Macam-macam fungsi terminal pada alternator dan hubungannya - OMBRO

Macam-macam fungsi terminal pada alternator dan hubungannya

Pada dasarnya, alternator memiliki beberapa terminal utama, diantaranya terminal B+, terminal N, terminal F, terminal E, dan Ground. Seiring dengan kebutuhan beban dan penambahan pada fitur kendaraan, terminal pada alternator juga di sesuaikan dengan kebutuhan tersebut sehingga nama terminal yang biasa terdapat di terminal alternator juga akan berubah.

Apalagi jika sudah menyinggung alternator jenis IC regulator yang kini semakin banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini karena kelebihannya yang lebih ringkas, kompak dan memiliki kemampuan untuk menstabilkan tegangan lebih baik.

 fungsi terminal pada alternator dan hubungannya

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang terminal pada alternator baik untuk jenis konvensional (kontak point), maupun jenis IC regulator. Simak informasi tentang terminal pada alternator dibawah berikut....


1. Terminal pada alternator jenis konvensional


diagram terminal pada alternator konvensional

Alternator jenis konvensional merupakan alternator yang sistem pengatur tegangannya (Voltage regulator) masih menggunakan model mekanikal yang dapat disetel secara manual. Hal ini dikarenakan voltage regulator jenis ini masih menggunakan model kontak point sehingga tak jarang banyak yang menyebutnya sebagai alternator tipe kontak point. Dan untuk voltage regulatornya, kerap disebut sebagai "Cut Out". Cut out ini dipasang terpisah dari alternatornya (dipasang di luar bodi alternator).

Regulator pada sistem pengisian mempunyai fungsi untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan output yang dihasilkan alternator tetap stabil dikisaran 13,8 Volt sampai 14,8 Volt meskipun putarannya berubah-ubah. Berikut terminal yang terdapat pada alternator tipe kontak point :

terminal pada alternator jenis konvensional

Terminal F

Terminal F merupakan terminal yang terhubung dengan dengan terminal F pada regulator. Terminal F ini merupakan terminal yang mengatur tegangan dan arus listrik yang mengalir menuju field coil (rotor coil)

Terminal N

Terminal N terhubung dengan stator coil dan menghasilkan tegangan listrik bolak balik menuju ke kumparan pada voltage regulator, berfungsi untuk menarik saklar dalam voltage regulator sehingga dapat mematikan lampu charging atau lampu indikator aki di instrument dashboard.

Terminal E

Terminal E merupakan terminal Ground yaitu terminal yang terhubung dengan massa dan body alternator sebagai grounding.

Terminal B

Terminal B merupakan terminal yang langsung terhubung dengan Aki mobil (batttery) dan voltage regulator. Pada alternator, terminal ini menjadi terminal pengisian aki mobil dan sekaligus digunakan untuk menghidupkan beban listrik di mobil.

Selain terminal pada alternator, pada sistem pengisian jenis konvensional ini juga miliki terminal yang terhubung langsung dengan voltage regulatornya. Perhatikan gambar terminal alternator pada voltage regulator yang ada dibawah ini

terminal pada voltage regulator alternator konvensional

Terminal L

Terminal L ini merupakan terminal yang terhubung dengan lampu indikator aki di instrumen dashboard. Terminal ini menjadi titik poin yang akan terhubung dengan terminal B saat stator coil menghasilkan arus listrik pada terminal N.

Terminal IG

Terminal IG ini merupakan terminal yang terhubung dengan kunci kontak. Terminal ini berfungsi untuk menghidupkan voltage regulator. Ketika kunci kontak ON maka terminal ini akan terhubung dengan terminal F pada regulator dan ke terminal F pada alternator, dengan begitu field coil (rotor coil) akan menghasilkan medan magnet.

Baca juga :



2. Terminal pada alternator jenis IC Regulator


Terminal pada alternator jenis IC Regulator

Alternator jenis IC regulator merupakan alternator yang pengatur tegangannya sudah dikontrol secara elektronik, yaitu menggunakan IC (integreated Circuit) Regulator. Lebih stabilnya tegangan serta desainnya yang lebih kompak dan ringkas membuatnya menjadi lebih baik dibanding dengan alternator jenis konvensional.

Alternator jenis IC regulator menjadi jenis alternator yang kini banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini. Berikut adalah terminal pada alternator jenis IC regulator

terminal pada alternator IC regulator


Terminal B

Terminal B merupakan terminal output alternator yang terhubung dengan battery / aki mobil

Terminal IG

Terminal IG merupakan terminal Ignition Switch yang akan menghidupkan IC regulator saat kunci kontak di ON kan

Terminal S

Terminal S merupakan terminal yang digunakan untuk mendeteksi dan memonitor tegangan pengisian dari dan ke aki mobil.

Terminal L

Terminal L merupakan terminal yang digunakan untuk menghubungkan lampu charging (lampu indikator aki) ke ground sebelum alternator berputar dan memutus arus dari lampu charging setelah alternator berputar.

Terminal F

Terminal F merupakan terminal yang digunakan untuk mem"bypass" regulator saat melakukan test tegangan pada field coil.

Dari kedua jenis alternator diatas, untuk alternator jenis IC regulator masih memiliki beberapa model terminal pada alternator. Namun karena modelnya yang tidak terlalu umum maka tidak ombro sampaikan pada artikel ini.

Demikianlah artikel tentang terminal pada alternator yang bisa Ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Daftar isi
    SHARE