Perbedaan oli transmisi dan oli gardan - OMBRO

Perbedaan oli transmisi dan oli gardan

Perbedaan oli transmisi dan oli gardan - Jika pada postingan sebelumnya ombro sudah membahas perbedaan oli gardan dan oli mesin, maka pada artikel kali ini, ombro kembali akan memberikan informasi seputar perbedaan oli transmisi dan oli gardan.

Mengapa kita perlu memahami perbedaan oli transmisi dan oli gardan pada mobil? Pasalnya, banyak dari kita yang mungkin menganggap bahwa oli transmisi dan oli gardan adalah sama. Anggapan ini emang sulit dihindari karena ada beberapa hal yang menurut ombro bisa menjadi penyebabnya, diantaranya adalah:

  • Oli transmisi dan oli gardan mobil umumnya diganti pada waktu yang bersamaan (Contohnya pada mobil avanza rwd yang waktu penggantiannya dilakukan setiap 40.000km atau setiap 24 bulan sekali).
  • Oli transmisi dan oli gardan sepintas terlihat sama, baik warna atau kekentalannya.
  • Sama-sama digunakan sebagai pelumas roda gigi (Gear Lubricant)

perbedaan oli transmisi dan oli gardan

Padahal, kedua jenis oli ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sehingga, jika terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam pemilihan jenis oli, bisa mengakibatkan kerusakan dan keausan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Lantas apa saja yang menjadi perbedaan oli transmisi dan oli gardan pada mobil? Dan mengapa kita harus menggunakan oli yang berbeda antara oli transmisi dan oli gardan? Dibawah berikut ini adalah ulasan lengkap tentang perbedaan oli transmisi dan oli gardan.



1. Area kerja yang dilumasi berbeda


Perbedaan oli transmisi dan oli gardan yang paling pertama kali mudah dibedakan adalah area kerja yang dilumasinya berbeda. Oli transmisi jelas digunakan untuk melumasi seluruh komponen di dalam transmisi seperti misalnya gear percepatan (1,2,3,R,dll), linkage shaft, idler gear, syncromesh, serta differential gear (untuk transmisi manual FWD).

Oli transmisi sendiri juga dibedakan menjadi dua lagi yaitu oli transmisi manual dan oli transmisi otomatis. Dan pada oli transmisi otomatis, kembali dibedakan lagi menjadi beberapa varian diantaranya adalah matic versi planetary gear dan matic versi CVT.

Begitu pula dengan oli gardan, oli gardan digunakan untuk melumasi seluruh komponen di dalam gardan mobil seperti misalnya ring gear, pinion gear, side gear, dan lain-lain.

Secara umum, gardan memiliki tipikal oli yang sama, namun tetap ada perbedaan khususnya pada gardan yang berbeda. Ada oli gardan biasa ( digunakan untuk gardan tipe open differential), ada juga oli gardan khusus tipe locking diff, dan oli gardan khusus Limited Slip (gardan yang sudah menggunakan LSD). Masing-masing oli ini kebanyakan berbeda di bagian jenis aditif yang digunakan.

Jadi disini, secara jelas kita bisa membedakan kalau oli transmisi digunakan untuk transmisi dan oli gardan digunakan untuk melumasi gardan



2. Spesifikasi API Service berbeda


Perbedaan oli transmisi dan oli gardan yang kedua adalah dari API service yang digunakan. Meskipun secara umum API service antara oli transmisi dan oli gardan sama yaitu menggunakan API service tipe GL (Gear Lubricants), namun keduanya memiliki tingkatan yang berbeda.

Untuk oli transmisi umumnya menggunakan API service GL-4, dimana pada oli transmisi dengan API service GL-4 ini memiliki tingkat aditif yang lebih rendah dibanding dengan oli gardan. Salah satu alasannya adalah penggunaan bahan kuningan untuk komponen syncromesh. Aditif yang lebih rendah ini ditujukan untuk menjaga syncromesh agar tidak mudah aus.

Sedangkan untuk oli gardan, umumnya menggunakan API Service GL-5 yang tingkat aditifnya lebih tinggi dibanding oli transmisi. aditif yang lebih tinggi ini bertujuan untuk melindungi gear gardan dari keausan akibat tekanan kerja yang sangat tinggi.

Mudahnya, oli transmisi menggunakan API service GL-4 sedangkan oli gardan menggunakan API service GL-5



3. Spesifikasi SAE-nya berbeda


Perbedaan oli transmisi dan oli gardan yang ketiga adalah spesifikasi SAE-nya berbeda. Untuk oi transmisi, biasanya SAE yang digunakan bisa variatif. Transmisi manual bisa menggunakan oli dengan SAE multi grade 70-80 hingga 90 atau menggunakan tipe single grade SAE90.

Kalau transmisinya otomatis, maka tingkat SAEnya biasanya lebih rendah lagi jika dibanding dengan oli transmisi manual. Namun, khusus untuk oli gardan biasanya hanya menggunakan SAE single grade, seperti misalnya SAE 90 saja atau SAE 140 saja (khusus untuk kendaraan heavy duty seperti truk).

Baca juga:



4. Jumlah zat aditif yang ditambahkan berbeda


Perbedaan oli transmisi dan oli gardan yang terakhir ombro ketahui adalah jumlah zat aditif yang ditambahkan berbeda. Hal ini sejalan dengan banyaknya perbedaan komponen yang digunakan antara transmisi dan gardan.

Seperti sudah disinggung pada poin no.2 kalau oli transmisi memiliki zat aditif yang lebih rendah, hal ini karena adanya komponen syncromesh, sedangkan gardan tidak menggunakan syncromesh. Oli tipe GL untuk transmisi atau gardan ini biasanya menggunakan zat aditif berupa phospor dan atau sulfur. Fungsinya agar gear bisa tahan tekanan kerja yang tinggi.

Jika kandungan aditif pada oli transmisi terlalu banyak, maka syncromesh bisa cepat aus. Begitu pula sebaliknya, jika kandungan aditif pada oli gardan lebih sedikit, maka gear di gardan akan cepat aus karena kalah dengan tekanan kerja yang tinggi. Oleh karena itulah terjadi perbedaan jumlah zat aditif antara oli tranmisi dan oli gardan.

Daftar isi
    SHARE