Thermostat mobil dilepas ? Ini efeknya...
Ketika permasalahan mesin panas dan overheat terjadi, tak jarang banyak yang menyarankan untuk melepas komponen thermostat yang ada pada sistem pendingin mesin. Apalagi jika dalam pemeriksaannya, thermostat tersebut tidak dalam keadaan yang rusak. Baca : 4 Gejala thermostat rusak yang dirasakan pada mesin.
Padahal, thermostat memegang peranan penting dalam mengatur sirkulasi dan suhu air yang dibutuhkan mesin. Melepas thermostat dari sistem pendingin bisa mengakibatkan kerja dari sistem pendinginan mesin ini menjadi tidak normal. Sebabnya, thermostat lah yang mengatur waktu dan aliran radiator coolant ke dalam radiator berdasarkan suhu yang ada pada radiator coolant tersebut.
Ketika suhu radiator coolant dingin, thermostat akan tertutup dan menutup jalur coolant yang menuju ke radiator. Saat ini, coolant hanya bersirkulasi didalam mesin melalui saluran by pass yang langsung terhubung dengan water pump. Perhatikan sirkulas air pendingin saat suhu masih dingin seperti pada gambar dibawah ini.
Thermostat yang menutup jalur ke radiator akan mempercepat proses pemanasan suhu kerja mesin sehingga mesin menjadi lebih cepat dan siap untuk digunakan. Efeknya, bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan mesin menjadi lebih sedikit.
Ketika suhu mesin sudah panas, maka katup termostat yang menuju ke radiator akan terbuka sekaligus menutup saluran by pass. Kondisi ini akan menyebabkan air suhu dingin dalam radiator akan mengalir masuk kedalam mesin dan mendorong air suhu panas didalam mesin untuk masuk ke dalam radiator. Perhatikan pada gambar dibawah ini
Radiator, berfungsi untuk mendinginkan suhu air yang baru masuk tadi sehingga air bersuhu panas di dalam radiator akan menjadi lebih dingin. Baca : Cara kerja radiator saat mendinginkan suhu air pendingin.
Disaat yang sama, air bersuhu dingin yang sebelumnya mengalir mengenai thermostat, lambat laun akan membuat katup thermostat thermostat tertutup. Disaat inilah terjadi pertukaran air pendingin didalam mesin sehingga suhu kerja mesin tetap terjaga.
lantas apa yang terjadi ketika thermostat di lepas dan tidak digunakan dalam sistem pendingin mesin ? Perhatikan ada gambar dibawah berikut
Ketika thermostat tidak dipasang (dilepas) dari sistem pendingin mesin, maka aliran coolant akan terus menerus mengalir dan bersirkulasi di dalam mesin tanpa mengalami proses pendinginan yang optimal didalam radiator. Baca juga : 2 jenis pengaturan aliran air radiator di dalam mesin. Hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja mesin secara keseluruhan. Berikut adalah efek yang terjadi pada mesin akibat thermostat dilepas.
Efek pada mesin yang pertama kali terjadi saat thermostat dilepas dari sistem pendingin adalah mesin bergetar akibat suhu kerja normal mesin menjadi sulit dicapai. Kondisi ini akan dialami saat suhu coolant masih dalam kondisi dingin.
Ketika suhu dingin, seharusnya thermostat menutup aliran ke radiator. Jika thermostat dilepas, coolant akan terus mengalir (akibat di pompa oleh waterpump) sehingga mengakibatkan suhu kerja mesin menjadi sulit dicapai.
Suhu kerja mesin yang sulit dicapai ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan pasokan jumlah bahan bakar yang masuk kedalam silinder mesin. Efeknya, akan muncul getaran yang lebih kuat pada mesin dan menyebabkan mesin bergetar.
Efek berikutnya yang akan terjadi akibat thermostat dilepas dari sistem pendingin adalah munculnya knocking pada mesin. Kemunculan knocking ini kerap terjadi ketika suhu mesin sudah melebihi batas normal, namun belum masuk fase overheat yang dapat menyebabkan mesin mogok.
