yang lainnya
- D (Diameter) adalah diameter ulir baut. Untuk ukuran metrik, diameter ini akan menjadi penanda dan ukuran kode baut.
Dari bagian-bagian baut diatas, terdapat beberapa bagian penting yang kerap menjadi penanda di dalam kode ukuran baut yaitu pada bagian B (lebar kepala baut), Diamater ulir baut (D), Pitch (P) dan Length (L).
II. Ketahui standar ukuran baut yang digunakan
Setelah kita mengetahui bagian-bagian baut dan spesifikasinya, langkah selanjutnya adalah memahami standar ukuran baut yang digunakan. Saat ini diketahui ada beberapa standar ukuran baut di dunia, namun yang paling umum digunakan dalam industri otomotif hanya dua, yaitu baut ukuran metrik (milimeter) dan baut ukuran Whitworth (inch), berikut penjelasannya
1. Standar baut ukuran metrik (ISO Metric)
Standard ukuran baut metrik merupakan standar ukuran baut yang paling umum digunakan di seluruh dunia, Ukuran ini yang dikenal dengan sebutan ISO Metric. Ukuran baut metrik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Menggunakan simbol M yang berarti Metrik
- Satuan ukuran baut menggunakan milimeter (mm)
- Sudut puncak antar pitch sebesar 60 derajat
Berikut ini adalah contoh kode dan cara membaca ukuran baut yang menggunakan ukuran metrik
M8x1.25 2 LH L:35mm
Artinya :
- M = Metric (menandakan baut ini menggunakan ukuran metrik)
- 8 = Ukuran diameter ulir baut sebesar 8mm
- 1.25 = Ukuran pitch (jarak ulir) sebesar 1.25mm
- 2 = Menunjukkan kelas material no 2
- LH = Menunjukkan arah ulir kiri
- L:35mm = Menunjukkan panjang baut sebesar 35mm
Dibawah berikut adalah contoh tabel ukuran baut metrik yang umum digunakan dalam industri otomotif khususnya mobil
Thread nominal diameter | B = Lebar kepala baut | D = Diameter ulir (mm) | P = Pitch (mm) |
---|---|---|---|
M5 | 8 mm | 5 mm | 0.80 mm |
M6 | 10 mm | 6 mm | 1.00 mm |
M8 | 12 mm | 8 mm | 1.25 mm |
M10 | 14 mm | 10 mm | 1.25 mm |
1.50 mm | |||
M12 | 17 mm | 12 mm | 1.25 mm |
1.75 mm | |||
M14 | 22 mm | 14 mm | 1.50 mm |
2.00 mm | |||
M16 | 24 mm | 16 mm | 1.50 mm |
2.00 mm | |||
M18 | 27 mm | 18 mm | 1.50 mm |
Sebagai contoh cara membaca ukuran baut metrik seperti tabel diatas, maka kita bisa berkesimpulan bahwa:
- Ukuran baut M8 menggunakan kunci 12mm
- Ukuran baut M10 menggunakan kunci 14mm
- Ukuran baut M16 menggunakan kunci 24mm
- Dan begitu seterusnya (Anda tinggal memperhatikan pada tabel diatas).
2. Standar baut ukuran Whitworth (inch)
Standar baut ukuran inchi lebih dikenal dengan sebutan whitworth yang berasal dari singkatan British Standard Whitworth (BSW). Selain BSW, standar baut ukuran inchi ini juga ada yang menggunakan ukuran UNC,UNS,UNEF dan UNF, namun karena tidak terlalu familiar maka pada postingan kali ini hanya ombro batasi pada ukuran BSW saja.
