6 Tips cara merawat radiator mobil biar awet
Radiator merupakan komponen terpenting pada sistem pendinginan mesin yang fungsinya untuk mendinginkan air bersuhu panas dari mesin untuk kemudian dialirkan kembali ke dalam mesin. Meskipun terlihat sepele, radiator sangat lah penting bagi mesin.
Radiator mesin yang rusak bisa mengakibatkan kerusakan mesin yang parah. Mobil anda rentan terkena overheat (panas berlebih), dimana perbaikan mesin yang terkena masalah overheat ini biasanya membutuhkan biaya perbaikan yang cukup mahal.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil untuk tetap melakukan perawatan rutin terhadap radiator mobil biar awet dan tetap mampu menjalankan fungsinya untuk mendinginkan suhu air pendingin mesin.
Dari beberapa tips cara merawat radiator mobil biar awet dibawah ini, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan sendiri dan anda tidak perlu membawanya ke bengkel. Simak info berikut tentang tips cara merawat radiator mobil biar awet.
Tips cara merawat radiator mobil biar awet yang paling mudah adalah dengan memeriksa volume air radiator secara rutin. Volume air radiator menjadi kunci penting untuk mengetahui kondisi sistem pendingin mesin secara umum.
Volume air radiator yang kurang merupakan gejala awal penyebab mesin menjadi overheat. Jika tidak segera diperiksa dan diantisipasi apa penyebab air radiator berkurang, maka masalah overheat bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, pemeriksaan volume air radiator secara rutin menjadi titik awal pencegahan kerusakan mesin akibat overheat.
Untuk melakukan pemeriksaan volume air radiator ini kita dapat memeriksanya sendiri melalui reservoir tank (tangki penampung air radiator) dan dengan membuka tutup radiatornya. Pastikan volume air radiator cukup dan dalam level ketinggian max pada tabung reservoir tank.
Perawatan radiator mobil biar awet selanjutnya adalah dengan melakukan pembersihan dan pengurasan air radiator secara rutin. Fungsi pengurasan air radiator ini adalah untuk memastikan cairan pendingin mesin selalu dalam kondisi yang bersih dan tetap terjaga kemampuannya untuk melindungi komponen mesin dari panas berlebih.
Seperti kita ketahui bahwa cairan pendingin mesin akan mengalami masa jenuh, yaitu suatu masa dimana fungsi air pendingin menurun akibat terkontaminasi oleh beragam hal didalam mesin seperti lumpur, panas, karat, dan kotoran mesin lainnya.
Oleh karena itu, untuk mencegah kotoran dan lumpur menumpuk sehingga memenuhi bagian dalam radiator yang bisa menjadi sumbatan, pengurasan dan pembersihan air radiator perlu dilakukan secara rutin. Pengurasan air radiator menurut buku petunjuk, umumnya dilakukan setiap 40.000km, namun lebih cepat lebih baik, lakukan setiap 6 bulan sekali atau maksimal 1 tahun sekali.
Selain pengurasan dan pembersihan air radiator, hal yang tak kalah penting untuk merawat radiator mobil biar awet adalah dengan membersikan kisi-kisi radiator secara rutin. Kisi-kisi radiator merupakan sirip pendingin yang membantu untuk mempercepat pelepasan panas dari air radiator ke udara bebas.
Seiring waktu pemakaian (terlebih jika digunakan pada wilayah yang berdebu dan banyak jalan off road) kisi-kisi radiator in sangat mudah tertutupi debu, lumpur dan kotoran, seperti contohnya kotoran daun dan alang-alang.
Kotoran-kotoran ini akan menghambat sirkulasi angin yang mengalir dantara kisi-kisi radiator sehingga efek pendinginan yang terjadi akan berkurang. Oleh karenanya lakukanlah pembersihan kisi-kisi radiator ini secara rutin.
Caranya cukup mudah, semprotkan air bertekanan rendah pada bagian kisi-kisi radiator hingga kotoran hilang. Lakukan di seluruh kisi-kisi radiator yang bisa dijangkau sehingga kisi-kisi radiator bersih dari segala kotoran yang menempel.
Cara merawat radiator biar awet selanjutnya adalah dengan menghindari pemakaian air keran sebagai cairan pendingin radiator.
