Komponen Motor Starter Dan Fungsinya
Motor starter merupakan bagian paling akhir dari komponen sistem starter yang digunakan untuk mengubah energi listrik dari aki menjadi energi mekanikal (yaitu gerakan berputar) untuk memutar flywheel. Jadi, prinsip dasar motor starter adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar).
Saat Flywheel berputar, maka putaran Flywheel juga turut menggerakkan komponen yang ada didalam mesin seperti piston, valve, dan lain-lain. Ketika komponen-komponen tersebut bergerak, maka tercipta pembakaran serta menghasilkan tenaga, dan mesin bisa dihidupkan dengan sempurna. Baca: Fungsi sistem starter pada kendaraan.
Ya, fungsi motor starter adalah untuk memutar Flywheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup sehingga terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga. Setelah mesin hidup dengan tenaganya sendiri maka motor starter akan berhenti bekerja.
Motor starter disusun dari berbagai macam komponen. Bagian-bagian motor starter ada yang bekerja secara mekanikal dan ada pula yang bekerja secara elektrikal. Perhatikanlah gambar motor starter dibawah ini.
Gambar bagian motor starter diatas berisi tentang komponen-komponen motor starter yang akan kita bahas pada artikel ini. Dibawah berikut ini adalah komponen-komponen motor starter dan fungsinya.
1. Magnetic Switch
Magnetic switch starter berfungsi sebagai main switch (sakelar utama) yang memungkinkan arus listrik dalam jumlah besar mengalir langsung dari aki mobil (baterai) ke motor starter. Magnetic switch terletak dibagian belakang solenoid starter dan dibuat menyatu dengan solenoid starter.
Jadi, fungsi magnetic switch ini adalah sebagai saklar yang mengatur aliran arus listrik dari baterai ke field coil (kumparan medan). Pada bagian belakang magnetic switch starter terdapat tiga terminal utama yaitu:
- Terminal 30. Fungsi terminal 30 pada motor starter ini adalah sebagai penangkap arus listrik secara langsung dari positif aki/battery. Oleh karenanya, kita akan menemukan kabel besar berwarna merah yang terhubung dari positif aki ke terminal 30 starter motor ini. Tak jarang, terminal 30 ini juga disebut dengan sebutan terminal B.
- Terminal C. Fungsi terminal C adalah sebagai terminal pendistribusian arus utama dari solenoid menuju starter motor agar bisa berputar.
- Terminal 50. Fungsi terminal 50 adalah sebagai penghubung rangkaian starter pada kunci kontak dan meneruskannya ke kumparan Pull In Coil (PIC) dan Hold In Coil (HIC) melalui plat kontak. Terminal 50 juga sering disebut dengan terminal ST atau terminal S.
2. Solenoid starter
Komponen motor starter selanjutnya adalah solenoid starter. Solenoid starter merupakan sebuah gulungan kawat tembaga (kumparan) yang bekerja secara elektromagnetik. Saat kumparan di dalam solenoid mengalir arus listrik, maka akan tercipta medan magnet. Medan magnet inilah yang nantinya menggerakkan plunger untuk masuk atau keluar solenoid.
Bisa dibilang, solenoid merupakan komponen motor starter yang berfungsi untuk menarik dan menahan plunger sehingga plunger dapat menggerakkan tuas penggerak (drive lever) yang terhubung dengan overrunnng cluth dan gear pinion.
Selain itu, disaat plunger bergerak masuk akibat gaya magnet yang tercipta di Solenoid starter ini, maka plunger akan mendorong shaft yang terhubung dengan Plat Kontak yang ada di magnetic switch. Dengan begitu, sakelar pada magnetic switch akan terhubung dan arus listrik akan mengalir dari terminal 30 ke terminal C.
Didalam solenoid starter terdapat dua kumparan yang akan bekerjasama agar proses starter mesin bisa berlangsung. Kedua kumparan tersebut dinamakan Pull In Coil dan Hold In Coil yang bekerja sesuai namanya yaitu;
- Pull In Coil merupakan suatu kumparan dalam solenoid starter yang apabila dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet. Fungsi Pull In Coil adalah untuk menarik masuk plunger sehingga dapat membuat gear pinion terdorong maju, menempel dan terhubung dengan ring gear flywheel, sekaligus mendorong shaft agar magnetic switch saling terhubung.
