5 Fungsi Sistem Suspensi - OMBRO

5 Fungsi Sistem Suspensi

Sistem suspensi merupakan salah satu sistem pada kendaraan yang bertujuan untuk menciptakan performa kendaraan yang maksimal, yaitu dengan menyerap oskilasi, getaran, guncangan, serta berbagai kejutan yang diakibatkan oleh permukaan jalan yang tidak rata serta bergelombang.

Saat ini, terdapat dua jenis sistem suspensi yang digunakan yaitu, sistem suspensi rigid (dependent) dan sistem suspensi Independent. Sistem suspensi rigid (dependent) lebih banyak digunakan pada mobil-mobil dan kendaraan niaga seperti pick up, truck, bus, dan lain-lain karena dianggap lebih tahan terhadap beban dan muatan yang berat.

Sedangkan sistem suspensi independent lebih banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan penumpang seperti sedan, suv, mpv, dan lain sebagainya. Sistem suspensi independent memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik daripada sistem suspensi rigid. Baca juga : 8 Tipe suspensi mobil yang umum digunakan.

Fungsi suspensi

Sistem suspensi diletakkan di antara roda-roda dan bodi kendaraan. Umumnya, sistem suspensi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu pegas (spring), peredam kejut (shock absorber) dan lengan suspensi (suspension arm).

Selain 3 komponen utama tersebut, sistem suspensi juga didukung oleh beberapa komponen suspensi lainnya seperti ball joint, strut bar, karet bushing (cushion), stabilizer bar, bumper suspension, dan lain-lain. Untuk lebih lengkapnya sobat bisa membacanya pada artikel 10 Komponen suspensi mobil dan fungsinya

Lantas, apa sih sebenarnya fungsi sistem suspensi pada mobil ini ? Berikut Ombro informasikan tentang 5 Fungsi sistem suspensi mobil yang Ombro ketahui



1. Meningkatkan kenyamanan dan stabilitas dalam berkendara


Fungsi sistem suspensi yang pertama adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan stabilitas dalam berkendara. Hal ini bisa dicapai karena sistem suspensi bekerja untuk menyerap oskilasi, getaran, dan kejutan dari permukaan jalan agar tidak diteruskan ke body kendaraan.

Setidaknya ada 4 (empat) macam gerakan oskilasi yang terjadi pada kendaraan yaitu:

  1. Pitching : gerakan oskilasi naik turun pada bagian depan dan belakang kendaraan terhadap titik tengah (titik berat) kendaraan dilihat dari samping.
  2. Rolling : gerakan bodi kendaraan miring ke salah satu sisi kendaraan, kanan ataupun kiri saat kendaraan menikung.
  3. Bouncing : Bouncing adalah gerakan naik turun kendaraan secara keseluruhan saat melalui jalan bergelombang yang kerap terjadi pada saat kecepatan tinggi.
  4. Yawing : gerakan bodi kendaraan ke arah kanan dan kiri terhadap titik tengah kendaraan dilihat dari atas kendaraan.

Dengan adanya sistem suspensi, maka pada saat mobil melaju diatas jalan yang tidak rata dan bergelombang, komponen suspensi seperti pegas akan menyerap kejutan dari permukaan jalan dan getaran dari roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan. Sedangkan komponen shock absorber berfungsi untuk meredam getaran oskilasi naik turun yang terjadi pada pegas.

Dengan begitu maka getaran yang muncul akibat permukaan jalan yang bergelombang bisa diredam dan tidak diteruskan ke body kendaraan sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan stabilitas dalam berkendara.



2. Menghubungkan Body kendaraan dengan roda-roda


Fungsi sistem suspensi yang kedua adalah untuk menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda. Semua roda-roda yang terpasang pada kendaraan, terhubung dengan bodi kendaraan melalui rangkaian sistem suspensi yang berupa suspension arm, ball joint, shock absorber, pegas, dan lain-lain.

Semua komponen yang terdapat pada sistem suspensi ini menjadi penghubung antara bodi kendaraan dengan roda. Dengan begitu, hubungan antara bodi dan roda tidak kaku sehingga dapat memberikan kebebasan pada roda untuk bergerak naik turun mengikuti kontur dan permukaan jalan.


Baca juga :



3. Meningkatkan kemampuan dan daya cengkeram roda terhadap jalan


Fungsi sistem suspensi yang ketiga adalah untuk meningkatkan kemampuan dan daya cengkeram roda terhadap jalan. Hal ini terjadi akibat bodi kendaraan beserta komponen suspensi lainnya bisa memberikan tekanan dan dorongan pada roda agar selalu kembali dan menekan ke permukaan jalan.

Posisi roda yang selalu tertekan oleh pegas dan bodi kendaraan, secara otomatis akan membuat daya cengkeram roda terhadap jalan semakin meningkat. Terlebih disaat roda melewati jalan bergelombang.

Ketika melewati jalan bergelombang, roda kendaraan akan segera terdorong kembali kearah permukaan jalan akibat dorongan pegas. Hal inilah yang membuat daya cengkeram roda kendaraan terhadap jalan tetap terjaga dan kendaraan bisa lebih mudah dikendalikan.



4. Menopang Body kendaraan dan menjaga letak geometris antara body dan roda-roda


Fungsi sistem suspensi yang keempat adalah untuk menopang body kendaraan serta menjaga letak geometris antara body dengan roda-roda. Sebagai sebuah sistem, suspensi dirancang sedemikian rupa agar dapat menopang bodi kendaraan namun tetap memberikan kebebasan kepada roda untuk dapat bergerak mengikuti kontur permukaan jalan.

Meskipun roda dapat bergerak bebas, sistem suspensi juga tetap menjaga letak geometris roda terhadap bodi kendaraan agar tetap memberikan kontribusi yang positif terhadap pengendalian.

Salah satu contohnya adalah adanya penyetelan sudut-sudut kemudi pada sistem suspensi. Seperti misalnya pada penyetelan sudut camber, caster, toe-in, toe-out, dan lain-lain. Penyetelan sudut kemudi ini dilakukan pada sistem suspensi dengan tujuan untuk meningkatkan pengendalian dan dan kestabilan dalam berkendara.



5. Memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman yang terjadi di body kendaraan


Fungsi sistem suspensi yang terakhir Ombro ketahui adalah untuk memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman yang terjadi di bodi kendaraan melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda kendaraan.

Saat mobil berakselerasi atau saat melakukan pengereman, gaya dan gerakan yang terjadi di bodi akan disalurkan melalui suspensi menuju ke roda kendaraan. Oleh roda kendaraan, gaya tersebut berubah menjadi gesekan dan tekanan yang kuat dengan permukaan jalan sesuai dengan gaya yang diciptakan.

Misalnya saat pengereman, roda akan berhenti berputar agar dapat mencengkram permukaan jalan supaya kecepatan kendaraan berkurang. Pun sebaliknya, saat kendaraan ber akselerasi, maka roda akan menekan permukaan jalan sebagai pijakan pertama agar kendaraan bisa melesat lebih cepat.

Semua gaya gerak dan gaya pengereman yang terjadi di mobil di pindahkan oleh suspensi ke permukaan jalan melalui roda-roda. Dengan begitu, maka gaya yang terjadi selama berakselerasi dan mengerem bisa lebih nyaman dan stabil.

Daftar isi
    SHARE