Mengenal Hidrolik Power Steering
Pada postingan sebelumnya, kita sudah membahas sedikit tentang Electric Power Steering yang memanfaatkan energi listrik untuk memperingan tenaga saat kita memutar roda kemudi (setir).
Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang sistem power steering lainnya, yaitu power steering yang memanfaatkan tenaga hidrolis guna meringankan tanaga putar setir.
Seperti sudah disinggung pada paragraf diatas, Hydraulic Power Steering ini adalah sistem pada steering yang bertujuan untuk membuat putaran setir menjadi lebih ringan dengan memanfaatkan tekanan oli hidrolis yang disesuaikan dengan kebutuhan selama pengemudian.
Sistem steering jenis hidrolik ini sudah cukup lama dikenal dalam industri otomotif dan masih banyak digunakan bahkan pada mobil-mobil keluaran terbaru sekalipun.
Ya, power steering tipe hidrolik ini memang masih menjadi primadona karena performanya yang masih dianggap mumpuni untuk digunakan saat ini.
Untuk hidrolik power steering ini, umumnya terbagi lagi menjadi dua tipe yaitu tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion. Namun, pembahasan yang ada pada artikel kali ini cenderung lebih banyak pada tipe Rack and pinion.
Power steering jenis hidrolik setidaknya memiliki 4 komponen penting yaitu Pompa, Reservoir tank, Steering rack assembly, pipa dan selang. Masing-masing fungsinya akan dijelaskan secara singkat dibawah berikut
Pompa power steering merupakan komponen penghasil daya dan tekanan oli power steering agar dapat menekan piston dalam power steering rack assembly. Pompa ini diputar oleh mesin dengan menggunakan sebuah belt (tali kipas).
Reservoir tank ini berfungsi untuk menampung oli power steering yang datang dari power steering rack assembly untuk kemudian disalurkan kembali menuju ke pompa power steering.
Pemeriksan jumlah dan volume oli power steering, umum dilakukan dengan melihat volume pada reservoir tank ini.
Pipa dan selang pada power steering ada yang menjadi pressure pipe (pipa yang mengalirkan tekanan dari pompa) dan ada pula yang menjadi return pipe (pipa pengembali).
Fungsi dari pipa dan selang ini adalah sebagai tempat mengalirkan oli power steering baik untuk tekanan masuk ataupun tekanan kembali.
Steering rack assembly ini merupakan tempat terjadinay proses pemberian tenaga guna meringankan tenaga saat memutar setir. Didalam steering rack assembvly ini terdapat tiga komponen penting lainnya yaitu
Baca juga :
Pada prinsipnya, hidrolik power steering ini menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh oli bertekanan guna mendorong piston agar tenaga yang kita gunakan untuk memutar setir lebih kecil dan ringan.
Ketika setir mulai di belokkan, maka tekanan oli yang sudah dihasilkan oleh pompa power steering akan mengalir menuju rotary control valve, kemudian masuk kedalam pressure chamber A.
Takanan yang besar pada pressure chamber A akan mendorong piston ke arah pressure chamber B yang tidak bertekanan.
Dengan begitu, tenaga putar roda kemudi (setir) ke arah kanan pun juga akan lebih ringan karena piston ikut terdorong oleh tekanan oli didalam chamber pressure A.
Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang sistem power steering lainnya, yaitu power steering yang memanfaatkan tenaga hidrolis guna meringankan tanaga putar setir.
Seperti sudah disinggung pada paragraf diatas, Hydraulic Power Steering ini adalah sistem pada steering yang bertujuan untuk membuat putaran setir menjadi lebih ringan dengan memanfaatkan tekanan oli hidrolis yang disesuaikan dengan kebutuhan selama pengemudian.
Sistem steering jenis hidrolik ini sudah cukup lama dikenal dalam industri otomotif dan masih banyak digunakan bahkan pada mobil-mobil keluaran terbaru sekalipun.
Ya, power steering tipe hidrolik ini memang masih menjadi primadona karena performanya yang masih dianggap mumpuni untuk digunakan saat ini.
Untuk hidrolik power steering ini, umumnya terbagi lagi menjadi dua tipe yaitu tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion. Namun, pembahasan yang ada pada artikel kali ini cenderung lebih banyak pada tipe Rack and pinion.
Apa saja komponen utama hidrolik power steering ini ?
Power steering jenis hidrolik setidaknya memiliki 4 komponen penting yaitu Pompa, Reservoir tank, Steering rack assembly, pipa dan selang. Masing-masing fungsinya akan dijelaskan secara singkat dibawah berikut
1. Pompa Power Steering
Pompa power steering merupakan komponen penghasil daya dan tekanan oli power steering agar dapat menekan piston dalam power steering rack assembly. Pompa ini diputar oleh mesin dengan menggunakan sebuah belt (tali kipas).
2. Reservoir tank
Reservoir tank ini berfungsi untuk menampung oli power steering yang datang dari power steering rack assembly untuk kemudian disalurkan kembali menuju ke pompa power steering.
Pemeriksan jumlah dan volume oli power steering, umum dilakukan dengan melihat volume pada reservoir tank ini.
3. Pipa dan selang
Pipa dan selang pada power steering ada yang menjadi pressure pipe (pipa yang mengalirkan tekanan dari pompa) dan ada pula yang menjadi return pipe (pipa pengembali).
Fungsi dari pipa dan selang ini adalah sebagai tempat mengalirkan oli power steering baik untuk tekanan masuk ataupun tekanan kembali.
4. Steering rack Assembly
Steering rack assembly ini merupakan tempat terjadinay proses pemberian tenaga guna meringankan tenaga saat memutar setir. Didalam steering rack assembvly ini terdapat tiga komponen penting lainnya yaitu
- Rotary Control Valve ; Rotary control valve ini berfungsi untuk mengatur arah tujuan dari oli yang bertekanan menuju pressure chamber sesuai dengan arah putaran roda kemudi (setir).
- Pressure Chamber ; Pressure chamber merupakan ruang tempat terjadinya tekanan /dorongan pada piston yang menjadi satu dengan Steering rack shaft.
- Rack and Pinion Linkage ; Rack and pinion linkage ini merupakan susunan steering tipe rack and pinion yang didesain sedemikian rupa sehingga putaran roda kemudi (setir) bisa di teruskan langsung ke roda
Baca juga :
Cara kerja Hidrolik Power Steering
Pada prinsipnya, hidrolik power steering ini menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh oli bertekanan guna mendorong piston agar tenaga yang kita gunakan untuk memutar setir lebih kecil dan ringan.
Ketika berjalan lurus
Saat berjalan lurus, tenaga yang dihasilkan dari pompa power steering tidak diberikan ke pressure chamber sehingga piston tidak bergeser ke kanan ataupun kekiri. Aliran oli power steering tetap bersirkulasi namun tidak memberikan daya dorong yang berarti pada piston.Ketika Setir berbelok
Ketika setir mulai di belokkan, maka tekanan oli yang sudah dihasilkan oleh pompa power steering akan mengalir menuju rotary control valve, kemudian masuk kedalam pressure chamber A.
Takanan yang besar pada pressure chamber A akan mendorong piston ke arah pressure chamber B yang tidak bertekanan.
Dengan begitu, tenaga putar roda kemudi (setir) ke arah kanan pun juga akan lebih ringan karena piston ikut terdorong oleh tekanan oli didalam chamber pressure A.
Daftar isi