Knocking akan terjadi akibat bahan bakar yang dikompresi di dalam mesin sudah meledak terlebih dahulu sebelum dilakukan igniton (pembakaran) oleh busi. Baca : Memahami knocking pada mesin bensin.
Peristiwa ini merupakan imbas dari suhu mesin yang panasnya sudah melebihi batas suhu normal kerja mesin.
Thermostat yang dilepas dari sistem pendingin mesin akan mengakibatkan mesin mobil menjadi lebih mudah mengalami overheat. Saat kondisi mobil terjebak dalam kemacetan, mesin akan semakin kesulitan untuk mendinginkan suhu coolant yang ada didalam mesin.
Hal ini terjadi karena coolant terus mengalir dan tidak berhenti di radiator untuk didinginkan, ditambah lagi dengan situasi jalan yang macet membuat mobil mendapatkan lebih sedikit udara dingin yang mengalir melalui radiator. Efeknya mesin semakin mudah knocking , overheat lalu mogok karena kepanasan.
Efek terakhir yang akan dirasakan akibat thermostat tidak dipasang dalam sistem pendingin mesin adalah konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros. Ya, kondisi ini merupakan dampak dari kegagalan sistem pendingin untuk mempertahankan suhu kerja mesin yang optimal.
Seperti misalnya saat dingin, mesin butuh bahan bakar lebih banyak agar suhu mesin bisa cepat panas, pun saat mesin bersuhu panas dan knocking terjadi. Saat knocking, kondisi ini bisa membuat sistem EFI menjadi fail dan masuk kedalam mode Fail safe. Akibatnya sistem diset untuk menginjeksikan bahan bakar secara tetap pada beberapa kondisi rpm mesin sehingga akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Ya, thermosat yang dilepas dari sistem pendngin mesin akan menimbulkan minimal empat efek merugikan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jadi, masih berani untuk lepas themostat dari sistem pendingin mesin ?
Padahal, thermostat memegang peranan penting dalam mengatur sirkulasi dan suhu air yang dibutuhkan mesin. Melepas thermostat dari sistem pendingin bisa mengakibatkan kerja dari sistem pendinginan mesin ini menjadi tidak normal. Sebabnya, thermostat lah yang mengatur waktu dan aliran radiator coolant ke dalam radiator berdasarkan suhu yang ada pada radiator coolant tersebut.
Ketika suhu radiator coolant dingin, thermostat akan tertutup dan menutup jalur coolant yang menuju ke radiator. Saat ini, coolant hanya bersirkulasi didalam mesin melalui saluran by pass yang langsung terhubung dengan water pump. Perhatikan sirkulas air pendingin saat suhu masih dingin seperti pada gambar dibawah ini.
Thermostat yang menutup jalur ke radiator akan mempercepat proses pemanasan suhu kerja mesin sehingga mesin menjadi lebih cepat dan siap untuk digunakan. Efeknya, bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan mesin menjadi lebih sedikit.
Ketika suhu mesin sudah panas, maka katup termostat yang menuju ke radiator akan terbuka sekaligus menutup saluran by pass. Kondisi ini akan menyebabkan air suhu dingin dalam radiator akan mengalir masuk kedalam mesin dan mendorong air suhu panas didalam mesin untuk masuk ke dalam radiator. Perhatikan pada gambar dibawah ini
Radiator, berfungsi untuk mendinginkan suhu air yang baru masuk tadi sehingga air bersuhu panas di dalam radiator akan menjadi lebih dingin. Baca : Cara kerja radiator saat mendinginkan suhu air pendingin.
