Jenis-jenis Supercharger pada Mobil
Selain menggunakan Turbocharger, banyak cara yang bisa ditemukan pada mobil-mobil saat kini guna mendongkrak tenaga dan kemampuan mesin. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan piranti Supercharger.
Supercharger pada mesin berfungsi untuk meningkatkan volume dan tekanan udara yang masuk kedalam mesin. Peningkatan ini didapatkan dengan memasang kompresor udara yang diputar dengan perantara Belt, Gear, ataupun Chain oleh crankshaft pulley (Poros Engkol).
Dengan Supercharger, setidaknya didapat peningkatan daya sebesar 30-80 % jika di imbangi dengan penambahan bahan bakar yang sesuai pada tekanan 1,5-2,5 atmosfer.
Oleh karena itu, Supercharger memiliki respons dan pemampatan udara yang lebih cepat jika dibandingkan dengan Turbocharger, namun kurang baik jika dilihat dari tingkat efisiensinya.
Saat ini, ada tiga jenis Supercharger yang dikenal dan banyak digunakan di mobil. Masing-masing jenis Supercharger juga disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mesin sehingga tak jarang kita menemukan jenis yang berbeda pada masing-masing tipe kendaraan. Berikut adalah jenis-jenis Supercharger
Supercharger Centrifugal Type adalah tipe Supercharger yang memiliki kapasitas tinggi dengan bentuk yang lebih kecil dan ringan. Bentuknya menyerupai turbocharger yang menggunakan Compressor Wheel (Kipas Kompressor).
Kecepatan putar rotor dapat dicapai di rentang kecepatan 16.000 rpm sampai 30.000 rpm atau 10 kali lebih cepat dari putaran poros engkol mesin.
Putaran Compressor wheel ini akan menarik dan menghisap udara luar untuk kemudian dipadatkan dan dikompres kedalam mesin. Supercharger tipe ini memiliki efisiensi volumetrik yang baik terutama pada putaran mesin yang tinggi, namun kurang baik pada putaran rendah.
Supercharger Root Blower Type ini sering juga disebut sebagai Positive Displacement Type. Tipe ini merupakan salah satu Supercharger yang cocok dipakai pada mesin-mesin dengan kecepatan yang sering berubah secara tiba-tiba.
Supercharger ini menggunakan dua buah rotor berbentuk angka delapan (dikenal dengan sebuatan Lobus mesothik) yang berputar ke arah yang berlawanan. Dengan begitu ia dapat menjebak udara, memampatkannya dan mendorong udara tersebut ke dalam mesin.
Untuk mesin modern, lobus bisa berjumlah lebih dari dua guna meningkatkan performa dan efisiensi kerja Supercharger tersebut.Salah satu kelebihan dari Supercharger tipe ini, ia mampu memenuhi kebutuhan pasokan udara ke mesin pada saat rpm rendah.
Supercharger Screw Type ini memiliki cara kera yang tidak jauh berbeda dengan Supercharger tipe Root Blower, hanya saja model yang digunakan sebagai alat kompres udara berbentuk seperti Sekrup yang saing mengait.
Supercharger Screw Type ini memiliki kelebihan yang sangat bagus terhadap pergerakan udara hasil kompresi namun memiliki desain yang cukup kompleks. Berdasarkan beberapa info yang didapat, Supercharger ini sangat baik pada rpm tinggi, tetapi tidak pada rpm rendah.
Oleh karenanya mesin yang rpmnya redah seperti mesin diesel kurang cocok dengan superchareger tipe ini
Supercharger pada mesin berfungsi untuk meningkatkan volume dan tekanan udara yang masuk kedalam mesin. Peningkatan ini didapatkan dengan memasang kompresor udara yang diputar dengan perantara Belt, Gear, ataupun Chain oleh crankshaft pulley (Poros Engkol).
Dengan Supercharger, setidaknya didapat peningkatan daya sebesar 30-80 % jika di imbangi dengan penambahan bahan bakar yang sesuai pada tekanan 1,5-2,5 atmosfer.
Oleh karena itu, Supercharger memiliki respons dan pemampatan udara yang lebih cepat jika dibandingkan dengan Turbocharger, namun kurang baik jika dilihat dari tingkat efisiensinya.
Jenis-Jenis Supercharger
Saat ini, ada tiga jenis Supercharger yang dikenal dan banyak digunakan di mobil. Masing-masing jenis Supercharger juga disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mesin sehingga tak jarang kita menemukan jenis yang berbeda pada masing-masing tipe kendaraan. Berikut adalah jenis-jenis Supercharger
1. Supercharger Centrifugal Type
Supercharger Centrifugal Type adalah tipe Supercharger yang memiliki kapasitas tinggi dengan bentuk yang lebih kecil dan ringan. Bentuknya menyerupai turbocharger yang menggunakan Compressor Wheel (Kipas Kompressor).
Kecepatan putar rotor dapat dicapai di rentang kecepatan 16.000 rpm sampai 30.000 rpm atau 10 kali lebih cepat dari putaran poros engkol mesin.
Putaran Compressor wheel ini akan menarik dan menghisap udara luar untuk kemudian dipadatkan dan dikompres kedalam mesin. Supercharger tipe ini memiliki efisiensi volumetrik yang baik terutama pada putaran mesin yang tinggi, namun kurang baik pada putaran rendah.
2. Supercharger Root Blower Type.
Supercharger Root Blower Type ini sering juga disebut sebagai Positive Displacement Type. Tipe ini merupakan salah satu Supercharger yang cocok dipakai pada mesin-mesin dengan kecepatan yang sering berubah secara tiba-tiba.
Supercharger ini menggunakan dua buah rotor berbentuk angka delapan (dikenal dengan sebuatan Lobus mesothik) yang berputar ke arah yang berlawanan. Dengan begitu ia dapat menjebak udara, memampatkannya dan mendorong udara tersebut ke dalam mesin.
Untuk mesin modern, lobus bisa berjumlah lebih dari dua guna meningkatkan performa dan efisiensi kerja Supercharger tersebut.Salah satu kelebihan dari Supercharger tipe ini, ia mampu memenuhi kebutuhan pasokan udara ke mesin pada saat rpm rendah.
3. Supercharger Screw Type
Supercharger Screw Type ini memiliki cara kera yang tidak jauh berbeda dengan Supercharger tipe Root Blower, hanya saja model yang digunakan sebagai alat kompres udara berbentuk seperti Sekrup yang saing mengait.
Supercharger Screw Type ini memiliki kelebihan yang sangat bagus terhadap pergerakan udara hasil kompresi namun memiliki desain yang cukup kompleks. Berdasarkan beberapa info yang didapat, Supercharger ini sangat baik pada rpm tinggi, tetapi tidak pada rpm rendah.
Oleh karenanya mesin yang rpmnya redah seperti mesin diesel kurang cocok dengan superchareger tipe ini
Daftar isi