Komponen-komponen sistem kemudi mobil
Sistem kemudi pada mobil memiliki fungsi utama untuk mengatur arah laju kendaraan dengan cara membelokkan roda depan agar bergerak sesuai dengan putaran roda kemudi (setir). Untuk fungsi sistem kemudi lainnya yang lebih lengkap, silahkan baca pada artikel 5 fungsi sistem kemudi yang sudah pernah diposting sebelumnya.
Komponen-komponen sistem kemudi ini sangat beragam, tergantung dari model dan tipe kendaraan yang digunakan. Meskipun begitu, sistem kemudi ini memiliki 4 komponen utama yaitu Steering Wheel, Steering Column, Steering Gear, dan Steering Linkage.
Nah, pada artikel berikut, Ombro akan menginformasikan tentang komponen-komponen sistem kemudi mobil secara lengkap untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sobat sekalian. Berikut komponen-komponen sistem kemudi mobil.
1. Steering Wheel (roda kemudi)
Steering wheel sering juga sering disebut dengan setir mobil. Terletak didalam kabin mobil tepatnya di depan kursi pengemudi. Steering wheel merupakan bagian pada sistem kemudi yang berfungsi mengarahkan roda depan. Steering wheel digunakan oleh pengemudi dengan cara memutarnya untuk mengarahkan roda depan ke arah yang diinginkan.
Umumnya, steering wheel ini berbentuk bulat melingkar dengan ukuran yang bermacam-macam. Jika ditinjau dari konstruksinya, steering wheel terbagi menjadi 3 macam yaitu
A. Steering Wheel Besar
Steering wheel besar memiliki ukuran diameter lingkar setir yang cukup besar. Steering wheel besar kerap digunakan pada mobil angkutan barang seperti truck atau pick-up. Keuntungannya adalah momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan akan terasa ringan dan lebih stabil.
B. Steering Wheel Kecil
Steering wheel kecil memiliki ukuran diameter lingkar setir yang lebih kecil dari steering wheel besar. Model ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang seperti sedan atau MPV.
Keuntungannya adalah steering wheel kecil tidak banyak memakan tempat dalam kabin pegemudi, selain itu lebih peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus. Meskipun begitu, tenaga yang dibutuhkan untuk membelokkan roda kendaraan menjadi lebih besar.
C. Steering wheel Ellips
Steering wheel ellips ini merupakan gabungan dari kedua ukuran steering wheel besar dan kecil. Model ini digunakan untuk mengatasi kendala pada kedua model sebelumnya, namun sedikit kurang dari segi estetika dan desain.
2. Steering Column
Steering column kerap disebut batang kemudi. Secara garis besar, steering column ini berfungsi untuk meneruskan putaran steering wheel ke steering gear. Selain itu, steering column juga memiliki fungsi sebagai mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan.
Steering column terdiri dari dua komponen yaitu steering main shaft (poros utama) dan steering column tube. Fungsi steering main shaft adalah untuk meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear, sedangkan steering column tube berfungsi sebagai tempat untuk mengikat main shaft ke body/rangka kendaraan.
Ujung atas steering main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, disinilah steering wheel diikat dan dikencangkan oleh sebuah mur. Sedangkan pada column tube terdapat sebuah bearing/klaher yang akan membuat main shaft dapat berputar bebas pada porosnya.
Secara umum, terdapat dua model steering column yaitu model collapsible dan model non collapsible berikut penjelasannya.
A. Model Collapsible
Steering column model Collapsible adalah steering column yang dapat memendek dan runtuh guna menyerap energi akibat daya dorong ketika terjadi tabrakan.
Keuntungannya adalah mengurangi dampak dan resiko cedera fatal pada pengemudi saat tabrakan terjadi. Kerugiannya adalah konstruksinya rumit dan main shaft yang terlihat kurang kuat sehingga hanya cocok digunakan pada kendaraan penumpang.
B. Model Non Collapsible
Steering column model Non Collapsible adalah steering column yang kaku sehingga tidak dapat memendek dan runtuh ketika terjadi tabrakan. Model ini lebih banyak digunakan pada mobil-mobil angkutan barang seperti truk dan pick up.
Keuntungan steering column non collapsible adalah steering main shaft yang kuat sehingga lebih tahan lama, sedangkan kerugiannya adalah penyerapan energi saat tabrakan yang sangat kecil sehingga meningkatkan resiko cedera pada pengemudi.
3. Steering Gear
Steering gear merupakan komponen pada sistem kemudi yang memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk mengarahkan roda depan sesuai arah setir (roda kemudi) dan juga berfungsi untuk meningkatkan tenaga momen puntir agar pengemudian menjadi lebih ringan.
Ya, steering gear merupakan bagian dari sistem kemudi yang berfungsi untuk memperbesar momen. Tenaga putar yang dihasilkan oleh roda kemudi disalurkan melalui perbandingan gigi reduksi untuk meningkatkan momen yang lebih besar. Perbandingan gigi reduksi sering dikenal dengan sebutan perbandingan steering gear.
