Pemeriksaan Motor Starter - OMBRO

Pemeriksaan Motor Starter

Motor starter yang bermasalah kerap menyulitkan kita dikala situasi penting. Untuk mengatasi motor starter bermasalah memang diperlukan tenaga ahli seperti mekanik yang sudah paham tentang bagaimana cara memeriksa motor starter yang baik dan benar.

Namun, jika Anda penasaran tentang bagaimana melakukan pemeriksaan motor starter dan apa saja item pemeriksaan yang dilakukan, berikut akan kami jelaskan bagaimana cara melakukan pemeriksaan motor starter.

pemeriksaan motor starter


I. Alat-alat pemeriksaan motor starter


Adapun alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan motor starter adalah

  • Aki mobil untuk pengetesan motor starter
  • Beberapa Kabel jumper
  • Satu set Kunci pas dan kunci ring
  • Avometer (digital atau analog)
  • Dial Gauge dan V-block ( alat untuk mengukur run-out)
  • Jangka sorong
  • Thickness Gauge / Filler Gauge (alat untuk mengukur celah /gap)
  • Dan beberapa alat lain yang diperlukan



II. Pengetesan dan pengujian Motor Starter


Setelah alat-alat siap, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menguji / mengetes kondisi awal saat motor starter bekerja. Ya, sebelum dilakukan pembongkaran pada motor starter, sebaiknya lakukan pengetesan awal pada motor starter.

Catatan : Setiap pengetesan sebaiknya dilakukan kurang dari sepuluh (10) detik untuk menghindari kerusakan komponen elektrik pada motor starter.

Dibawah berikut adalah pemeriksaan, pengetesan, serta pengujian motor starter sebelum dilakukan pembingkaran.


1. Pemeriksaan pull in coil (Pull In Coil Test)

Berikut adalah langkah pemeriksaan pull in coil yang harus dilakukan. Pertama, buka mur pengunci dan lepaskan kabel yang menempel pada Terminal C. Kedua, bagian negatif baterai dihubungkan dengan body motor starter dan terminal C. Ketiga, bagian positif baterai dihubungkan ke Terminal 50. Perhatikan rangkaian kabelnya seperti pada gambar dibawah berikut

pemeriksaan pull in coil

Pemeriksaan pull in coil bertujuan untuk mengetahui apakah kumparan untuk Pull in Coil di dalam magnetic switch ini masih bisa menarik plunger ke dalam magnetic switch atau tidak. Ketika plunger tertarik kedalam, maka Pinion Gear akan bergerak kearah luar mendekati ring gear.

Hasil pemeriksaan pull in coil ;

Jika pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi kumparan pull in coil (kumparan penarik) masih dalam keadaan baik.

Ketika kita melakukan pemeriksaan pull in coil, kita juga bisa sekaligus melakukan pemeriksaan Pinion Gap stater motor. Pinion gap ini bertujuan untuk mencegah kerusakan Pinion Gear saat terjadi kontak dengan ring gear. Ukuran pinion gap stater motor ini berbeda-beda tergantung tipe motor starter dan jenis mobilnya.

Namun dari beberapa literatur yang Ombro dapatkan, standar ukuran pinion gap starter motor ini berkisar diantara 0,05 mm hingga 0,2 mm. Kurang dari 0,05mm pinion gear bisa macet, jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear bisa cepat aus dan rusak.

Untuk mengukurnya, cukup gunakan thickness gauge/ filler gauge yang dipasangkan pada celah pinion gap tersebut. Berikut gambar posisi pinion gap starter motor

pemeriksaan ukuran pinion gap starter motor


2. Pemeriksaan hold in coil (Hold In Coil Test)

Pemeriksaan hold in coil merupakan langkah lanjutan setelah pemeriksaan pull in coil. Jadi, setelah pinion gear bergerak kearah luar / maju, segera lepaskan kabel dari negatif baterai yang menuju ke terminal C. Saat kabel dilepas maka pinion harus tetap keluar.

