Jenis-jenis turbocharger pada mesin mobil
Turbocharger merupakan komponen mesin yang berfungsi untuk meningkatkan tenaga mesin dengan memanfaatkan debit aliran gas buang yang dikonversi menjadi putaran guna memadatkan aliran udara masuk melalui intake sebelum dimasukkan ke silinder mesin.
Dengan adanya turbocharger ini, maka mesin-mesin berdimensi kecilpun bisa memiliki tenaga yang besar sehingga dianggap lebih efektif dan efisien untuk mendongkrak tenaga mesin secara instant.
Dengan penggunaan turbocharger, setidaknya tenaga mesin dapat meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan mesin yang sama tanpa turbocharger. Untuk lebih jelasnya tentang turbocharger ini sobat bisa membacanya pada artikel Apa itu turbo, fungsi, dan manfaat turbo yang sudah pernah ombro tuliskan sebelumnya.
Nah, pada artikel kali ini , ombro akan beragi informasi tentang jenis-jenis turbocharger. Berikut jenis-jenis turbocharger pada mobil...
Jenis turbocharger yang pertama adalah Fixed Geometry Turbo (FGT). Turbo jenis ini adalah turbo yang saat ini umum dan banyak dipakai pada kendaraan baik pada mesin diesel ataupun mesin bensin.
FGT sendiri memiliki desain turbocharger yang paling sederhana dimana geometri turbin dan kompresor sudah tetap (tidak dapat berubah-ubah) dan tekanan penambah (boost pressure) sepenuhnya ditentukan oleh aliran gas buang.
Turbocharger jenis ini tidak memiliki perangkat tambahan lainnya untuk mengatur tekanan penambah (boost pressure) di setiap putaran mesin sehingga turbo jenis ini memiliki kelemahan yang disebut dengan "turbo lag".
Turbo lag merupakan jeda waktu yang dibutuhkan turbocharger mulai dari pedal gas ditekan penuh sampai mesin mendapatkan respon dan menghasilkan tekanan tambahan. Disaat ini akan terjadi kekosongan tenaga sampai turbo menghembuskan udara padat kedalam mesin. Salah satu efek yang terjadi akibat turbo lag ini adalah respon akselerasi mesin yang lambat
Ya, dengan turbocharger jenis FGT ini, lonjakan tenaga mesin hanya akan terasa pada putaran mesin tertentu saja, misalnya dimulai pada 2200 rpm. Oleh karenanyalah kini dikembangkan jenis turbocharger yang baru yaitu Variable Geometry Turbo (VGT) yang juga akan menjadi pembahasan selanjutnya dalam artikel ini.
Baca juga :
Jenis turbocharger yang selanjutnya adalah Variable Geometry Turbo (VGT). Turbo jenis ini merupakan pengembangan dari turbocharge jenis FGT sebelumnya. Sesuai namanya, Variable Geometry Turbo (VGT) merupakan turbo yang geometri turbinnya dapat berubah-ubah sesuai dengan putaran dan beban mesin.
Ya, pada bagian turbin pada turbocharger jenis VGT ini terdapat bilah-bilah sirip yang dapat mengatur jumlah aliran gas buang sesuai dengan kecepatan putaran dan beban mesin. Dengan begitu, lonjakan tenaga mesin akan lebih terasa dan lebih merata mulai dari rpm rendah sampai rpm tinggi. Sehingga, dengan sendirinya akan menghilangkan masalah turbo lag yang sebelumnya terjadi pada turbocharger jenis FGT.
Untuk penjelasan lebih jauh tentang Variable Geometry Turbo ini silahkan baca pada artikel Mengenal Variable eometry Turbo (VGT) yang sudah pernah ombro posting sebelumnya.
Selain itu, VGT ini juga terbagi lagi menjadi 2 jenis yang dipisahkan berdasarkan penggerak sirip pada turbinnya, yaitu :
Demikianlah artikel tentang jenis-jenis turbocharger yang bisa ombro sampaikan kali ini, semoga bisa bermanfaat.
Dengan adanya turbocharger ini, maka mesin-mesin berdimensi kecilpun bisa memiliki tenaga yang besar sehingga dianggap lebih efektif dan efisien untuk mendongkrak tenaga mesin secara instant.