Untuk sudut belok yang sama, perbandingan gigi reduksi steering gear yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, namun memiliki jumlah putar yang lebih banyak, begitu pula sebaliknya.
Ada dua tipe steering gear yang paling banyak dipakai saat ini yaitu, steering gear model Recirculating Ball dan model Rack And Pinion. Model Recirculating Ball banyak digunakan pada kendaraan berukuran sedang hingga berat, sedangkan model Rack And Pinion umum digunakan pada kendaraan berukuran ringan hingga sedang. Berikut model-model steering gear yang ada saat ini
A. Model Worm dan Sector
Model worm dan sector menggunakan worm gear sebagai poros utama dan sector yang berkaitan lagsung dengan worm gear. Ketika worm gear berputar, maka sector akan bergeser.
B. Model Worm dan Sector Roller
Model worm dan sector roller ini prinsipnya sama dengan model dan worm sector biasa, namun sector memiliki roller di bagian tengahnya sehingga gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.
C. Model Screw Pin
Model screw pin ini akan menggeser pin yang berbentuk tirus untuk bergerak sepanjang alur pada worm gear ketika worm gear diputar.
D. Model Screw dan Nut
Model Screw dan Nut ini memiliki ulir dan sebuah nut yang terpasang di bagian bawah main shaft. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasangkan tuas yang terpasang pada rumahnya. Ketika main shaft diputar, maka nut dan lever akan bergerak bersamaan.
Baca juga :- Mengenal electric power steering (EPS)
- Mengenal hidrolik power steering
- Cara kerja sistem kemudi mobil
E. Model Recirculating Ball
Pada model Recirculating Ball ini, peluru-peluru (ball) terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear. Model Recirculating Ball mempunyai sifat tahan aus dan tahan goncangan yang sangat baik.
F. Model Rack And Pinion
Sistem kemudi dengan model Rack And Pinion membuat komponen Rack And Pinion ini menjadi bagian utama sistem kemudi yang berfungsi untuk merubah gerak putar menjadi gerak mendatar. Ya, gerakan berputar pinion gear akan diubah langsung oleh rack gear menjadi gerakan mendatar. Baca: Komponen Power Steering Hidrolik Tipe Rack And Pinion
Model rack and pinion ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, namun memiliki kelemahan mudah meneruskan goncangan yang diterima dari permukaan jalan ke roda depan.
4. Steering Linkage
Steering linkage merupakan kumpulan komponen-komponen sistem kemudi yang terletak diantara steering gear dengan roda kendaraan. Fungsi Steering linkage adalah untuk meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan dan menjadi penghubung antara steering gear dengan roda depan.
Komponen yang ada pada steering linkage ini sangat bergantung dari model steering gear serta model suspensi yang digunakan pada kendaraan. Berikut nama komponen dan fungsinya yang ada pada steering linkage berdasarkan model suspensi yang digunakan
A. Steering linkage untuk suspensi rigid (dependent)
Suspensi rigid lebih banyak menggunakan steering gear model recirculating ball, berikut komponen steering linkage untuk suspensi rigid
A1. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan dari steering gear ke relay rod atau drag link. Fungsi Pitman Arm adalah untuk mengubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.
A2. Drag link (Relay Rod)
Drag link (Relay Rod) dihubungkan dengan pitman arm dan knuckle arm. Fungsi drag link adalah untuk meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod melalui knuckle arm.
A3. Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada chassis yang berseberangan dengan pitman arm. Ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Idler arm berfungsi untuk memegang salah satu ujung tie rod dan membatasi gerakan tie rod pada tingkat tertentu.
B. Steering linkage untuk suspensi independent
Suspensi independent lebih banyak menggunakan steering gear model Rack dan Pinion karena jumlah komponennya tidak terlalu banyak sehingga lebih efisien dalam desain. Berikut komponen steering linkage untuk suspensi independent
B1. Long Tie Rod (rack end)
Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi model rack and pinion. Sedangkan pada model recirculating ball, tie rod dipasang ke dalam pipa penyetelan. Dengan demikian, jarak antara joint- joint kemudi dapat diatur dan disetel.
B2. Tie Rod End
Tie rod end dipasangkan pada long tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay rod dan lain-lain.
Selain komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen sistem kemudi lainnya yang memiliki kesamaan fungsi dan penamaan yang digunakan pada kedua sistem suspensi diatas yaitu
B3. Steering Knuckle
Steering knuckle berfungsi untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan, selain itu steering knuckle juga berfungsi sebagai poros putaran roda. Steering knuckle berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm
B4. Knuckle arm
Knuckle arm berfungsi meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle
Nah, demikianlah artikel komponen sistem kemudi mobil yang bisa Ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat