Penyebab mesin mobil bunyi nging - OMBRO

Penyebab mesin mobil bunyi nging

Normalnya, untuk mobil bermesin bensin memang akan menimbulkan bunyi-bunyian di mesin. Namun begitu, bunyi yang ditimbulkan saat mesin bekerja normal akan sangat jauh berbeda dengan bunyi mesin yang sedang bermasalah dan dalam kondisi tidak normal. Salah satu contohnya adalah mesin mobil bunyi nging.

Bunyi nging pada mesin mobil normal memang tidak akan terlalu terdengar meskipun samar tetap ada. Namun, jika bunyi nging yang terdengar sudah terlalu nyaring, tentu saja kondisi ini mengindikasikan bahwa mesin mobil anda sedang bermasalah.

mesin mobil bunyi nging

Cobalah anda gas-gas hingga rpm 4000, jika bunyi nging tetap muncul dan bahkan semakin nyaring, ini berarti mesin memang memiliki masalah. Lantas apa saja masalah yang terjadi dan apa penyebab mesin mobil bunyi nging ini?

Artikel berikut ini akan memaparkan tentang penyebab mesin mobil bunyi nging yang sering terjadi pada mesin mobil. Simak info lengkapnya dibawah ini.



1. Kerusakan bearing atau laher


Penyebab mesin mobil bunyi nging yang pertama dan sangat mungkin terjadi adalah akibat kerusakan bearing atau laher. Penyebab mesin mobil bunyi nging akibat bearing atau laher ini biasanya terjadi akibat komponen bearing di dalamnya sudah mulai kering, aus dan oblak. Kondisi yang aus dan oblak pada permukaan dalam bearing ini kerap menimbulkan suara dan bunyi nging yang cukup kencang dari mesin.

Posisi bearing atau laher mesin mobil ini bisa kita temukan tepat dibagian yang terpasang belt ataupun timing belt. Selain itu, jumlah bearing dan laher yang ada dimesin ini juga sangat beragam, namun biasanya lebih dari satu dengan posisi yang berbeda-beda. Berikut beberapa bearing atau laher yang bisa kita temukan di mesin mobil dan kerap menjadi penyebab mesin mobil bunyi nging.

  • Bearing pulley belt tensioner, merupakan bearing untuk pulley setelan belt (bisa belt AC, Belt alternator, ataupun belt power steering)
  • Bearing tensioner timing belt, merupakan bearing untuk setelan timing belt, letaknya dipasang di dalam bersama timing belt.
  • Bearing waterpump, merupakan bearing yang terpasang didalam bodi waterpump, biasanya diganti besamaan dengan waterpumpnya.
  • Bearing pulley alternator (dinamo ampere), merupakan bearing yang terpasang didalam bodi dinamo ampere. Untuk mengganti bearing ini anda perlu membongkar alternator terlebih dahulu.

Selain bearing-bearing diatas, di mesin mobil juga masih terdapat beragam nama dan fungsi bearing lainnya, tentunya ini sangat tergantung dari model mesin pabrikan pembuat mesin tersebut. Namun, ke 4 bearing diatas umumnya sudah mewakili bearing yang ada di mesin mobil.

Untuk mengetahui mana bearing yang rusak, anda perlu menggunakan jasa teknisi yang berpengalaman agar analisa kerusakan bisa tepat. Biasanya, teknisi menggunakan alat seperti stetoskop untuk memastikan bearing mana yang rusak atau jika pengalamannya sudah banyak mereka cukup memastikan asal bunyinya saja.

Untuk proses penggantian dan biayanya, ada yang penggantiannya cepat dan murah. Namun, ada pula kerusakan yang membutuhkan biaya penggantian yang mahal dan waktu lama. Itu semua tergantung pada posisi bearing yang rusak berada. Sepeti misalnya jika bearing yang rusak hanya pada bearing belt tensioner AC atau alternator, maka pekerjaannya bisa dilakukan dengan cepat dengan biaya ganti yang murah.

Namun, jika bearing yang rusak ada di bagian dalam timing belt atau waterpump, maka proses penggantiannya bisa memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang lebih mahal.



2. Kipas pendingin radiator yang terganggu kerjanya


Kipas pendingin radiator yang terganggu kerjanya juga bisa menjadi penyebab mesin mobil bunyi nging. Kondisi ini biasanya terjadi saat mesin sudah dalam kondisi sangat panas (biasanya mobil dikendarai untuk jangka waktu yang lama atau saat terjebak macet).

Namun begitu, anda perlu memastikan suara nging tersebut karena suara yang muncul dari kipas pendingin ini bisa terjadi karena dua hal diantaranya:

Jika suara ngingnya terdengar menderu dan kencang, masalah ini biasanya terjadi akibat kisi-kisi radiator dan kondensor AC sudah mulai mampat atau tersumbat oleh debu dan kotoran. Akibatnya aliran udara menjadi terganggu sehingga saat kipas menyedot udara dengan kencang, ia dapat menimbulkan suara nging dan menderu dari kipas pendingin radiator. Biasanya, jika sudah dibersihkan, suara nging dan menderu kencangnya bisa berkurang bahkan kembali normal.

Jika suara nging yang muncul terdengar melengking dan tajam seperti besi bergesek dan posisinya berasal dari tengah kipas pendinginan, ini menandakan bahwa bearing pada motor kipas pendingin sudah mulai aus dan kering. Untuk hal ini, pemeriksaan dengan ketelitian yang tinggi diperlukan agar tidak salah dalam melakukan estimasi perbaikan.

Baca juga:



3. Dioda rectifier pada dinamo ampere rusak


Dioda rectifier didalam dinamo ampere adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC. Dengan begitu, listrik yang dihasilkan oleh dinamo ampere bisa digunakan untuk menyuplai arus listrik di mobil, bahkan untuk melakukan pengisian aki.

Saat dioda rectifier ini short atau konslet, kerusakan ini akan menimbulkan efek bunyi nging pada dinamo ampere akibat bertemunya arus AC dan DC. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan munculnya panas yang berlebihan pada dinamo ampere yang disertai penurunan tegangan pengisian.

Umumnya, bunyi hanya terdengar ketika mesin idle. Sementara saat digas, bunyi akan menghilang karena tersamar bunyi mesin. Untuk memastikannya lagi, dalam kondisi mesin menyala buka kap mesin, lalu pastikan kalau bunyi nging berasal dari bagian dinamo ampere. Setelah itu, matikan mesin dan lepaslah soket dinamo ampere kemudian hidupkan lagi mesin. Jika bunyi ngingnya hilang maka sudah bisa dipastikan jika sumber bunyi berasal dari dioda rectifier.

Demikianlah artikel tentang penyebab mesin mobil bunyi nging yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Daftar isi
    SHARE