Kelemahan Hyundai H1 - OMBRO

Kelemahan Hyundai H1

Kelemahan Hyundai H1 - Kapasitas kabin yang lapang dan sanggup memuat hingga 12 orang dalam satu mobil merupakan salah satu daya tarik tersendiri dari mobil Hyundai H1. Diluncurkan dari tahun 2008, Hyundai H1 memang banyak menarik perhatian. Pasalnya, desain yang bongsor dan dibalut dengan interior berkesan mewah, menjadikan mobil ini sebagai pilihan lain dari mobil yang mirip Alphard namun dengan harga yang jauh lebih murah.

Dibandrol dengan harga sekitar 500 sampai 600 jutaan, Hyundai H1 memang pantas dilirik. Fitur yang ditanamkan juga tidak kalah dengan rivalnya. Mulai dari immobilizer, EBD, ABS, Brake Assist, parking sensor hingga rear view camera menjadi fitur standar di mobil ini.

kelemahan Hyundai H1

Selain itu, mobil ini juga dibekali dengan dua varian mesin, mesin bensin 2400cc dan mesin diesel 2500cc. Keduanya memiliki kemampuan yang cukup baik untuk membawa mobil dengan bobot lebih dari 2 ton. Di atas kertas, Hyundai H1 bermesin bensin mampu menghasilkan tenaga sebesar 173 HP dengan torsi 227 Nm. Sementara itu, untuk mesin dieselnya, Hyundai H1 bisa menghasilkan tenaga sebesar 168 HP dan torsi 392 Nm.

Beberapa kelebihan inilah yang akhirnya membuat Hyundai H1 banyak dilirik para penggemar mobil-mobil bongsor berkesan mewah. Namun sebelum anda benar-benar tertarik dan ingin meminangnya sebagai mobil keluarga, artikel berikut ini akan menjelaskan beberapa kelemahan Hyundai H1 yang cukup banyak dikeluhkan oleh penggunanya di berbagai forum mobil Hyundai H1. Berikut adalah kelemahan Hyundai H1.



1. Konsumsi BBMnya terbilang boros


Kelemahan Hyundai H1 yang cukup banyak dirasakan oleh para penggunanya adalah konsumsi BBMnya yang cukup boros, apalagi untuk Hyundai H1 yang menggunakan mesin bensin 2400cc. Dari hasil penelusuran ombro di forum pengguna Hyundai H1 ini, untuk penggunaan bahan bakar di dalam kota, 1 liter bahan bakar hanya mampu menembus jarak sekitar 6 sampai 7 kilometer saja (6-7km/L).

Sedangkan untuk mesin Hyundai H1 yang menggunakan mesin diesel CRDi, konsumsi bahan bakarnya masih terbilang irit, bahkan banyak pengguna yang mencampurkan aditif dengan biodiesel sehingga biaya pembelian BBM lebih irit lagi. Untuk mesin diesel CRDi 2500cc, konsumsi bahan bakar Hyundai H1 ini berkisar 8 sampai 9 kilometer per liter (8-9km/L).

Menurut ombro, kondisi ini bisa dibilang akibat bobot mobil Hyundai H1 yang terbilang cukup berat. Dari data yang ombro dapatkan, bobot Hyundai H1 ini bisa mencapai lebih dari 2 ton (2000kg). Bisa dibilang, mesinnya harus bekerja keras untuk bisa menggelindingkan roda mobil Hyundai H1 ini agar tetap nyaman dan bertenaga.



2. Suspensi keras dan cepat kalah


Kelemahan Hyundai H1 yang kedua adalah suspensi keras. Hal ini juga banyak dikeluhkan oleh para penggunannya di berbagai forum yang membahas Hyundai H1. Sebagai gambaran, suspensi depan Hyundai H1 ini mengadopsi suspensi tipe Mc Pherson strut, sedangkan bagian belakangnya menggunakan sistem suspensi tipe Rigid Axle 5-link.

