3 Fungsi aki (baterai) pada kendaraan - OMBRO

3 Fungsi aki (baterai) pada kendaraan

Pada kendaraan, secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik. Energi listrik pada aki mobil digunakan untuk beragam keperluan seperti misalnya saat starter mesin, menghidupkan lampu-lampu, menghidupkan audio video, AC mobil, hingga perangkat elektronik yang digunakan pada sistem mesin, transmisi, atau pun pada bodi kendaraan.

Ya, baterai atau aki mobil merupakan komponen pada kendaraan yang dapat menyimpan energi listrik agar dapat digunakan kembali saat energi listrik ini dibutuhkan. Untuk menyimpannya, baterai memanfaatkan bahan-bahan kimia yang dapat menyimpan dan mengeluarkan listrik. Jadi, bisa dibilang proses penyimpanan energi listrik pada baterai memanfaatkan reaksi kimia.

fungsi aki

Oleh karenanya, di dalam aki mobil bisa kita temukan sel-sel aki yang terbuat dari bahan-bahan kimia berupa elektrode Pb (timbal), elektrode PbO2 (Timbal Peroksida), dan Cairan elektrolit H2SO4. Bahan-bahan kimia ini akan mengalami perubahan seiring terjadinya perubahan proses energi listrik di dalam sel aki, seperti contohnya saat proses Charge (mengisi) atau Discharge (pengosongan listrik).

Menurut aturan standar internasional, setiap satu sel di dalam aki memiliki tegangan sebesar 2 volt. Sehingga aki 24 volt akan memiliki 12 sel, sedangkan aki 12 volt memiliki 6 sel. Lantas, apakah fungsi aki mobil hanya itu saja? Tidak, artikel berikut ini adalah penjelasan fungsi baterai pada kendaraan secara lengkap. Simak 3 fungsi aki dibawah ini.



1. Penyedia energi listrik


Aki menjadi satu-satunya alat yang bisa menyediakan listrik dalam jumlah besar di mobil saat mesin mobil belum bekerja (mati). Jumlah ketersediaan arus listrik yang besar ini banyak digunakan untuk menggerakkan dan memutar motor starter.

Ya, komponen motor starter adalah komponen yang digunakan untuk pertama kali memutar mesin agar mesin bisa hidup. Di saat mesin mati, dibutuhkan suplai arus listrik yang sangat besar untuk memutar motor starter, dan ini hanya bisa disediakan oleh aki.

Selain digunakan untuk memutar motor starter, aki mobil juga menyediakan listrik ke berbagai sistem kelistrikan mobil lainnya seperti sistem pengisian (alternator), sistem Electronic Fuel Injection (EFI), Komputer mesin, sensor-sensor, actuator, dan lain-lain.

Sehingga, bisa dikatakan bahwa fungsi aki yang pertama adalah sebagai penyedia listrik disaat mesin belum hidup (mati).

Baca juga:



2. Menyimpan energi listrik


Fungsi aki mobil yang berikutnya adalah sebagai alat untuk menyimpan energi listrik. Di saat mesin sudah mulai bekerja, maka sistem pengisian di mobil juga ikut aktif dan bekerja.

Ya, jika pada saat mesin mobil mati, aki menjadi penyedia energi listrik yang utama. Sedangkan ketika mesin sudah hidup, maka sistem pengisian (Alternator mobil) akan menggantikan peran aki sebagai penyedia energi listrik sekaligus digunakan untuk melakukan pengisian energi listrik ke dalam aki mobil.

Energi listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian ini akan disimpan ke dalam aki mobil dengan mengubah energi listrik yang masuk menjadi energi kimia.

Masing-masing bahan kimia didalam sel aki akan bereaksi ketika terjadi proses charging (proses listrik masuk kedalam aki). Reaksi yang terjadi didalam bahan kimia tersebut akan mengubah energi listrik menjadi energi kimia sehingga listrik bisa disimpan dalam bentuk kimia.

Dengan begitu, maka energi listrik yang sudah di ubah menjadi energi kimia ini bisa disimpan oleh oleh aki dan dapat di pergunakan kembali dengan mengubah energi kimia tersebut kembali menjadi energi listrik saat dibutuhkan.



3. Sebagai stabilisator tegangan


Fungsi aki yang terakhir adalah sebagai stabilisator tegangan. Seperti kita ketahui, komponen-komponen kelistrikan pada kendaraan penumpang umumnya menggunakan tegangan 12 volt. Sedangkan sistem pengisian (alternator) akan menghasilkan tegangan lebih dari 12 volt (berkisar diantara 13 volt hingga 14,3 volt saat bekerja).

Untuk mencegah kerusakan komponen di kendaraan akibat kelebihan nilai tegangan yang dihasilkan oleh sistem pengisian, maka aki akan berperan sebagai stabilisator tegangan. Aki akan menurunkan tegangan yang dihasilkan dari sistem pengisian dan hanya akan mengalirkan tegangan yang stabil di kisaran 12 volt saja meskipun energi listrik yang dialirkan masuk ke dalam aki lebih dari 13 volt.

Daftar isi
    SHARE