Dengan penggunaan turbocharger, setidaknya tenaga mesin dapat meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan mesin yang sama tanpa turbocharger. Untuk lebih jelasnya tentang turbocharger ini sobat bisa membacanya pada artikel Apa itu turbo, fungsi, dan manfaat turbo yang sudah pernah ombro tuliskan sebelumnya.
Nah, pada artikel kali ini , ombro akan beragi informasi tentang jenis-jenis turbocharger. Berikut jenis-jenis turbocharger pada mobil...
1. Fixed Geometry Turbo (FGT )
Jenis turbocharger yang pertama adalah Fixed Geometry Turbo (FGT). Turbo jenis ini adalah turbo yang saat ini umum dan banyak dipakai pada kendaraan baik pada mesin diesel ataupun mesin bensin.
FGT sendiri memiliki desain turbocharger yang paling sederhana dimana geometri turbin dan kompresor sudah tetap (tidak dapat berubah-ubah) dan tekanan penambah (boost pressure) sepenuhnya ditentukan oleh aliran gas buang.
Turbocharger jenis ini tidak memiliki perangkat tambahan lainnya untuk mengatur tekanan penambah (boost pressure) di setiap putaran mesin sehingga turbo jenis ini memiliki kelemahan yang disebut dengan "turbo lag".
Turbo lag merupakan jeda waktu yang dibutuhkan turbocharger mulai dari pedal gas ditekan penuh sampai mesin mendapatkan respon dan menghasilkan tekanan tambahan. Disaat ini akan terjadi kekosongan tenaga sampai turbo menghembuskan udara padat kedalam mesin. Salah satu efek yang terjadi akibat turbo lag ini adalah respon akselerasi mesin yang lambat
Ya, dengan turbocharger jenis FGT ini, lonjakan tenaga mesin hanya akan terasa pada putaran mesin tertentu saja, misalnya dimulai pada 2200 rpm. Oleh karenanyalah kini dikembangkan jenis turbocharger yang baru yaitu Variable Geometry Turbo (VGT) yang juga akan menjadi pembahasan selanjutnya dalam artikel ini.
Baca juga :
- Fungsi Turbo Timer pada mobil bermesin turbo
- Fungsi Intercooler pada mesin turbo
- Fungsi Blow off valve pada mobil bermesin turbo
2. Variable Geometry Turbo (VGT)
Jenis turbocharger yang selanjutnya adalah Variable Geometry Turbo (VGT). Turbo jenis ini merupakan pengembangan dari turbocharge jenis FGT sebelumnya. Sesuai namanya, Variable Geometry Turbo (VGT) merupakan turbo yang geometri turbinnya dapat berubah-ubah sesuai dengan putaran dan beban mesin.
Ya, pada bagian turbin pada turbocharger jenis VGT ini terdapat bilah-bilah sirip yang dapat mengatur jumlah aliran gas buang sesuai dengan kecepatan putaran dan beban mesin. Dengan begitu, lonjakan tenaga mesin akan lebih terasa dan lebih merata mulai dari rpm rendah sampai rpm tinggi. Sehingga, dengan sendirinya akan menghilangkan masalah turbo lag yang sebelumnya terjadi pada turbocharger jenis FGT.
Untuk penjelasan lebih jauh tentang Variable Geometry Turbo ini silahkan baca pada artikel Mengenal Variable eometry Turbo (VGT) yang sudah pernah ombro posting sebelumnya.
Selain itu, VGT ini juga terbagi lagi menjadi 2 jenis yang dipisahkan berdasarkan penggerak sirip pada turbinnya, yaitu :
A. Turbocharger VGT jenis vakum
Turbocharger VGT jenis ini menggunakan sistem kevakuman mesin untuk mengatur buka tutup dari sirip-sirip turbinnya. Contoh penerapan turbocharger VGT jenis ini bisa sobat lihat pada kendaraan Pajero sport dakar dan Nissan navara.B. Turbocharger VGT jenis DC motor
Turbocharger VGT jenis ini menggunakan DC motor (motor penggerak jenis DC) yang dikontrol langsung oleh Engine Control Unit (ECU) untuk menggerakkan sirip-sirip pada di sekitar turbin. Contoh penerapan turbocharger VGT jenis DC motor ini bisa sobat lihat pada kendaraan Fortuner dan Hilux.Demikianlah artikel tentang jenis-jenis turbocharger yang bisa ombro sampaikan kali ini, semoga bisa bermanfaat.
Daftar isi