Cara Kerja Motor Starter
Motor starter memegang peranan penting guna memutarkan Flywheel untuk pertama kalinya agar mesin dapat berputar dan dihidupkan. Motor starter terdiri dari berbagai macam komponen yang bekerja secara elektrikal dan mekanikal. Komponen-komponen motor starter ini akan mengubah energi listrik dari aki menjadi energi gerak berputar yang akan memutar Flywheel.
Motor starter menggunakan prinsip kerja elektromagnetik, yaitu memanfaatkan aliran arus listrik guna menghasilkan medan magnet yang dapat digunakan untuk membuat sebuah benda bergerak berputar.
Dalam kerjanya, motor starter ini dibagi menjadi tiga posisi yaitu saat kunci kontak di posisi ST, saat pinion gear terhubung penuh dengan ring gear dan terakhir adalah saat kunci kontak kembali ke posisi ON atau IG. Berikut cara kerja motorstarter secara lengkap.
Ketika kunci kontak mobil diputar ke posisi ST (Starter Switch ON) maka kedua kumparan Pull-in Coil dan Hold-in Coil didalam selenoid akan memiliki medan magnet
Berikut aliran arus listrik yang mengalir saat starter switch ON
Aliran arus listrik diatas akan mengakibatkan terbentuknya medan magnet pada kumparan Pull-in Coil .
Selain mengalir pada Pull-in Coil , arus listrik juga mengalir ke kumparan Hold-in Coil , berikut aliran arus listrik yang terjadi
Kondisi ini juga akan menyebabkan Hold-in Coil memiliki medan magnet. Kekuatan medan magnet yang terjadi pada Pull-in Coil dan Hold-in Coil akan menarik Plunyer ke bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (return spring).
Tertariknya Plunyer ke kanan juga ikut menarik tuas penggerak (driver lever) ke kanan sehingga mendorong Pinion gear untuk bergerak ke kiri agar berkaitan dengan Ring gear.
Pada kondisi Plunyer tertarik ke kanan dan kondisi plat kontak antar terminal belum menempel, terdapat arus listrik (kecil) yang mengalir dari Pull-in Coil menuju Field Coil dan ke ground. Hal menyebabkan terbentuknya medan magnet (dengan kekuatan kecil) pada Field Coil sehingga menyebabkan motor starter berputar lambat.
Putaran lambat yang terjadi di motor starter ini akan memudahkan pinion gear saat masuk dan berkaitan dengan ring gear.
Sesaat setelah pinion gear masuk dan berkaitan penuh dengan ring gear, hal ini akan menyebabkan plat kontak antar terminal menjadi terhubung penuh, yaitu menghubungkan antara Terminal 30 dengan Terminal C.
Terhubungnya Terminal 30 dengan Terminal C akan menyebabkan arus yang besar dari baterai mengalir menuju Field Coil.
Berikut rincian arus listrik yang mengalir saat Pinion gear terkait penuh
Seperti yang kita ketahui kalau Fungsi Field Coil adalah untuk membangkitkan medan magnet. Disaat yang sama, pada kumparan armature juga muncul medan magnet. Dengan adanya medan magnet di kedua bagian tesebut, maka motor starter dapat berputar cepat dengan tenaga yang lebih besar untuk memutarkan mesin melalui Ring gear.
Disaat yang sama, tegangan pada Terminal 30, Terminal 50, dan Terminal C menjadi sama semuanya. Efeknya, arus yang mengalir ke kumparan Pull-in Coil akan berhenti dan menyebabkan kemagnetan pada kumparan Pull-in Coil menghilang.
Sedangkan untuk kumparan Hold-in Coil arus tetap mengalir dari baterai --> Terminal 50 --> Kumparan Hold-in Coil --> Ground (massa). Sehingga medan magnet yang ada pada kumparan Hold-in Coil tetap bertahan dan tetap menahan Plunyer pada posisinya.
Dengan demikian, meskipun kumparan pada Pull-in Coil kemagnetannya hilang, Plunyer masih dalam kondisi tertahan.
Baca juga :
Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali ke posisi ON atau IG. Namun demikian, sesaat setelah kunci kontak kembali ke posisi ON/IG, plat kontak antar terminal yang menghubungkan Terminal 30 dengan Terminal C masih menempel, sedangkan Terminal 50 tidak akan mendapatkan arus listrik (terputus).
Berikut aliran arus listrik yang terjadi saat kunci kontak kembali ke posisi ON
Pada posisi ini, medan magnet yang sangat kuat masih terjadi pada Field Coil dan Armature sehingga motor starter masih dalam keadaan berputar. Karena starter switch terputus (off), maka aliran listrik akan mengalir kembali menuju kumparan Pull-in Coil.
Berikut aliran arus listriknya
Arah aliran arus yang berbeda pada kumparan Pull-In Coil menyebabkan terjadinya perbedaan pola medan magnet yang terbentuk. Akibatnya medan magnet yang terjadi diantara kumparan Pull-in Coil dan Hold-in Coil sama-sama saling menghilangkan (demagnetisasi).
Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer. Sehingga plunyer akan bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.
Motor starter menggunakan prinsip kerja elektromagnetik, yaitu memanfaatkan aliran arus listrik guna menghasilkan medan magnet yang dapat digunakan untuk membuat sebuah benda bergerak berputar.
