5 Penyakit Hyundai Accent - OMBRO

5 Penyakit Hyundai Accent

5 Penyakit Hyundai Accent - Mobil Hyundai Accent yang diproduksi negara Korea Selatan di Indonesia, bisa dibilang masih kalah pamor dengan mobil-mobil setara yang diproduksi oleh negara Jepang. Ya, image mobil Korea ini memang tidak setenar mobil Jepang. Namun, siapa sangka kalau mobil Hyundai Accent merupakan mobil yang cukup banyak digunakan di Indonesia dan sudah tahan lebih dari 20 tahun lamanya.

Hingga saat ini, mobil ini masih cukup banyak dicari dan menjadi incaran para pemilik mobil. Pasalnya, Hyundai Accent ini terkenal cukup murah namun memiliki performa yang tangguh untuk digunakan sebagai kendaraan harian.

Penyakit Hyundai Accent

Dengan harga kisaran 30 jutaan, Anda sudah bisa memiliki mobil Hyundai Accent bekas dengan kondisi yang lumayan prima. Tentunya, dengan harga yang murah ini, anda bisa terbebas dari panas dan hujan jika dibandingkan anda harus membeli motor matic baru dengan level tertinggi yang kini marak dijual di Indonesia.

Namun begitu, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum anda membeli mobil Hyundai Accent bekas ini. Di artikel berikut, Ombro akan berbagi informasi seputar penyakit Hyundai Accent yang umum dialami. Simak info lengkapnya dibawah ini.



1. Rpm idling tidak stabil


Penyakit Hyundai Accent yang cukup sering dirasakan adalah rpm idling tidak stabil. Ya, meskipun mesin mobil Hyundai Accent ini cukup bandel dan terkenal memiliki daya tahan yang luar biasa, namun dibeberapa bagian komponen injeksinya, masih mengalami beberapa kekurangan yang cukup membuatnya kurang nyaman selama dikendarai.

Penyakit rpm idling tidak stabil biasanya terjadi saat kompressor AC menyala, yaitu saat AC dihidupkan. Jadi, saat mesin langsam dengan posisi AC menyala, rpmnya terasa naik turun dan membuat getaran yang cukup terasa di mobil.

Umumnya, masalah ini kerap terjadi kerena ISC motor yang menjadi penyebab masalahnya. ISC motor bertugas mengatur idling rpm mesin agar tetap stabil. Nah saat ISC ini bermasalah, maka akan muncul masalah rpm idling tidak stabil.



2. Mesin sering mati-mati


Selain rpm tidak stabil, penyakit Hyundai Accent selanjutnya yang juga sering terjadi pada bagian mesin adalah mesin sering mati-mati. Nah kalau masalah yang satu ini penyebabnya cenderung lebih banyak, jadi perlu pengecekan yang lebih teliti. Namun, ada beberapa komponen yang kerap menjadi penyebab utamanya, diantaranya adalah Air Flow Sensor dan Fuel pump.

Air Flow Sensor merupakan sensor yang membaca aliran udara masuk. Jika data aliran udara masuk tidak ada, biasanya mesin akan langsung mati. Pasalnya, ECU tidak bisa mengatur jumlah injeksi bahan bakar yang harus disemprotkan oleh injektor.

Selain AFS, fuel pump juga ditengarai kerap menjadi penyebab mesin sering mati-mati. Biasanya kalau fuel pump ini akibat faktor usia motor fuel pump (tahanan pada lilitan motor sudah besar), penggunaan fuel pump imitasi, atau akibat saringan fuel pumpnya mampet.



3. Mesin brebet


Penyakit Hyundai Accent di mesin yang berikutnya adalah mesin brebet. Mesin brebet biasanya terjadi saat mobil mulai diakselerasikan, atau pada beberapa kasus tertentu, mesin brebet juga bisa muncul saat rpm mesin sudah dalam posisi dipanteng (saat melaju ditahan di 2500rpm).

Penyakit mesin brebet ini juga punya banyak kemungkinan komponen mesin yang rusak, namun yang umum ditemui adalah dari Fuel pump (entah saringan kotor atau pompa mulai lemah) dan injektor yang kotor. Selain itu, busi mati dan kabel busi yang bukan orinya juga kerap menjadi penyebab mesin Hyundai Accent ini brebet.



4. Suspensinya ringkih


Penyakit Hyundai Accent lainnya adalah suspensinya yang ringkih. Sebenarnya, suspensi mobil Hyundai Accent ini bisa dibilang lumayan nyaman dan cukup empuk. Namun, suspensinya cukup ringkih alias cepat kalah. Salah satunya adalah komponen shock absorber (shock breaker), termasuk karet-karet supportnya.

Kalau shock mulai bermasalah, biasanya mobil akan terasa semakin limbung, bahkan saat melewati speed trap di jalan tol. Dengan kondisi shock absorber yang lemah, biasanya pada suspensi juga akan terdengar bunyi gluduk-gluduk terutama saat melawati jalan tidak rata.

Selain shock absorber, ball joint dan tie rod di mobil ini juga kerap bermasalah sehingga anda perlu melakukan pemeriksaan rutin terhadap komponen ini untuk mencegah ketidaknyamanan saat berkendara jauh.

Baca juga:



5. Perpindahan gigi transmisi kurang halus


Penyakit Hyundai Accent yang juga kerap dirasakan adalah perpindahan gigi transmisi yang terasa kurang halus, kasar, bahkan kadang berbunyi kretek-kretek. Penyakit ini sebenernya merupakan penyakit biasa yang kerap menimpa mobil-mobil tua yang sudah berumur, termasuk pada Hyundai Accent ini.

Umumnya, penyakit ini diakibatkan oleh kondisi ring syncromesh didalam transmisi yang sudah mulai aus akibat usia pemakaian kendaraan atau akibat penggunaan oli transmisi manual yang kurang tepat sehingga berdampak pada keausan ring syncromeshnya.

Untuk mobil dengan transmisi matic, solenoid matik kerap bermasalah dan kampas kopling matik umumnya juga sudah mulai tipis karena faktor usia pakai. Untuk kondisi ini anda perlu siap-siap budget tambahan untuk overhoule transmisi matiknya.

Bisa dibilang penyakit-penyakit Hyundai Accent ini juga umum ditemukan pada mobil-mobil tua seumurannya. Yang perlu diperhatikan adalah masalah perawatan serta penggunaan yang benar. Perawatan yang baik dan penggunaan yang benar turut menjaga dan mempertahankan mobil Hyundai Accent Anda tetap dalam kondisi yang optimal.

Demikianlah artikel tentang penyakit Hyundai Accent yang bisa ombro sampaikan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Daftar isi
    SHARE