Hal ini penting untuk diketahui bahwa, air keran memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding dengan radiator coolant. Selain itu, air keran juga memiliki kandungan zat besi yang lebih banyak dan bisa menyebabkan karat dikomponen mesin lainnya.
Karat dan titik didih yang rendah pada air keran, tentunya kurang memadai untuk digunakan sebagai cairan pendingin mesin. Karena, hal tersebut dapat membawa efek buruk bagi sistem pendingin mesin, seperti misalnya muncul lumpur dan kerak dalam saluran sistem pendingin dan air radiator lebih cepat mendidih di dalam mesin.
Baca juga :
Sebagai pengganti air keran, gunakanlah radiator coolant yang memang diformulasikan khusus sebagai cairan pendingin mesin. Radiator coolant umumnya sudah di formulasikan untuk memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air keran, selain itu, radiator coolant umumnya sudah ditambahkan aditif lain yang dapat melindungi mesin dari karat.
Namun begitu, sobat harus juga jeli dalam memilih radiator coolant ini karena tidak semua radiator coolant yang dijual di pasaran cocok dengan tipikal mesin yang digunakan oleh mobil sobat. Rekomendasi radiator coolant dari pihak pabrikan mobil menjadi hal penting pertama sebagai pertimbangan dalam memilih radiator coolant.
Hal terakhir sebagai tips merawat radiator mobil biar awet adalah dengan memeriksa kondisi tutup radiator secara berkala. Fungsi tutup raditaor ini sangat penitng bagi sistem pendingin mesin. Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem pendingin agar selalu stabil.
Pada tutup raditaor terdapat 2 katup, yaitu vakum valve dan pressure valve. Katup-katup tersebut umumnya dilapisi oleh karet. Seiring pemakaian, karet pada katup-katup ini juga akan rusak.
JIka karet pada katup rusak, maka kebocoran air radiator akan mudah terjadi, akibatnya air radiator menjadi cepat berkurang. Kondisi inilah yang juga kerap menjadi penyebabmesin overheat.
Oleh karenanya, periksalah selalu kondisi karet-karet yang ada pada tutup radiator ini , jika sudah keras atau rusak, sebaiknya ganti tutup radiator secara keseluruhan dengan tipe yang sama.
Radiator mesin yang rusak bisa mengakibatkan kerusakan mesin yang parah. Mobil anda rentan terkena overheat (panas berlebih), dimana perbaikan mesin yang terkena masalah overheat ini biasanya membutuhkan biaya perbaikan yang cukup mahal.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil untuk tetap melakukan perawatan rutin terhadap radiator mobil biar awet dan tetap mampu menjalankan fungsinya untuk mendinginkan suhu air pendingin mesin.
Dari beberapa tips cara merawat radiator mobil biar awet dibawah ini, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan sendiri dan anda tidak perlu membawanya ke bengkel. Simak info berikut tentang tips cara merawat radiator mobil biar awet.
1. Periksa volume air radiator secara rutin
Tips cara merawat radiator mobil biar awet yang paling mudah adalah dengan memeriksa volume air radiator secara rutin. Volume air radiator menjadi kunci penting untuk mengetahui kondisi sistem pendingin mesin secara umum.
Volume air radiator yang kurang merupakan gejala awal penyebab mesin menjadi overheat. Jika tidak segera diperiksa dan diantisipasi apa penyebab air radiator berkurang, maka masalah overheat bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, pemeriksaan volume air radiator secara rutin menjadi titik awal pencegahan kerusakan mesin akibat overheat.
Untuk melakukan pemeriksaan volume air radiator ini kita dapat memeriksanya sendiri melalui reservoir tank (tangki penampung air radiator) dan dengan membuka tutup radiatornya. Pastikan volume air radiator cukup dan dalam level ketinggian max pada tabung reservoir tank.
2. Bersihkan dan kuras air radiator secara rutin
Perawatan radiator mobil biar awet selanjutnya adalah dengan melakukan pembersihan dan pengurasan air radiator secara rutin. Fungsi pengurasan air radiator ini adalah untuk memastikan cairan pendingin mesin selalu dalam kondisi yang bersih dan tetap terjaga kemampuannya untuk melindungi komponen mesin dari panas berlebih.
Seperti kita ketahui bahwa cairan pendingin mesin akan mengalami masa jenuh, yaitu suatu masa dimana fungsi air pendingin menurun akibat terkontaminasi oleh beragam hal didalam mesin seperti lumpur, panas, karat, dan kotoran mesin lainnya.
Oleh karena itu, untuk mencegah kotoran dan lumpur menumpuk sehingga memenuhi bagian dalam radiator yang bisa menjadi sumbatan, pengurasan dan pembersihan air radiator perlu dilakukan secara rutin. Pengurasan air radiator menurut buku petunjuk, umumnya dilakukan setiap 40.000km, namun lebih cepat lebih baik, lakukan setiap 6 bulan sekali atau maksimal 1 tahun sekali.
3. Bersihkan kisi-kisi radiator secara rutin
Selain pengurasan dan pembersihan air radiator, hal yang tak kalah penting untuk merawat radiator mobil biar awet adalah dengan membersikan kisi-kisi radiator secara rutin. Kisi-kisi radiator merupakan sirip pendingin yang membantu untuk mempercepat pelepasan panas dari air radiator ke udara bebas.
Seiring waktu pemakaian (terlebih jika digunakan pada wilayah yang berdebu dan banyak jalan off road) kisi-kisi radiator in sangat mudah tertutupi debu, lumpur dan kotoran, seperti contohnya kotoran daun dan alang-alang.
Kotoran-kotoran ini akan menghambat sirkulasi angin yang mengalir dantara kisi-kisi radiator sehingga efek pendinginan yang terjadi akan berkurang. Oleh karenanya lakukanlah pembersihan kisi-kisi radiator ini secara rutin.
Caranya cukup mudah, semprotkan air bertekanan rendah pada bagian kisi-kisi radiator hingga kotoran hilang. Lakukan di seluruh kisi-kisi radiator yang bisa dijangkau sehingga kisi-kisi radiator bersih dari segala kotoran yang menempel.
4. Hindari pemakaian air keran
Cara merawat radiator biar awet selanjutnya adalah dengan menghindari pemakaian air keran sebagai cairan pendingin radiator.
Hal ini penting untuk diketahui bahwa, air keran memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding dengan radiator coolant. Selain itu, air keran juga memiliki kandungan zat besi yang lebih banyak dan bisa menyebabkan karat dikomponen mesin lainnya.
Karat dan titik didih yang rendah pada air keran, tentunya kurang memadai untuk digunakan sebagai cairan pendingin mesin. Karena, hal tersebut dapat membawa efek buruk bagi sistem pendingin mesin, seperti misalnya muncul lumpur dan kerak dalam saluran sistem pendingin dan air radiator lebih cepat mendidih di dalam mesin.
Baca juga :
- Perbedaan air biasa dengan radiator coolant
- Cara mengecek radiator mobil sendiri
- Cara menguras air radiator mobil
5. Gunakan radiator coolant
Sebagai pengganti air keran, gunakanlah radiator coolant yang memang diformulasikan khusus sebagai cairan pendingin mesin. Radiator coolant umumnya sudah di formulasikan untuk memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air keran, selain itu, radiator coolant umumnya sudah ditambahkan aditif lain yang dapat melindungi mesin dari karat.
Namun begitu, sobat harus juga jeli dalam memilih radiator coolant ini karena tidak semua radiator coolant yang dijual di pasaran cocok dengan tipikal mesin yang digunakan oleh mobil sobat. Rekomendasi radiator coolant dari pihak pabrikan mobil menjadi hal penting pertama sebagai pertimbangan dalam memilih radiator coolant.
6. Periksa kondisi tutup radiator secara berkala
Hal terakhir sebagai tips merawat radiator mobil biar awet adalah dengan memeriksa kondisi tutup radiator secara berkala. Fungsi tutup raditaor ini sangat penitng bagi sistem pendingin mesin. Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem pendingin agar selalu stabil.
Pada tutup raditaor terdapat 2 katup, yaitu vakum valve dan pressure valve. Katup-katup tersebut umumnya dilapisi oleh karet. Seiring pemakaian, karet pada katup-katup ini juga akan rusak.
JIka karet pada katup rusak, maka kebocoran air radiator akan mudah terjadi, akibatnya air radiator menjadi cepat berkurang. Kondisi inilah yang juga kerap menjadi penyebabmesin overheat.
Oleh karenanya, periksalah selalu kondisi karet-karet yang ada pada tutup radiator ini , jika sudah keras atau rusak, sebaiknya ganti tutup radiator secara keseluruhan dengan tipe yang sama.
Daftar isi