Penyebab Radiator Bocor
Sebagai komponen terpenting pada sistem pendinginan mesin, radiator berfungsi untuk mendinginkan suhu mesin yang panas dengan cara menyerap panas tersebut melalui cairan berupa air radiator / radiator coolant.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu merawat radiator dengan baik dan rutin seperti contohnya menguras dan mengganti air radiator, membersihkan kotoran pada kisi kisi radiator, dan lain sebagainya.
Karena fungsinya yang cukup penting untuk mendinginkan air bersuhu panas dari mesin, tak jarang radiator kerap menghadapi masalah-masalah seperti mampet dan bocor. Radiator bocor sangat berbahaya karena dapat merusak bagian dalam mesin. Berikut adalah beberapa penyebab radiator bocor yang perlu anda ketahui
Hal pertama yang umum menjadi penyebab radiator bocor adalah tersumbatnya seluruh saluran radiator. Masalah ini sering terjadi apabila kita tidak pernah menguras dan mengganti air radiator secara berkala dengan air yang baru dan fresh.
Perlu diketahui bahwa pada jangka waktu tertentu (sekitar 40.000 km), air radiator ini akan menjadi jenuh sehingga dapat menghasilkan endapan-endapan lumpur yang akan tersebar di seluruh saluran radiator.
Apabila air radiator tidak di kuras dan tidak dibersihkan secara rutin, endapan ini berpotensi menyumbat seluruh saluran yang ada didalam sistem pendingin mesin termasuk di dalam radiator itu sendiri.
Radiator yang mampet akan meningkatkan tekanan udara di dalam sistem pendingin mesin menjadi lebih tinggi. Tekanan yang tinggi tersebut lambat laun akan merusak titik ter-lemah pada sistem pendingin mesin, seperti contohnya selang radiator, sambungan selang radiator, upper tank radiator, lower tank radiator atau kisi-kisi radiator yang pernah di service sebelumnya.
Efeknya, sistem pendingin mesin ataupun radiator menjadi bocor air dan dapat menimbulkan overheat pada mesin.
Baca : Tips disaat mesin panas dan overheat
Penyebab berikutnya yang umum bisa mengakibatkan radiator bocor adalah terkena benda asing seperti kayu ataupun batu. Umumnya hal ini bisa terjadi apabila kendaraan sering melintas pada kondisi jalan yang buruk dan penuh lubang.
Disadari atau tidak, bebatuan dan kerikil di jalanan sering terlempar dan menghantam bagian-bagian mobil seperti radiator. Hantaman batu kerikil tersebut otomatis dapat merusak dan membuat radiator menjadi bocor.
Selain benda asing dari luar, penggunaan cairan radiator coolant yang tidak sesuai dengan karakter radiator bisa menyebabkan radiator bocor secara perlahan.
Cairan yang tidak sesuai ini lambat laun akan membuat bagian dalam radiator menjadi tipis dan bocor akibat terkikis oleh partikel-partikel yang terkandung dalam coolant yang tidak sesuai ini. Oleh karena itu gunakna selalu radiator coolant yang memang direkomendasikan oleh pihak pabrikan agar lebih terjamin.
Baca : Fungsi dan nama-nama bagian radiator
Umur ekonomis radiator berkisar diantara 4-5 tahunan. Ketika melewati usia tersebut, radiator umumnya sudah mengalami penurunan kualitas kerja seperti contohnya lubang pada kisi-kisi radiator yang mulai mengecil, dinding-dinding radiator mulai terkikis dan rapuh.
Terkikisnya dinding radiator ini, lambat laun akan membuat radiator menjadi rapuh dan mudah retak, sehingga dapat menimbulkan kebocoran air pendingin.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu merawat radiator dengan baik dan rutin seperti contohnya menguras dan mengganti air radiator, membersihkan kotoran pada kisi kisi radiator, dan lain sebagainya.
Karena fungsinya yang cukup penting untuk mendinginkan air bersuhu panas dari mesin, tak jarang radiator kerap menghadapi masalah-masalah seperti mampet dan bocor. Radiator bocor sangat berbahaya karena dapat merusak bagian dalam mesin. Berikut adalah beberapa penyebab radiator bocor yang perlu anda ketahui
1. Radiator Bocor Akibat Mampet
Hal pertama yang umum menjadi penyebab radiator bocor adalah tersumbatnya seluruh saluran radiator. Masalah ini sering terjadi apabila kita tidak pernah menguras dan mengganti air radiator secara berkala dengan air yang baru dan fresh.
Perlu diketahui bahwa pada jangka waktu tertentu (sekitar 40.000 km), air radiator ini akan menjadi jenuh sehingga dapat menghasilkan endapan-endapan lumpur yang akan tersebar di seluruh saluran radiator.
Apabila air radiator tidak di kuras dan tidak dibersihkan secara rutin, endapan ini berpotensi menyumbat seluruh saluran yang ada didalam sistem pendingin mesin termasuk di dalam radiator itu sendiri.
Radiator yang mampet akan meningkatkan tekanan udara di dalam sistem pendingin mesin menjadi lebih tinggi. Tekanan yang tinggi tersebut lambat laun akan merusak titik ter-lemah pada sistem pendingin mesin, seperti contohnya selang radiator, sambungan selang radiator, upper tank radiator, lower tank radiator atau kisi-kisi radiator yang pernah di service sebelumnya.
Efeknya, sistem pendingin mesin ataupun radiator menjadi bocor air dan dapat menimbulkan overheat pada mesin.
Baca : Tips disaat mesin panas dan overheat
2. Radiator Bocor Akibat Terkena Benda Asing
Penyebab berikutnya yang umum bisa mengakibatkan radiator bocor adalah terkena benda asing seperti kayu ataupun batu. Umumnya hal ini bisa terjadi apabila kendaraan sering melintas pada kondisi jalan yang buruk dan penuh lubang.
Disadari atau tidak, bebatuan dan kerikil di jalanan sering terlempar dan menghantam bagian-bagian mobil seperti radiator. Hantaman batu kerikil tersebut otomatis dapat merusak dan membuat radiator menjadi bocor.
3. Kualitas Radiator Coolant Yang Buruk dan Tidak Sesuai
Selain benda asing dari luar, penggunaan cairan radiator coolant yang tidak sesuai dengan karakter radiator bisa menyebabkan radiator bocor secara perlahan.
Cairan yang tidak sesuai ini lambat laun akan membuat bagian dalam radiator menjadi tipis dan bocor akibat terkikis oleh partikel-partikel yang terkandung dalam coolant yang tidak sesuai ini. Oleh karena itu gunakna selalu radiator coolant yang memang direkomendasikan oleh pihak pabrikan agar lebih terjamin.
Baca : Fungsi dan nama-nama bagian radiator
4. Radiator Bocor Akibat Sudah Berumur
Umur ekonomis radiator berkisar diantara 4-5 tahunan. Ketika melewati usia tersebut, radiator umumnya sudah mengalami penurunan kualitas kerja seperti contohnya lubang pada kisi-kisi radiator yang mulai mengecil, dinding-dinding radiator mulai terkikis dan rapuh.
Terkikisnya dinding radiator ini, lambat laun akan membuat radiator menjadi rapuh dan mudah retak, sehingga dapat menimbulkan kebocoran air pendingin.
Daftar isi