Untuk standar baut ukuran inchi ini memiliki beberapa ciri khusus yang digunakan sebagai kode bautnya. Berikut ciri-ciri baut yang menggunakan ukuran whitworth
- Menggunakan simbol W yang berarti baut ini menggunakan ukuran whitworth
- Menggunakan satuan ukur inchi
- Sudut puncak antar pitch sebesar 55 derajat
Berikut adalah contoh kode dan cara membaca ukuran baut yang mengunakan ukuran whitworth
W 3/8" x 16
Artinya:
- W = whitworth (menandakan baut ini menggunakan ukuran whitworth)
- 3/8" = menunjukkan diameter ulir baut sebesar 3/8 inchi (0,375 inch)
- 16 = Jumlah pitch yang ada dalam 1 inchi sebanyak 16
Dibawah berikut adalah contoh tabel ukuran baut whitworth yang umum digunakan dalam industri otomotif khususnya mobil
Thread nominal diameter | B = Lebar kepala baut (DIN,mm) | D = Diameter (Inch) | P = Pitch (Inch) |
---|---|---|---|
1/4 | 11 mm | 0.2500 | 0.0500 in |
5/16 | 14 mm | 0.3125 | 0.0556 in |
3/8 | 17 mm | 0.3750 | 0.0625 in |
7/16 | 19 mm | 0.4375 | 0.0714 |
1/2 | 22 mm | 0.0769 | |
9/16 | - | 0.0833 | |
5/8 | 27 mm | 0.0909 |
Jika secara fisik tidak terdapat ciri-ciri dan tanda-tanda yang ditampilkan pada baut tersebut, maka untuk mengetahui cara membaca ukuran baut ini kita perlu melakukan pengukuran terhadap baut tersebut. Dengan begitu kita bisa mengetahui ukuran yang pas untuk menemukan baut pengganti dengan ukuran yang sama. Dan untuk mengetahui ukuran baut tersebut, kita memerlukan dua alat bantu yaitu jangka sorong (vernier caliper) dan thread pitch gauge.
Baca juga :
- Cara menggunakan jangka sorong (vernier caliper)
- Daftar spesifikasi dan ukuran kekencangan baut mesin mitsubshi T120SS
- Fungsi kunci ring, ukuran dan cara penggunaannya
- Fungsi Kunci Shock, Jenis Dan Cara Menggunakannya
III. Cara mengetahui ukuran baut
Perhatikan langkah-langkah dibawah berkut sebagai cara untuk mengetahui ukuran baut jika tidak diketahui kode dan ukuran awal baut tersebut...
Langkah 1: Ukur lebar kepala baut (B)
Lebar kepala baut diukur dari sisi-sisi yang sejajar. Untuk mengukur lebar kepala baut ini gunakanlah jangka sorong atau vernier caliper. Lebar kepala baut akan menentukan ukuran kunci yang akan digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut tersebut. Misalnya saat diukur, lebar kepala baut memiliki ukuran sebesar 14mm, maka kunci yang bisa digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut ini adalah kunci 14mm.
Langkah 2: Ukur diameter ulir baut (D)
Diameter ulir baut dapat diukur dengan jangka sorong. Letakkan jangka sorong pada bagian ulir baut tepat di bagian tengahnya untuk menentukan diameter baut tersebut. Diameter ini bisa menentukan ukuran baut.
Langkah 3: Ukur pitch / lebar ulir baut (P)
Untuk mengukur pitch kita membutuhkan alat ukur bernama thread pitch gauge. Alat ini dipasangkan sejajar dengan ulir baut, namun untuk menentukannya kita perlu memilih ukuran pitch yang tepat. Perhatikan contoh pengukuran pitch ulir baut yang tepat seperti gambar dibawah ini
Langkah 4: Ukur panjang baut (L)
Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah mengukur panjang baut. Untuk panjang baut bisa menggunakan jangka sorong sebagai alat ukurnya. Hal yang perlu diperhatikan saat mengukur panjang baut ini adalah panjang ulirnya. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang sama, kita juga perlu menyamakan panjang ulir baut yang baru dengan baut yang diukur.
Dengan mengetahui cara membaca ukuran baut tersebut maka kita bisa menentukan baut pengganti yang sama, atau digunakan untuk memilih ukuran tap atau snai untuk memperbaiki ulir baut yang rusak.