- Hold In Coil merupakan kumparan kedua dalam solenoid starter yang juga akan menimbulkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Kumparan Hold In Coil disebut juga kumparan jangkar karena fungsinya untuk menahan plunger. Ya, fungsi Hold In Coil adalah untuk mempertahankan kemagnetan pada saat motor starter bekerja sehingga plunger tetap tertahan pada posisi tertarik di dalam magnetic switch. Dengan posisi plunger yang tertahan tetap pada posisinya, maka gear pinion akan tetap terkait dengan ring gear Flywheel.
Biasanya, Solenoid starter ini dibuat menjadi satu bagian dengan magnetic switch sehingga tak jarang, ada yang menyebut solenoid starter ini sebagai magnetic switch dan begitupula sebaliknya.
3. Plunger
Plunger merupakan komponen motor starter berupa besi berbentuk tabung yang dipasang tepat ditengah-tengah solenoid. Pada bagian belakang plunger akan terhubung dengan shaft untuk mengaktifkan magnetic switch. Sedangkan pada bagian depan plunger akan terhubung dengan drive lever yang akan mendorong pinion gear agar terhubung dengan ring gear flywheel.
Jadi, bisa dikatakan bahwa plunger merupakan bagian magnetic switch/ switch starter yang berfungsi untuk menarik drive lever/tuas penggerak.
Ya, plunger akan bergerak masuk ke arah dalam solenoid berdasarkan tarikan medan magnit yang dihasilkan oleh kumparan pull in coil atau hold in coil di dalam solenoid. Sedangkan untuk kembali ke posisi semula digunakanlah pegas yang dipasang tepat dibelakang plunger.
4. Yoke dan Pole Core
Bagian berikutnya yang menjadi komponen motor starter adalah Yoke dan Pole Core. Yoke dibuat dari material logam yang berbentuk silinder (tabung) dan menjadi bodi tengah motor starter. Fungsi Yoke adalah sebagai tempat meletakkan pole core yang diikat dengan sekrup. Selain itu, yoke ini juga digunakan untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan kumparan medan
Sedangkan Pole core sendiri berfungsi sebagai penopang field coil (kumparan medan). Fungsi Pole core adalah untuk memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh Field coil.
5. Field Coil (Kumparan Medan)
Field Coil (kumparan medan) adalah komponen motor starter berupa kumparan kawat tembaga yang dibuat mengelilingi Pole Core. Field coil berfungsi untuk untuk membangkitkan medan magnet. Ketika field coil dialiri arus yang besar dari baterai maka akan tercipta medan magnet. Medan magnet ini berguna untuk kerja motor starter yaitu menghasilkan energi gerak berupa putaran.
Jadi, ketika kumparan medan (Field coil ) ini dialiri listrik, maka pada kumparan medan ini akan menghasilkan medan magnet yang sangat kuat. Kekuatan medan magnet ini nantinya akan memutar armature dengan energi yang besar sehingga motor starter dapat berputar sekaligus digunakan untuk memutar Flywheel
6. Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush merupakan komponen terbuat dari tembaga yang memiliki fungsi untuk meneruskan arus listrik dari Field Coil ke Armature Coil. Ya, fungsi brush pada motor starter adalah untuk mengalirkan listrik ke armature coil sehingga armature tetap dapat berputar. Umumnya, sebuah motor starter memiliki empat buah brush yang dikelompokkan menjadi dua bagian:
- Dua buah brush pertama disebut dengan brush positif. Brush positif digunakan untuk menghubungkan arus listrik dari Field Coil ke Armature Coil.
- Dua buah brush lainnya disebut dengan brush negatif. Brush negatif digunakan untuk menghubungkan arus listrik dari Armature Coil ke massa/ground.
Keempat Brush ini dipasangkan pada sebuah Brush Holder (Pemegang Sikat) dimana masing-masing Brush dipasangkan sebuah spring (pegas) yang selalu mendorong Brush agar selalu terhubung dengan komutator pada armature. Fungsi Brush Holder adalah sebagai tempat kedudukan bagi keempat brush yang terhubung dengan komutator.
Baca juga:
- Cara kerja motor starter
- Cara membuka dinamo starter mobil dan memasangnya kembali
- Pemeriksaan motor starter
- Penyebab Motor Starter Berputar Lambat
7. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature merupakan komponen motor starter yang disusun dari sebuah sebatang besi berbentuk silindris dan memiliki slot-slot, poros, komutator serta kumparan Armature di sekelilingnya. Kumparan di dalam armature juga akan menghasilkan medan magnet saat dialiri arus listrik, dimana medan magnet ini akan membentuk kutub yang serupa dengan kutub magnet pada field coil.
Akibatnya, terjadilah gaya tolak menolak antar kedua kutub magnet yang efeknya akan menghasilkan gerakan berputar pada armature. Fungsi Armature adalah untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar dalam motor starter.
