Mengenal apa itu paddle shift
Paddle shift adalah sebuah tuas yang diletakkan di belakang kemudi dan digunakan untuk melakukan perindahan gigi secara manual pada mobil bertransmisi otomatis.
Ya, paddle shift ini hanya akan sobat temukan pada mobil-mobil bertransmisi otomatis masa kini, baik pada transmisi otomatis jenis konvensional, continuously variable transmission (CVT), direct-shift gearbox (DSG), atau dual-clutch transmission.
Merunut sejarahnya, paddle shift ini merupakan sebuah sistem perpindahan gigi yang digunakan pada mobil balap seperti Formula One (F1). Kemudian, teknologi ini dikembangkan untuk diaplikasikan pada mobil-mobil penumpang yang dijual bebas di pasaran.
Ya, tuas paddle shift diletakkan tepat di belakang setir untuk mempermudah proses mengoper gigi secara manual meskipun mobilnya menggunakan transmisi otomatis.
Paddle shift berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan gigi transmisi mobil otomatis seperti layaknya menggunakan mobil bertransmisi manual. Paddle shift ini memungkinkan pengemudi mengoper gigi secara manual dengan cara menekan tuas paddle shift yang terletak dibelakang setir kemudi.
Saat ini terdapat dua model pada paddle shift, yaitu paddle shift yang pemasangannya mengikuti putaran setir ketika setir diputar dan paddle shift yang tidak mengikuti putaran setir (diam). Sebagai contohnya pada Mitsubishi Pajero Sports untuk paddle shift yang diam, dan mobil Toyota Sienta CVT untuk tipe paddle shift yang mengikuti putaran setir.
Pada sisi kiri tepat dibelakang setir terpasang paddle shift bertanda minus (-) sedangkan disisi kanan terpasang paddle shift bertanda plus (+).
Paddle shift bertanda minus digunakan untuk menurunkan gigi transmisi sedangkan untuk paddle shift bertanda plus digunakan untuk menaikkan gigi transmisi.
Baca juga:
Fungsi paddle shift ini dapat diaktifkan dengan cara menekan tuas paddle shift ketika tuas transmisi di posisi D atau S. Saat tuas paddle shift di tekan pada posisi D maka fungsi paddle shift ini sudah aktif dan dapat digunakan untuk menaikkan (menekan tuas +) atau menurunkan gigi(menekan tuas -) secara manual.
Meskipun begitu, saat paddle shift diaktifkan pada posisi D, maka sistem yang berlaku umumnya masih semi manual. Jadi, ketika pengemudi lupa tidak menurunkan gigi dengan menekan paddle shift (-) maka secara otomatis transmisi akan menurunkan gigi ke level yang sesuai dengan kondisi mobil.
Hal ini akan lain halnya jika paddle shift diaktifkan pada saat tuas transmisi di posisi S. Saat di posisi S, maka paddle shift akan befungsi secara penuh. Posisi gigi transmisi hanya akan berpindah ketika terjadi respon pada tuas paddle shift yang digunakan.
Untuk menggunakan paddle shift ini sebenarnya cukup mudah, namun dikarenakan tiap-tiap mobil memiliki karakter dan cara pengoperasian yang berbeda, akan lebih baik penggunaannya tetap merujuk pada buku petunjuk pengoperasian masing-masing kendaraan.
Nah, demikianlah artikel tentang apa itu paddle shift dan bagaimana cara menggunakannya bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat
Ya, paddle shift ini hanya akan sobat temukan pada mobil-mobil bertransmisi otomatis masa kini, baik pada transmisi otomatis jenis konvensional, continuously variable transmission (CVT), direct-shift gearbox (DSG), atau dual-clutch transmission.
Merunut sejarahnya, paddle shift ini merupakan sebuah sistem perpindahan gigi yang digunakan pada mobil balap seperti Formula One (F1). Kemudian, teknologi ini dikembangkan untuk diaplikasikan pada mobil-mobil penumpang yang dijual bebas di pasaran.
Fungsi Paddle Shift
Ya, tuas paddle shift diletakkan tepat di belakang setir untuk mempermudah proses mengoper gigi secara manual meskipun mobilnya menggunakan transmisi otomatis.
Paddle shift berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan gigi transmisi mobil otomatis seperti layaknya menggunakan mobil bertransmisi manual. Paddle shift ini memungkinkan pengemudi mengoper gigi secara manual dengan cara menekan tuas paddle shift yang terletak dibelakang setir kemudi.
Model Paddle Shift
Saat ini terdapat dua model pada paddle shift, yaitu paddle shift yang pemasangannya mengikuti putaran setir ketika setir diputar dan paddle shift yang tidak mengikuti putaran setir (diam). Sebagai contohnya pada Mitsubishi Pajero Sports untuk paddle shift yang diam, dan mobil Toyota Sienta CVT untuk tipe paddle shift yang mengikuti putaran setir.
Pada sisi kiri tepat dibelakang setir terpasang paddle shift bertanda minus (-) sedangkan disisi kanan terpasang paddle shift bertanda plus (+).
Paddle shift bertanda minus digunakan untuk menurunkan gigi transmisi sedangkan untuk paddle shift bertanda plus digunakan untuk menaikkan gigi transmisi.
Baca juga:
Cara menggunakan Paddle shift
Fungsi paddle shift ini dapat diaktifkan dengan cara menekan tuas paddle shift ketika tuas transmisi di posisi D atau S. Saat tuas paddle shift di tekan pada posisi D maka fungsi paddle shift ini sudah aktif dan dapat digunakan untuk menaikkan (menekan tuas +) atau menurunkan gigi(menekan tuas -) secara manual.
Meskipun begitu, saat paddle shift diaktifkan pada posisi D, maka sistem yang berlaku umumnya masih semi manual. Jadi, ketika pengemudi lupa tidak menurunkan gigi dengan menekan paddle shift (-) maka secara otomatis transmisi akan menurunkan gigi ke level yang sesuai dengan kondisi mobil.
Hal ini akan lain halnya jika paddle shift diaktifkan pada saat tuas transmisi di posisi S. Saat di posisi S, maka paddle shift akan befungsi secara penuh. Posisi gigi transmisi hanya akan berpindah ketika terjadi respon pada tuas paddle shift yang digunakan.
Untuk menggunakan paddle shift ini sebenarnya cukup mudah, namun dikarenakan tiap-tiap mobil memiliki karakter dan cara pengoperasian yang berbeda, akan lebih baik penggunaannya tetap merujuk pada buku petunjuk pengoperasian masing-masing kendaraan.
Nah, demikianlah artikel tentang apa itu paddle shift dan bagaimana cara menggunakannya bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat
Daftar isi