Perhatikan pada gambar rangkaian pemeriksaan hold in coil dibawah berikut

pemeriksaan hold in coil

Pemeriksaan hold in coil bertujuan untuk memeriksa kondisi kumparan Hold in coil. Jika pinion gear tetap berada diluar dan tidak kembali masuk, maka Hold In coil dalam keadaan baik.

Hasil pemeriksaan hold in coil ;

Saat Hold In Coil aktif dan bekerja, maka pinion gear harus tetap pada posisi keluar.



3. Pemeriksaan kembalinya plunger (Plunger Return Test)

Plunger Return Test adalah test yang dilakukan untuk memeriksa apakah plunger di dalam magnetic switch bisa bergerak bebas dan bisa kembali ke posisinya yang semula akibat dorongan dari pegas di dalam magnetic switch.

Pemeriksaannya masih melanjutkan dari langkah sebelumnya. Setelah Anda melepas kabel aki dari Terminal C untuk pemeriksaan hold in coil, langkah selanjutnya adalah melepaskan kabel aki yang menempel pada Ground / massa motor starter. Perhatikan pada gambar dibawah.

plunger retrun test

Hasil pemeriksaan plunger return test ;

Sesaat setelah kabel aki dilepas dari body motor starter, maka pinion gear harus langsung bergerak masuk kedalam starter motor menuju ke posisi awal.



4. Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban

Langkah pertama untuk pemeriksaan motor starter tanpa beban yaitu, hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter. Berikutnya, hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke terminal 30. Kemudian, hubungkan juga kabel dari terminal 30 ke terminal 50. Perhatikan pada gambar rangkaian dibawah untuk pengetesan motor starter tanpa beban.

pemeriksaan motor starter tanpa beban

Saat di test sesuai rangkaian gambar diatas, maka pinion gear akan bergerak maju dan motor starter segera berputar kencang.

Hasil pemeriksaan motor starter tanpa beban;

Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.


Baca juga :



III. Pembongkaran Motor Starter


Setelah melakukan pengetesan motor starter, maka kita bisa mengetahui kondisi awal motor starter dan bagian-bagian mana saja yang mengalami masalah. Langkah selanjutnya adalah melakukan pembongkaran pada motor starter untuk pemeriksaan komponen motor starter yang lebih teliti lagi.

Lakukan pembongkaran motor starter sesuai urutan pembongkaran dan tetap berhati-hati agar komponen didalamnya tidak rusak atau hilang terpental.

pembongkaran motor starter

Berikut urutan pembongkaran motor starter

  1. Buka mur pengikat kabel pada Terminal C
  2. Buka dan lepaskan kedua baut pengikat magnetic Switch
  3. Tarik perlahan Magnetic switch untuk melepasnya dari bodi motor starter
  4. Lepaskan Plunger dari Drive lever
  5. Buka dan lepaskan dua buah baut pengikat Brush Holder (baut pendek)
  6. Buka dan lepaskan dua buah Through Bolt (baut panjang) pengikat komponen motor starter
  7. Lepas perlahan Brush Holder dari Armature
  8. Lepaskan Yoke dan Field coil dari Armature
  9. Lepaskan Armature
  10. Lepaskan Drive Lever
  11. Lepaskan Stop Ring
  12. Lepaskan Overruning Clutch

Catatan : Untuk pemasangan kembali, lakukan dengan urutan terbalik dari cara pembongkaran.



IV. Pemeriksaan Komponen Motor Starter


Setelah pembongkaran motor starter dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan pada masing-masing komponen. Berikut Pemeriksaan motor starter yang dilakukan


1. Pemeriksaan Armature

Komponen pemeriksaan motor starter yang pertama adalah pemeriksaan Armature, adapun pemeriksaan Armature ini meliputi :


a. Pemeriksaan hubungan antara tiap-tiap segmen pada komutator

Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan tiap-tiap segmen pada komutator yang ada di ujung Armature. Perhatikan pada gambar dibawah berikut

pemeriksaan hubungan antar segmen di komutator

Hasil pengukuran bagus jika tiap-tiap segmen yang diukur ada hubungan


b. Pemeriksaan hubungan antara segmen komutator dengan Ground (bodi Armature)

Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara segmen dengan gound bodi armature. Perhatikan gambar dibawah

pemeriksaan hubungan segmen dengan ground komutator

Hasil pengukuran bagus jika diantara segmen dan bodi ground tidak ada hubungan


c. Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen pada komutator

Gunakan jangka sorong untuk mengukur kedalam alur (undercut) setiap segmen pada komutator. Perhatikan gambar dibawah

pemeriksaan kedalaman segmen komutator

Hasil pengukuran bagus jika kedalam alur memiliki tinggi lebih dari 0,2mm (normal 0,6mm)


d. Pemeriksaan Run Out Komutator

Gunakan dial gauge dan v-block untuk mengukur Run Out yang ada pada komutator. perhatikan pada gambar dibawah

pemeriksaan run out komutator

Jika pengukuran Run Out pada komutator kurang dari 0,1mm maka kondisi komutator dianggap baik.


e. Pemeriksaan Diameter Komutator

Gunakan jangka sorong untuk mengukur Outer Diameter dari komutator secara keseluruhan. Perhatikan pada gambar pemeriksaan diameter komutator dibawah ini

pemeriksaan diameter komutator

*nilai pengukuran tergantung dari model motor starter yang digunakan. Kondisi dianggap baik jika diameter komutator tidak berkurang lebih dari 1mm.



2. Pemeriksaan Yoke, Pole Core dan Field Coil

Komponen pemeriksaan berikutnya adalah Yoke, Pole Core dan Field Coil. Khusus untuk Yoke dan Pole Core pemeriksaan dilakukan dengan melihat fisik dari komponen tersebut secara langsung jika tidak ada bentuk cacat seperti pecah, retak ataupun terbakar berarti kondisi baik.

Sedangkan untuk Field Coil (kumparan medan), maka kita perlu melakukan pengukuran terhadap kondisi hubungan antar kabelnya. Berikut pengukuran untuk Field Coil


a. Pemeriksaan hubungan antar Brush

Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil, perhatikan pada gambar dibawah

pemeriksaan hubungan antar brush di field coil

Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan ada hubungan


b. Pemeriksaan Hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke

Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke, perhatikan pada gambar dibawah

pemeriksaan brush dengan yoke di field coil

Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan tidak ada hubungan antara brush dengan Yoke



3. Pemeriksaan Brush dan Brush Holder

Komponen pemeriksaan motor starter berikutnya adalah Brush dan Brush Holder. Berikut pemeriksaan untuk brush dan brush holder


a. Pemeriksaan Hubungan Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-)

Gunakan Ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-), perhatikan gambar

pemeriksaan hubungan brush holder

Kondisi baik jika diantara kedua brush holder tidak ada hubungan (no connectivity)


b. Pemeriksaan Panjang Brush

Gunakan jangka sorong untuk melakukan pemeriksaan panjang brush, ukurlah pada bagian brush holder dan pada bagian field coil. Perhatikan pada gambar pengukuran brush dibawah ini

pemeriksaan panjang brush

Panjang normal yang umum sekitar 14mm dan minimal 8mm.



4. Pemeriksaan Overruning clutch

Komponen berikutnya yang masuk kedalam pemeriksaan motor starter adalah pemeriksaan kondisi Overrunning clutch. Perhatikan pada gambar dibawah berikut

pemeriksaan overrunning clutch

Overrunning clutch dalam kondisi baik jika pinion gear diputar searah jarum jam dia dapat berputar, sedangkan jika diputar kebalikannya, gear pinion akan terkunci.

Nah demikianlah beberapa item dan komponen pemeriksaan motor starter yang dilakukan oleh para mekanik umumnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk sobat ombro semua. Terima kasih..

Disclaimer

Perlu diperhatikan bahwa segala resiko yang muncul akibat pembongkaran dan pemasangan motor starter diatas ditanggung sendiri. Baca lebih lanjut tentang disclaimer pada blog ini.

Daftar isi
    SHARE