8. Commutator
Commutator merupakan komponen motor starter yang masuk kedalam bagian dari Armature. Commutator ini menjadi penghubung antara ujung kumparan satu dengan ujung kumparan lainnya sehingga arus listrik bisa mengalir di dalam kumparan armature.
Fungsi komutator pada motor stater adalah untuk mengalirkan arus listrik dari kumparan medan (Field Coil) melalui sikat positif menuju ke sikat negatif dengan melewati kumparan armature.
Dengan begitu, saat aliran listrik mengalir, maka akan tercipta medan magnet di sekeliling armature. Akibatnya medan magnet ini akan menggerakkan armature untuk berputar secara keseluruhan. Armature secara langsung akan terhubung dengan komponen brush.
9. Drive Lever (Tuas Penggerak)
Drive Lever (Tuas Penggerak) merupakan komponen motor starter yang terbuat dari bahan non konduktor sejenis mika / melamin yang keras dengan bentuk seperti huruf Y. Drive lever ini terletak diantara drive pinion gear dan armature dan terkait langsung dengan solenoid starter.
Fungsi Drive Lever adalah untuk mendorong drive pinion gear agar terkait dengan ring gear yang ada di Flywheel. Ya, drive lever memiliki fungsi untuk menggerakkan pinion agar bergeser kedepan dan berhubungan dengan Flywheel.
Selain itu, drive lever juga berfungsi untuk menarik drive pinion gear kembali agar terlepas dari perkaitan dengan ring gear di Flywheel. Gerakan menarik dan mendorong ini terjadi bersamaan saat plunger di dalam magnetic switch bergerak.
10. Overrunning Clutch / Starter clutch
Overrunning Clutch atau starter clutch atau lebih dikenal dengan sebutan kopling starter berfungsi untuk meneruskan torsi putaran yang dihasilkan dari Armature menuju ke ring gear Flywheel. Ya, fungsi starter clutch adalah sebagai pemindah momen puntir dari armature shaft ke pinion gear yang selanjutnya diteruskan ke ring gear (fly wheel).
Selain itu, overrunning clutch juga berfungsi untuk mencegah rusaknya Pinion Gear akibat putaran mesin yang lebih besar setelah mesin hidup.
Setelah mesin hidup, putaran mesin umumnya akan lebih cepat dibanding dengan putaran motor starter, efeknya putaran mesin bisa memutar balik pinion gear lebih cepat dari putaran yang dihasilkan motor starter.
Oleh karena itu, digunakanlah Overrunning Clutch agar pinion gear, armature dan komponen lainnya di dalam motor starter tetap aman dan tidak rusak akibat perbedaan kecepatan putaran tersebut.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa overunning clutch atau Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar dari armature shaft ke flywheel dan untuk mencegah berpindahnya tenaga putar dari fly wheel (ketika mesin sudah hidup) ke motor starter.
11. Pinion Gear dan Helical Spline
Pinion Gear dan Helical spline ini dipasang menjadi satu shaft dengan Armature. Pinion Gear berfungsi untuk meneruskan daya putar motor starter ke mesin.
Pinion gear akan terkait dengan ring gear flywheel dan kemudian berputar untuk memutar mesin, sedangkan Helical spline berfungsi agar proses terkait dan terlepasnya pinion gear dengan ring gear flywheel menjadi lebih halus dan lembut (tidak kasar).
12. Planetary Gear (Motor Starter Jenis Planetary)
Komponen motor starter yang berikutnya adalah Planetary gear. Komponen Planetary Gear ini hanya bisa kita temukan pada motor starter jenis Planetary Gear (baca:jenis-jenis motor starter). Planetary Gear ini berfungsi untuk meningkatkan torsi dan daya putar yang dihasilkan oleh Armature dengan tingkat suara kebisingan motor starter yang lebih halus saat berputar.
13. Gear Reduction (Motor Starter Jenis Gear Reduction)
Komponen Gear Reduction Ini hanya ada pada motor starter jenis Gear Reduction. Gear Reduction ini berfungsi untuk mereduksi kecepatan putaran Armature dan mengubahnya menjadi torsi yang berlipat.
Gear Reduction berfungsi untuk meneruskan daya putar motor starter ke gigi pinion sekaligus meningkatkan torsi/momen puntir dengan mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4.
Reduction gear biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter yang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear. Motor starter jenis gear reduction ini memiliki momen puntir / torsi yang lebih besar dibandingkan dengan motor starter tanpa Gear Reduction.