Kedua sistem suspensi ini memang didesain proprosional untuk menopang bobot mobil Hyundai H1, penumpang ,dan barangnya secara keseluruhan. Namun, bantingan suspensinya masih terlalu keras sehingga banyak yang mengeluhkan kalau suspensi mobil Hyundai H1 ini memang keras.

Selain keras, komponen suspensi Hyundai H1 ini cukup rentan rusak meskipun sebenarnya, tipe suspensi di mobil ini terbilang kuat. Namun, karena bobot mobil Hyundai H1 ini yang memang cukup berat (belum lagi ditambah penuh dengan 12 orang), maka tak jarang berbagai komponen suspensinya cepat kalah dan jebol.

Shock breaker dan karet-karet bushing menjadi komponen yang paling dominan rusak, apalagi jika jalur yang dikendarai lebih banyak jalan rusak dan bergelombang. Hal ini jelas akan membuat komponen suspensi berupa karet dan bushing semakin cepat rusak.



3. Kabinnya kurang senyap


Kelemahan Hyundai H1 yang berikutnya adalah masalah kabin yang kurang senyap. Meskipun terlihat seperti mobil yang memiliki interior mewah didalamnya, tapi tidak untuk kekedapan suaranya. Ya, keluhan kabin kurang senyap ini juga banyak dilontarkan oleh pengguna Hyundai H1.

Dari beberapa sumber yang ombro temukan, selain membutuhkan tambahan peredam, karet-karet balon pintu (wheather strip) mobil ini banyak dikeluhkan agak tembus suara angin dan suara ban. Begitu juga dengan kacanya yang lebar tapi kurang tebal, mangakibatkan suara dari luar mudah tembus kedalam kabin.

Untuk mengatasi hal ini, banyak para penggunanya yang menambahkan peredam diseluruh bagian dalam mobil ini. Selain itu, pada bagian kaca juga di atasi dengan penambahan tirai yang agak tebal.

Baca juga:



4. Sliding door masih manual dan berat


Kelemahan Hyundai H1 lainnya adalah Sliding door yang masih manual. Namun, kelemahan hanya ini ada di Hyundai H1 versi lama. Untuk versi terbarunya, tipe Royale sudah dilengkapi dengan Dual Power Sliding Door, sedangkan tipe XG baru satu sisi bagian saja yang menggunakan Power sliding door.

Ya, hal yang mungkin cukup disayangkan untuk mobil sekelas Hyundai H1 yang desain dan tampilannya berkesan mewah dan mahal. Mobil ini masih menggunakan sistem buka tutup pintu secara manual.

Jadi, untuk buka geser atau tutup pintu di kedua sisi sliding door ini, kita masih perlu menggunakan dorongan tangan secara manual. Masalahnya adalah pintu sliding door ini memiliki dimensi yang cukup tebal dan lebar yang mengakibatkan proses buka tutup pintu ini menjadi terasa berat.



5. Harga jual yang terlalu jatuh


Hal terakhir yang menjadi kelemahan Hyundai H1 ini adalah harga jualnya yang terlalu jatuh. Sebagai gambaran untuk Hyundai H1 XG 9 seat Diesel 2010. Dulu, barunya 417 juta. Pasarnya yang paling rendah saat tahun 2014 sekitar 265 juta. Ini artinya, harga Hyundai H1 sudah turun sekitar 152 juta dalam 4 tahun. Atau setidaknya, selama 4 tahun sudah turun hingga 36.5%.

Sedangkan untuk harga ditahun 2022 saat artikel ini di tulis, harga untuk tipe mobil yang sama di beberapa situs jual beli mobil bekas online berada dikisaran harga sekitar 130 jutaan. Jadi, harga jual Hyundai H1 ini bisa dibilang kurang stabil dan cenderung turun lebih tajam dibanding mobil-mobil brand Jepang.

Daftar isi
    SHARE