Tips perawatan ban serep mobil
Meskipun sifatnya hanya cadangan, ban serep tetap perlu diperhatikan kondisi dan keadaannya. Tak jarang, banyak pengemudi yang kecewa akibat lalai dalam merawat ban serep sehingga harus mengeluarkan banyak biaya ketika terjadi ban kempes atau ban bocor dijalan.
Ya, kejadian ban bocor memang tidak ada yang tahu kapan akan terjadi, namun memastikan ban serep bisa dipakai kapan saja, tentu kita bisa mengaturnya yaitu dengan perawatan secara rutin. Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi tips tentang bagaimana cara merawat ban serep mobil sehingga tetap siap saat ingin digunakan.
Perawatan ban serep yang pertama bisa dilakukan adalah dengan memeriksa usia ban serep yang digunakan. Untuk mengetahui usia ban serep, sobat bisa melihatnya melalui kode produksi ban yang umum ada pada ban mobil. Baca : Mengetahui kode tahun pembuatan ban mobil
Usia karet ban serep secara umum juga sama seperti karet pada ban utama lainnya. Semakin lama ban di simpan atau digunakan, maka lama kelamaan kemampuan dan elastisitas karet ban akan menurun. Hal inilah yang perlu diwaspadai, jangan sampai ban serep yang disimpan ternyata tidak dapat digunakan akibat karetnya sudah retak-retak sehingga membahayakan saat digunakan.
Oleh karena itu, jika usia ban yang diproduksi sudah lebih dari 3 atau 5 tahun, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali pembelian ban serep baru.
Lakukan pemeriksaan fisik ban serep secara rutin, anda bisa menjadwalnya setiap sebulan sekali. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi ban serep secara rutin. Apakah sudah terjadi keretakan, menggelembung, pentil ban mulai getas, dan lain-lain.
Dengan pemeriksaan ban serep secara rutin, maka kerusakan dini yang terjadi pada ban serep bisa segera diantisipasi. Setidaknya jika terlihat ada kerusakan, maka anda sudah memiliki tindakan sebagai langkah preventif.
Selain melakukan pemeriksaan rutin terhadap fisik ban serep, ada baiknya sobat juga turut memeriksa tekanan angin ban sesuai dengan tekanan angin yang dianjurkan pada buku manual. Tekanan angin pada ban serep umumnya lebih tinggi dibandingkan tekanan angin pada ban utama. Hal ini karena ban serep lebih banyak disimpan yang berakibat tekanan angin akan berkurang seiring waktu.
Hal terakhir yang perlu dilakukan sebagai langkah perawatan ban serep mobil adalah dengan melakukan pembersihan dan memberikan pelembab (semir ban) yang memang diformulasikan khusus untuk melembabkan karet ban (hindari memilih semir ban yang mengandung silikon).
Dengan melakukan pembersihan secara rutin, paling tidak anda dapat sekaligus memeriksa kondisi ban sekaligus kelenturan karet ban serep tersebut. Sedangkan pelembab, dapat mengurangi efek kerusakan karet ban.
Melakukan rotasi ban sangatlah penting untuk dilakukan untuk menjaga tingkat kerataan keausan pada semua ban yang digunakan termasuk ban serep. Namun, untuk perawatan dengan langkah rotasi ban ini umumnya hanya bisa dilakukan untuk ban serep jenis "Full size matching spare tyre" (baca : Jenis-jenis ban cadangan dan tips penggunaannya ). Jika selain model tersebut, langkah perawatan ini sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Ya, kejadian ban bocor memang tidak ada yang tahu kapan akan terjadi, namun memastikan ban serep bisa dipakai kapan saja, tentu kita bisa mengaturnya yaitu dengan perawatan secara rutin. Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi tips tentang bagaimana cara merawat ban serep mobil sehingga tetap siap saat ingin digunakan.
1. Perhatikan usia ban serep yang digunakan
Perawatan ban serep yang pertama bisa dilakukan adalah dengan memeriksa usia ban serep yang digunakan. Untuk mengetahui usia ban serep, sobat bisa melihatnya melalui kode produksi ban yang umum ada pada ban mobil. Baca : Mengetahui kode tahun pembuatan ban mobil
Usia karet ban serep secara umum juga sama seperti karet pada ban utama lainnya. Semakin lama ban di simpan atau digunakan, maka lama kelamaan kemampuan dan elastisitas karet ban akan menurun. Hal inilah yang perlu diwaspadai, jangan sampai ban serep yang disimpan ternyata tidak dapat digunakan akibat karetnya sudah retak-retak sehingga membahayakan saat digunakan.
Oleh karena itu, jika usia ban yang diproduksi sudah lebih dari 3 atau 5 tahun, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali pembelian ban serep baru.
2. Periksa kondisi fisik ban serep
Lakukan pemeriksaan fisik ban serep secara rutin, anda bisa menjadwalnya setiap sebulan sekali. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi ban serep secara rutin. Apakah sudah terjadi keretakan, menggelembung, pentil ban mulai getas, dan lain-lain.
Dengan pemeriksaan ban serep secara rutin, maka kerusakan dini yang terjadi pada ban serep bisa segera diantisipasi. Setidaknya jika terlihat ada kerusakan, maka anda sudah memiliki tindakan sebagai langkah preventif.
3. Check tekanan angin
Selain melakukan pemeriksaan rutin terhadap fisik ban serep, ada baiknya sobat juga turut memeriksa tekanan angin ban sesuai dengan tekanan angin yang dianjurkan pada buku manual. Tekanan angin pada ban serep umumnya lebih tinggi dibandingkan tekanan angin pada ban utama. Hal ini karena ban serep lebih banyak disimpan yang berakibat tekanan angin akan berkurang seiring waktu.
4. Bersihkan dan beri pelembab.
Hal terakhir yang perlu dilakukan sebagai langkah perawatan ban serep mobil adalah dengan melakukan pembersihan dan memberikan pelembab (semir ban) yang memang diformulasikan khusus untuk melembabkan karet ban (hindari memilih semir ban yang mengandung silikon).
Dengan melakukan pembersihan secara rutin, paling tidak anda dapat sekaligus memeriksa kondisi ban sekaligus kelenturan karet ban serep tersebut. Sedangkan pelembab, dapat mengurangi efek kerusakan karet ban.
5. Lakukan rotasi ban secara rutin
Melakukan rotasi ban sangatlah penting untuk dilakukan untuk menjaga tingkat kerataan keausan pada semua ban yang digunakan termasuk ban serep. Namun, untuk perawatan dengan langkah rotasi ban ini umumnya hanya bisa dilakukan untuk ban serep jenis "Full size matching spare tyre" (baca : Jenis-jenis ban cadangan dan tips penggunaannya ). Jika selain model tersebut, langkah perawatan ini sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Daftar isi