Disaat yang sama, air bersuhu dingin yang sebelumnya mengalir mengenai thermostat, lambat laun akan membuat katup thermostat thermostat tertutup. Disaat inilah terjadi pertukaran air pendingin didalam mesin sehingga suhu kerja mesin tetap terjaga.
lantas apa yang terjadi ketika thermostat di lepas dan tidak digunakan dalam sistem pendingin mesin ? Perhatikan ada gambar dibawah berikut
Ketika thermostat tidak dipasang (dilepas) dari sistem pendingin mesin, maka aliran coolant akan terus menerus mengalir dan bersirkulasi di dalam mesin tanpa mengalami proses pendinginan yang optimal didalam radiator. Baca juga : 2 jenis pengaturan aliran air radiator di dalam mesin. Hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja mesin secara keseluruhan. Berikut adalah efek yang terjadi pada mesin akibat thermostat dilepas.
1. Mesin bergetar akibat suhu kerja normal mesin sulit dicapai
Efek pada mesin yang pertama kali terjadi saat thermostat dilepas dari sistem pendingin adalah mesin bergetar akibat suhu kerja normal mesin menjadi sulit dicapai. Kondisi ini akan dialami saat suhu coolant masih dalam kondisi dingin.
Ketika suhu dingin, seharusnya thermostat menutup aliran ke radiator. Jika thermostat dilepas, coolant akan terus mengalir (akibat di pompa oleh waterpump) sehingga mengakibatkan suhu kerja mesin menjadi sulit dicapai.
Suhu kerja mesin yang sulit dicapai ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan pasokan jumlah bahan bakar yang masuk kedalam silinder mesin. Efeknya, akan muncul getaran yang lebih kuat pada mesin dan menyebabkan mesin bergetar.
2. Terjadi Knocking akibat panas yang terjadi diatas batas normal kerja mesin.
Efek berikutnya yang akan terjadi akibat thermostat dilepas dari sistem pendingin adalah munculnya knocking pada mesin. Kemunculan knocking ini kerap terjadi ketika suhu mesin sudah melebihi batas normal, namun belum masuk fase overheat yang dapat menyebabkan mesin mogok.
Knocking akan terjadi akibat bahan bakar yang dikompresi di dalam mesin sudah meledak terlebih dahulu sebelum dilakukan igniton (pembakaran) oleh busi. Baca : Memahami knocking pada mesin bensin.
Peristiwa ini merupakan imbas dari suhu mesin yang panasnya sudah melebihi batas suhu normal kerja mesin.
3. Lebih mudah overheat terutama saat terjebak macet
Thermostat yang dilepas dari sistem pendingin mesin akan mengakibatkan mesin mobil menjadi lebih mudah mengalami overheat. Saat kondisi mobil terjebak dalam kemacetan, mesin akan semakin kesulitan untuk mendinginkan suhu coolant yang ada didalam mesin.
Hal ini terjadi karena coolant terus mengalir dan tidak berhenti di radiator untuk didinginkan, ditambah lagi dengan situasi jalan yang macet membuat mobil mendapatkan lebih sedikit udara dingin yang mengalir melalui radiator. Efeknya mesin semakin mudah knocking , overheat lalu mogok karena kepanasan.
4. Konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros
Efek terakhir yang akan dirasakan akibat thermostat tidak dipasang dalam sistem pendingin mesin adalah konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros. Ya, kondisi ini merupakan dampak dari kegagalan sistem pendingin untuk mempertahankan suhu kerja mesin yang optimal.
Seperti misalnya saat dingin, mesin butuh bahan bakar lebih banyak agar suhu mesin bisa cepat panas, pun saat mesin bersuhu panas dan knocking terjadi. Saat knocking, kondisi ini bisa membuat sistem EFI menjadi fail dan masuk kedalam mode Fail safe. Akibatnya sistem diset untuk menginjeksikan bahan bakar secara tetap pada beberapa kondisi rpm mesin sehingga akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Ya, thermosat yang dilepas dari sistem pendngin mesin akan menimbulkan minimal empat efek merugikan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jadi, masih berani untuk lepas themostat dari sistem pendingin mesin ?
Daftar isi