Dalam kerjanya, motor starter ini dibagi menjadi tiga posisi yaitu saat kunci kontak di posisi ST, saat pinion gear terhubung penuh dengan ring gear dan terakhir adalah saat kunci kontak kembali ke posisi ON atau IG. Berikut cara kerja motorstarter secara lengkap.
I. Saat Starter Switch ON (Kunci Kontak di posisi ST)
Ketika kunci kontak mobil diputar ke posisi ST (Starter Switch ON) maka kedua kumparan Pull-in Coil dan Hold-in Coil didalam selenoid akan memiliki medan magnet
Berikut aliran arus listrik yang mengalir saat starter switch ON
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak (ignition switch) --> Terminal 50 --> kumparan Pull-in Coil --> Terminal C --> kumparan medan (Field Coil) --> sikat positif --> kumparan armature --> sikat negatif --> Ground (massa).
Aliran arus listrik diatas akan mengakibatkan terbentuknya medan magnet pada kumparan Pull-in Coil .
Selain mengalir pada Pull-in Coil , arus listrik juga mengalir ke kumparan Hold-in Coil , berikut aliran arus listrik yang terjadi
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak (ignition switch) --> Terminal 50 --> kumparan Hold-in Coil --> Ground (massa).
Kondisi ini juga akan menyebabkan Hold-in Coil memiliki medan magnet. Kekuatan medan magnet yang terjadi pada Pull-in Coil dan Hold-in Coil akan menarik Plunyer ke bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (return spring).
Tertariknya Plunyer ke kanan juga ikut menarik tuas penggerak (driver lever) ke kanan sehingga mendorong Pinion gear untuk bergerak ke kiri agar berkaitan dengan Ring gear.
Pada kondisi Plunyer tertarik ke kanan dan kondisi plat kontak antar terminal belum menempel, terdapat arus listrik (kecil) yang mengalir dari Pull-in Coil menuju Field Coil dan ke ground. Hal menyebabkan terbentuknya medan magnet (dengan kekuatan kecil) pada Field Coil sehingga menyebabkan motor starter berputar lambat.
Putaran lambat yang terjadi di motor starter ini akan memudahkan pinion gear saat masuk dan berkaitan dengan ring gear.
II. Saat Pinion Gear Terkait Penuh dengan Ring Gear
Sesaat setelah pinion gear masuk dan berkaitan penuh dengan ring gear, hal ini akan menyebabkan plat kontak antar terminal menjadi terhubung penuh, yaitu menghubungkan antara Terminal 30 dengan Terminal C.
Terhubungnya Terminal 30 dengan Terminal C akan menyebabkan arus yang besar dari baterai mengalir menuju Field Coil.
Berikut rincian arus listrik yang mengalir saat Pinion gear terkait penuh
Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat kontak --> Terminal C --> Field Coil --> sikat positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat negatif --> Ground (massa).
Seperti yang kita ketahui kalau Fungsi Field Coil adalah untuk membangkitkan medan magnet. Disaat yang sama, pada kumparan armature juga muncul medan magnet. Dengan adanya medan magnet di kedua bagian tesebut, maka motor starter dapat berputar cepat dengan tenaga yang lebih besar untuk memutarkan mesin melalui Ring gear.
Disaat yang sama, tegangan pada Terminal 30, Terminal 50, dan Terminal C menjadi sama semuanya. Efeknya, arus yang mengalir ke kumparan Pull-in Coil akan berhenti dan menyebabkan kemagnetan pada kumparan Pull-in Coil menghilang.
Sedangkan untuk kumparan Hold-in Coil arus tetap mengalir dari baterai --> Terminal 50 --> Kumparan Hold-in Coil --> Ground (massa). Sehingga medan magnet yang ada pada kumparan Hold-in Coil tetap bertahan dan tetap menahan Plunyer pada posisinya.
Dengan demikian, meskipun kumparan pada Pull-in Coil kemagnetannya hilang, Plunyer masih dalam kondisi tertahan.
Baca juga :
- Pemeriksaan Motor Starter
- Jenis-jenis motor starter
- 4 Penyebab mobil susah distarter
- Penyebab Motor Starter Berputar Lambat
III. Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG)
Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali ke posisi ON atau IG. Namun demikian, sesaat setelah kunci kontak kembali ke posisi ON/IG, plat kontak antar terminal yang menghubungkan Terminal 30 dengan Terminal C masih menempel, sedangkan Terminal 50 tidak akan mendapatkan arus listrik (terputus).
Berikut aliran arus listrik yang terjadi saat kunci kontak kembali ke posisi ON
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat kontak --> Terminal C --> Field Coil->--> sikat positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat negatif --> Ground (massa).
Pada posisi ini, medan magnet yang sangat kuat masih terjadi pada Field Coil dan Armature sehingga motor starter masih dalam keadaan berputar. Karena starter switch terputus (off), maka aliran listrik akan mengalir kembali menuju kumparan Pull-in Coil.
Berikut aliran arus listriknya
Arus dari baterai ke terminal 30 --> plat kontak --> Terminal C --> kumparan Pull-in Coil --> kumparan Hold-in coil --> Ground (massa).
Arah aliran arus yang berbeda pada kumparan Pull-In Coil menyebabkan terjadinya perbedaan pola medan magnet yang terbentuk. Akibatnya medan magnet yang terjadi diantara kumparan Pull-in Coil dan Hold-in Coil sama-sama saling menghilangkan (demagnetisasi).
Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer. Sehingga plunyer akan bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.
Daftar isi