Komponen propeller shaft dan fungsinya - OMBRO

Komponen propeller shaft dan fungsinya

Propeller shaft adalah komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari transmisi ke poros gardan. Oleh karenanya, propeller shaft menjadi salah satu komponen pada mobil yang masuk kedalam sistem drive train/ sistem penggerak roda.

Propeller shaft lebih dikenal masyarakat umum dengan nama poros kopel atau poros propeller. Umumnya, komponen ini bisa kita temukan pada mobil-mobil yang menggunakan penggerak belakang. Contohnya pada mobil sejenis mobil pick up, truk, hingga mobil jenis Avanza lama yang masih berpenggerak RWD. Selain itu, komponen ini juga bisa kita temukan pada mobil berpenggerak 4WD.

Secara umum fungsi propeller shaft adalah untuk meneruskan putaran yang dihasilkan transmisi ke poros gardan. Namun begitu, untuk meneruskan putaran dari transmisi ke gardan pada kendaraan ini terbilang tidak mudah. Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi oleh propeller shaft, seperti contohnya :

  • Mampu meneruskan gaya putar dari transmisi ke gardan secara lembut
  • Mampu bergerak bebas keatas, kebawah, kesamping selama meneruskan putaran dari transmisi ke gardan
  • Mampu bergerak maju mundur (sliding) saat terjadi perubahan sudut antara transmisi dengan gardan di jalan yang tidak rata dan bergelombang.

Jika ketiga syarat diatas tidak bisa dipenuhi oleh sebuah propeller shaft, maka besar kemungkinan, propeller shaft cepat mengalami kerusakan, bengkok, patah, dan hal lainnya yang bisa membahayakan keselamatan berkendara.

komponen propeller shaft

Oleh karena itu, propeller shaft di bentuk dari beberapa komponen lagi untuk dapat memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan oleh sebuah propeller shaft. Lantas apa saja komponen propeller shaft ini, dan apa saja fungsinya? Berikut adalah komponen propeller shaft dan fungsinya pada kendaraan.



1. Sleeve yoke


Sleeve yoke yang memiliki nama lain slip yoke, sliding joint, atau slip joint merupakan komponen propeller shaft yang berfungsi sebagai penghubung antara poros transmisi dengan poros propeller melalui sebuah front universal joint. Sleeve yoke terhubung dengan output shaft transmisi.

Pada bagian ujung depan dari sleeve yoke terdapat sebuah poros yang dibagian dalamnya memiliki spline bergerigi. Spline bergerigi ini saling mengikat dengan output shaft transmisi. Sedangkan pada bagian ujung belakangnya, sleeve yoke memiliki bentuk U yang akan terhubung dengan front universal joint.

Fungsi sleve yoke pada propeller shaft adalah sebagai berikut :

  • Sebagai komponen penghubung antara output shaft transmisi dengan drive shaft (batang propeller) melalui front universal joint.
  • Sebagai tempat bergesernya propeller shaft agar bisa memanjang atau memendek saat terjadi perubahan jarak akibat perubahan sudut pada roda dan gardan.



2. Universal joint


Universal joint pada propeller shaft kerap dikenal dengan sebutan cross joint, join kopel, spider joint, atau hook joint. Universal joint ini berbentuk seperti tanda tambah (+) dimana pada masing-masing ujungnya dipasang roller bearing.

Fungsi universal joint bagi propeller shaft adalah :

  • Sebagai penghubung antara antara sleeve yoke dengan drive shaft (batang propeller)
  • Sebagai komponen yang memungkinkan poros propeller tetap berputar saat terjadi perubahan sudut antara gardan dengan transmisi.

Ya, dengan adanya universal joint, maka poros propeller dapat bergerak ke beberapa arah sudut sambil terus berputar untuk mengimbangi perubahan ketinggian saat melewati jalan tidak rata. Baca : Fungsi universal joint

Jumlah universal joint pada propeller shaft ini umumnya ada dua. Pertama, dibagian ujung depan yang terhubung dengan output shaft transmisi, dikenal dengan sebutan Front Universal Joint. Kedua, dibagian ujung belakang yang terhubung dengan poros gardan, dikenal dengan sebutan Rear Universal Joint.

Namun begitu, ada pula propeller shaft yang memiliki lebih dari 2 universal joint. Dikenal sebagai propeller shaft tipe 3 joint. Jumlah universal joint pada propeller shaft sagat tergantung dari model dan jenis kendaraan. Semakin panjang wheel base kendaraan dan semakin berat bobot kendaraan yang digunakan, umumnya jumlah universal joint juga akan bertambah.


Baca juga :



3. Drive shaft (batang propeller)


Drive shaft (batang propeller) merupakan komponen utama dari propeller shaft. Secara umum, fungsi drive shaft (batang propeller) ini adalah sebagai bagian yang akan meneruskan gaya puntir dan putaran dari transmisi menuju ke poros gardan.

Batang propeller berbentuk seperti tabung memanjang, terbuat dari bahan besi baja campuran yang pada bagian tengahnya dibuat kosong. Di kedua ujung batang propeller ini terdapat sebuah besi berbentuk U yang akan terhubung dengan universal joint baik untuk universal joint bagian depan atau universal joint bagian belakang. Baca : Fungsi poros propeller

Pada titik-titik tertentu dari batang propeller ini, kita akan menemukan komponen tambahan terbuat dari besi baja yang dipasang menempel di badan batang propeller. Komponen ini dikenal dengan nama balance weight yang berfungsi untuk menyeimbangkan batang propeller saat berputar.



4. Flange yoke


Komponen propeller shaft yang selanjutnya adalah flange yoke. Flange yoke ini terbuat dari bahan besi baja campuran yang dibentuk seperti huruf U dimana pada bagian pangkal yang terhubung dengan poros gardan (differential) dibuat rata.

Fungsi flange yoke adalah sebagai penghubung antara drive shaft dengan poros gardan melalui rear universal joint. Selain itu, flange yoke ini juga memberikan kebebasan pada universal joint agar dapat bergerak bebas saat terjadi perubahan sudut antara transmisi dengan gardan.



5. Center bearing


Center bearing pada propeller shaft umumnya hanya ada pada propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Center bearing merupakan bearing yang dipasang tepat dibagian tengah di antara dua poros propeller.

Setidaknya ada 4 fungsi center bearing bagi propeller shaft, yaitu:

  1. Sebagai penghubung antar dua poros propeller
  2. Menjaga putaran poros propeller tetap stabil dan lurus
  3. Mengurangi beban puntir pada batang propeller
  4. Meredam getaran yang terjadi saat batang propeller berputar.

Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca pada artikel fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang sudah pernah Ombro posting sebelumnya.

Center bearing memiliki sebuah bracket yang dipasang langsung ke bodi/rangka kendaraan. Dengan begitu, propeller shaft dapat berputar dan bekerja dengan baik.

Daftar isi
    SHARE