Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint
Center bearing atau kerap disebut sebagai gantungan kopel merupakan salah satu komponen penting pada poros propeller tipe 3 joint. Umumnya center bearing ini bisa di temukan pada poros propeller yang digunakan pada kendaraan atau mobil-mobil berpenggerak roda belakang dengan jarak wheel base yang cukup panjang.
Jenis bearing yang digunakan untuk center bearing ini umumnya mengunakan tipe ball bearing. Jenis ini termasuk jenis bearing yang cukup tahan terhadap beban besar sehingga lebih awet.
Ya, hal ini dikarenakan komponen Center bearing memiliki andil yang cukup besar terhadap keawetan poros propeller sekaligus untuk kenyamanan saat berkendara. Tak jarang, ketika center bearing mengalami kerusakan, maka akan muncul getaran kuat dan keras di seluruh bodi kendaraan.
Jika kerusakan center bearing belum parah, umumnya getaran hanya muncul pada kecepatan tertentu saja, namun jika kerusakan yang terjadi sudah parah, getaran serta bunyi-bunyian saat propeller shaft ini berputar akan muncul di berbagai kondisi kecepatan kendaraan.
Sebenarnya apa sih fungsi dari center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint ini? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi info tentang fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint di kendaraan. Simak infonya dibawah berikut ini...
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang pertama adalah sebagai penghubung antar kedua poros propeller. Center bearing dipasang dibagian tengah dari kedua batang poros propeller ini.
Ya, konstruksi dari propeller shaft tipe 3 joint ini memiliki dua batang poros propeller, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Tepat pada posisi center bearing inilah terdapat sambungan yang akan menghubungkan kedua poros antara poros propeller bagian depan dengan poros propeller bagian belakang. Akhir sambungan poros propeller ini dibatasi oleh sebuah universal joint.
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang kedua adalah untuk menjaga putaran poros propeller agar tetap stabil dan lurus. Poros propeller tipe 3 joint ini memiliki sudut tambahan dibagian tengahnya, yaitu tepat pada bagian universal joint yang dipasang dibelakang center bearing.
Tanpa adanya center bearing di depan universal joint tengah, maka putaran poros propeller tidak bisa stabil dan lurus. Sudut yang terbentuk pada universal joint tengah akan mengakibatkan putaran poros propeller menjadi unbalance dan membuatnya mudah rusak.
Center bearing akan menjaga putaran kedua poros propeller tersebut untuk berputar dengan stabil dan lurus sehingga ketahanan serta kenyamanan saat poros ini berputar bisa didapatkan.
Baca juga :
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang ketiga adalah untuk mengurangi beban puntir pada batang poros propeller. Ya, poros propeller tipe 3 joint ini umum digunakan pada mobil-mobil yang memiliki wheelbase cukup panjang seperti misalnya pada mobil Strada Triton ataupun Toyota Kijang.
Mobil-mobil dengan wheel base yang panjang akan meningkatkan beban puntir bagi poros propeller. Jika pada mobil-mobil tersebut menggunakan propeller shaft tipe 2 joint, bukan tidak mungkin propeller shaft akan cepat patah atau universal jointnya cepat rusak akibat beban puntir yang terlalu berat.
Oleh karena itu, digunakanlah poros propeller tipe 3 joint yang menggunakan center bearing untuk mengurangi beban puntir yang akan dihadapi oleh poros propeller. Dengan begitu, maka keawetan poros propeller bisa tetap terjaga dan kenyamanan selama penggunaan kendaraan juga bisa didapat lebih lama.
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang terakhir ombro ketahui adalah untuk meredam getaran yang timbul pada putaran poros propeller. Center bearing secara konstruksi memiliki karet peredam (gum bushing) di sekelilingnya yang akan mengikat outer race dengan bracket center bearing.
Fungsi dari karet ini adalah untuk meredam getaran yang terjadi saat poros propeller berputar. Dengan begitu maka getaran yang muncul akibat putaran poros propeller ini tidak merambat ke bodi kendaraan sehingga mobil bisa berjalan lebih nyaman.
