Perbedaan oli gardan dan oli mesin
Perbedaan oli gardan dan oli mesin - Sampai saat ini, setidaknya ada 6 jenis oli mobil yang bisa kita ketahui diantaranya adalah oli mesin, oli transmisi, oli transfer, oli gardan, oli power steering dan oli (minyak) rem.
Masing-masing jenis oli ini memiliki area kerja yang berbeda-beda meskipun secara garis besar fungsi utamanya adalah untuk melumasi komponen di mobil yang bergerak sehingga terhindar dari keausan dan kerusakan.
Kadangkala, kita sedikit dibingungkan dengan jenis-jenis oli di mobil ini. Pasalnya, jika kita salah dalam memilih jenis oli, maka kerusakan komponen pastinya akan terjadi. Seperti misalnya ketika kita mengisi oli gardan dengan oli mesin. Oli mesin ini tidak akan kuat untuk melumasi komponen gardan sehingga gardan akan cepat jebol dan rusak.
Nah, dalam artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang perbedaan oli gardan dan oli mesin. Simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
1. Area yang dilumasinya berbeda
Perbedaan oli gardan dan oli mesin yang pertama adalah area yang dilumasi. Meskipun sama-sama berupa oli, tapi oli gardan dan oli mesin memiliki perbedaan pada area kerja dan bagian yang dilumasi.
Oli gardan digunakan untuk melumasi seluruh komponen-komponen gardan/differential seperti misalnya drive pinion gear, final ring gear, pinion gear, side gear, dan lain-lain. Sedangkan oli mesin digunakan untuk melumasi bagian dalam mesin seperti misalnya pada crankshaft, dinding piston, camshaft, valave train, hingga timing chain atau timing gear.
2. Periode waktu penggantian olinya berbeda
Perbedaan oli gardan dan oli mesin berikutnya adalah perbedaan waktu penggantian oli. Karena area kerja dan bagian-bagian yang harus dilumasi oleh masing-masing oli ini berbeda, maka waktu penggantian olinyapun juga berbeda.
Sebagai contoh pada mobil avanza lama yang masih menggunakan gardan belakang. Untuk oli gardan, waktu penggantian oli diganti setiap 40.000 kilometer atau setiap 24 bulan sekali. Sedangkan untuk oli mesin, penggantian oli dilakukan setiap 5000km (3 bulan sekali) atau untuk kendaraan terbaru setiap 10.000 (6 bulan sekali).
3. Kekentalan olinya (SAE) berbeda
Perbedaan oli gardan dan oli mesin selanjutnya adalah kekentalan olinya (SAE). Kekentalan oli ini sangat dipengaruhi oleh area kerja yang harus dilumasinya. Oli gardan memiliki tingkat kekentalan oli yang jauh lebih kental (pekat) dibanding dengan oli mesin karena area pelumasannya yang berupa roda gigi dengan tingkat tekanan yang lebih tinggi dibanding dengan mesin.
Oli gardan umumnya memiliki kekentalan SAE dikisaran 90 sampai 140. Sebagai contoh, oli gardan yang dipakai di mobil avanza menggunakan oli gardan dengan SAE 90. Sedangkan oli mesin memiliki kekentalan SAE sekitar 5 sampai 20, misalnya 5W-40, 10W-40, dan lain-lain.
Baca juga:- Ciri-ciri oli gardan mobil harus diganti
- Tips dan cara merawat gardan mobil
- Akibat oli mesin kurang dan tanda-tandanya
4. API Servicenya berbeda
Perbedaan oli gardan dan oli mesin lainnya adalah dari API Servicenya. API Service ini menentukan oli ini digunakan untuk melumasi bagian apa. Contohnya pada artikel kali ini adalah oli gardan dan oli mesin. Oli gardan umumnya menggunakan API service berkode GL-5 yang artinya Gear Lubricant (pelumas khusus untuk roda gigi) dengan additif tingkat 5.
Sedangkan untuk oli mesin, API servicenya berkode S singkatan dari Spark (mesin bensin) dan C singkatan dari Combustion(mesin diesel). Untuk tingkatannya, API service oli mesin dimulai dengan huruf A sampai N (saat ini).
Jadi, kita akan menemukan API service untuk oli mesin berbahan bakar bensin dengan kode SA, SB,...SM,SN, sedangkan API service untuk oli mesin diesel berkode CA,CB,...CE,CF,dll. Tingkatan API service ini akan terus berlanjut mengikuti perkembangan mesin mobil.
5. Zat additif di dalam oli berbeda
Perbedaan oli gardan dan oli mesin yang terakir ombro ketahui adalah dari isi kandungan didalam oli. Karena bahan pembuat komponen mesin dan gardan ada perbedaan, maka isi kandungan yang ada didalam masing-masing oli ini juga berbeda.
Seperti contohnya pada oli mesin yang membutuhkan kandungan detergen yang lebih besar dibanding oli gardan, hal ini di karenakan oli mesin harus membilas sisa kerak bahan bakar yang menempel pada dinding silinder mesin.
Begitu pula dengan oli gardan yang membutuhkan kandungan sulfur lebih banyak agar oli gardan bisa tahan terhadap beban kerja dan tekanan tinggi dari gear dan roda gigi yang ada di dalam gardan.