Jenis bearing yang digunakan untuk center bearing ini umumnya mengunakan tipe ball bearing. Jenis ini termasuk jenis bearing yang cukup tahan terhadap beban besar sehingga lebih awet.
Ya, hal ini dikarenakan komponen Center bearing memiliki andil yang cukup besar terhadap keawetan poros propeller sekaligus untuk kenyamanan saat berkendara. Tak jarang, ketika center bearing mengalami kerusakan, maka akan muncul getaran kuat dan keras di seluruh bodi kendaraan.
Jika kerusakan center bearing belum parah, umumnya getaran hanya muncul pada kecepatan tertentu saja, namun jika kerusakan yang terjadi sudah parah, getaran serta bunyi-bunyian saat propeller shaft ini berputar akan muncul di berbagai kondisi kecepatan kendaraan.
Sebenarnya apa sih fungsi dari center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint ini? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi info tentang fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint di kendaraan. Simak infonya dibawah berikut ini...
1. Sebagai penghubung antar poros propeller
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang pertama adalah sebagai penghubung antar kedua poros propeller. Center bearing dipasang dibagian tengah dari kedua batang poros propeller ini.
Ya, konstruksi dari propeller shaft tipe 3 joint ini memiliki dua batang poros propeller, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Tepat pada posisi center bearing inilah terdapat sambungan yang akan menghubungkan kedua poros antara poros propeller bagian depan dengan poros propeller bagian belakang. Akhir sambungan poros propeller ini dibatasi oleh sebuah universal joint.
2. Menjaga putaran poros propeller agar tetap stabil dan lurus
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang kedua adalah untuk menjaga putaran poros propeller agar tetap stabil dan lurus. Poros propeller tipe 3 joint ini memiliki sudut tambahan dibagian tengahnya, yaitu tepat pada bagian universal joint yang dipasang dibelakang center bearing.
Tanpa adanya center bearing di depan universal joint tengah, maka putaran poros propeller tidak bisa stabil dan lurus. Sudut yang terbentuk pada universal joint tengah akan mengakibatkan putaran poros propeller menjadi unbalance dan membuatnya mudah rusak.
Center bearing akan menjaga putaran kedua poros propeller tersebut untuk berputar dengan stabil dan lurus sehingga ketahanan serta kenyamanan saat poros ini berputar bisa didapatkan.
Baca juga :
3. Mengurangi beban puntir pada batang poros propeller
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang ketiga adalah untuk mengurangi beban puntir pada batang poros propeller. Ya, poros propeller tipe 3 joint ini umum digunakan pada mobil-mobil yang memiliki wheelbase cukup panjang seperti misalnya pada mobil Strada Triton ataupun Toyota Kijang.
Mobil-mobil dengan wheel base yang panjang akan meningkatkan beban puntir bagi poros propeller. Jika pada mobil-mobil tersebut menggunakan propeller shaft tipe 2 joint, bukan tidak mungkin propeller shaft akan cepat patah atau universal jointnya cepat rusak akibat beban puntir yang terlalu berat.
Oleh karena itu, digunakanlah poros propeller tipe 3 joint yang menggunakan center bearing untuk mengurangi beban puntir yang akan dihadapi oleh poros propeller. Dengan begitu, maka keawetan poros propeller bisa tetap terjaga dan kenyamanan selama penggunaan kendaraan juga bisa didapat lebih lama.
4. Meredam getaran yang timbul pada putaran poros propeller
Fungsi center bearing pada propeller shaft tipe 3 joint yang terakhir ombro ketahui adalah untuk meredam getaran yang timbul pada putaran poros propeller. Center bearing secara konstruksi memiliki karet peredam (gum bushing) di sekelilingnya yang akan mengikat outer race dengan bracket center bearing.
Fungsi dari karet ini adalah untuk meredam getaran yang terjadi saat poros propeller berputar. Dengan begitu maka getaran yang muncul akibat putaran poros propeller ini tidak merambat ke bodi kendaraan sehingga mobil bisa berjalan lebih nyaman.
Daftar isi