3 Model Cara Derek Mobil Yang Mogok Ke Bengkel
Menangani mobil mogok dijalan sebaiknya memang tidak dilakukan oleh sembarang orang, terlebih orang tersebut memang tidak berpengalaman. Ketika mobil sudah dicoba untuk diperbaiki namun masalah juga tidak kunjung selesai, maka jalan terakhir agar mobil bisa diperbaiki dengan benar adalah menarik / derek mobil tersebut ke bengkel terdekat.
Saat ini , ada 3 model cara derek mobil yang mogok ke bengkel terdekat yang ombro ketahui. Yaitu derek mobil model gendong, derek mobil model tarik dengan alat, dan terakhir adalah derek mobil dengan tali. Dari ketiga model derek mobil mogok tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing, contohnya,
Menderek mobil mogok dengan model tarik menggunakan tali tentu akan lebih hemat biaya, namun dari segi keamanan baik saat dijalan maupun keamanan pada kendaraan tentunya sangat buruk. Beda lagi dengan derek model gendong, keamanan kendaraan akan lebih terjamin, namun biaya dereknya juga terbilang paling mahal dibanding dengan model lainnya.
Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang 3 model cara derek mobil yang mogok ke bengkel .
Cara pertama untuk derek mobil yang mogok ke bengkel terdekat adalah dengan derek model gendong. Disebut dengan derek mobil model gendong karena mobil yang mogok seluruhnya akan diletakkan dan diikat pada bagian belakang mobil derek yang memang khusus dibuat agar sebuah mobil bisa diletakan pada bagian tersebut.
Menarik mobil yang mogok dengan model gendong ini merupakan opsi dan pilihan derek mobil yang paling aman untuk digunakan dari seluruh jenis derek mobil yang ada. Pada derek model gendong ini, mobil diletakan pada bak belakang mobil derek yang sudah didesain khusus untuk membawa mobil mogok.
Pada posisi di atas, mobil akan diam sehingga tidak ada komponen mobil lainnya yang harus bekerja dan berputar dengan terpaksa. Hal ini kan sangat berbeda jika mobil diderek dengan menggunakan cara ditarik
Cara derek mobil model berikutnya adalah drek mobil model tarik dengan alat. Ada dua jenis alat yang ombro ketahui pada model derek mobil seperti ini yaitu menggunakan wheel dolly (trolly beroda) atau menggunakan crane model gantung.
Untuk derek mobil dengan wheel dolly, modelnyapun ada dua macam yaitu mobil yang diangkat penuh dan diangkat sebagian. Hal ini tentunya terkait dengan model wheel dolly yang digunakan, perhatikan pada model derek mobil yang menggunakan wheel dolly pada gambar dibawah ini
Sedangkan untuk derek mobil dengan crane gantung ini umumnya mengangkat sebagian roda mobil saja (roda bagian depan /roda bagian belakang), sedangkan sebagian rodanya lagi tidak diangkat dan menapak pada tanah/jalan. Perhatikan pada derek mobil model tarik dengan crane gantung dibawah ini
Derek mobil model tarik dengan alat ini memiliki keamanan yang bisa dibilang kurang aman terlebih pada model tarik yang hanya mengangkat sebagian ban. Terlebih lagi jika petugas yang menderek tidak memperhatikan jenis mobil dan model transmisi yang digunakan saat akan menderek mobil.
Untuk menarik mobil berpengerak roda depan dengan derek model ini tentunya berbeda dengan cara menarik mobil berpenggerak belakang. Belum lagi jika jenis transmisi yang digunakan adalah transmisi otomatis.
Oleh karena itu, saat menderek mobil dengan derek model seperti ini, selalu perhatikan dengan benar posisi dan aturan-aturan yang tertera pada buku panduan pemilik kendaraan agar terhindar dari kerugian tambahan.
Baca juga :
Cara derek mobil model terakhir adalah derek mobil model tarik dengan tali (Towing rope). Derek mobil model ini adalah dengan mengikatkan mobil yang mogok pada sebuah tali untuk ditarik dengan mobil lain.
Model tarik seperti ini kerap digunakan ketika kondisi sangat terpaksa. Derek mobil model tarik dengan tali ini sangat tidak dianjurkan, terlebih jika dilakukan dengan orang yang kurang berpengalaman.
Ya, pasalnya, derek mobil model ini memiliki banyak kekurangan yang bisa berakibat fatal bagi mobil yang diderek. Berikut adalah beberapa contoh kerugian yang bisa ditimbulkan akibat menderek mobil dengan model derek tali.
Oleh karenanya, untuk menarik mobil mogok ke bengkel terdekat sangat dianjurkan untuk menggunakan derek mobil model gendong. Menarik mobil dengan tali bisa saja dilakukan jika memang kondisinya sangat terpaksa dan tidak ada alternatif lainnya.
Saat ini , ada 3 model cara derek mobil yang mogok ke bengkel terdekat yang ombro ketahui. Yaitu derek mobil model gendong, derek mobil model tarik dengan alat, dan terakhir adalah derek mobil dengan tali. Dari ketiga model derek mobil mogok tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing, contohnya,
Menderek mobil mogok dengan model tarik menggunakan tali tentu akan lebih hemat biaya, namun dari segi keamanan baik saat dijalan maupun keamanan pada kendaraan tentunya sangat buruk. Beda lagi dengan derek model gendong, keamanan kendaraan akan lebih terjamin, namun biaya dereknya juga terbilang paling mahal dibanding dengan model lainnya.
Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang 3 model cara derek mobil yang mogok ke bengkel .
1. Derek Mobil Model Gendong - Paling Aman
Cara pertama untuk derek mobil yang mogok ke bengkel terdekat adalah dengan derek model gendong. Disebut dengan derek mobil model gendong karena mobil yang mogok seluruhnya akan diletakkan dan diikat pada bagian belakang mobil derek yang memang khusus dibuat agar sebuah mobil bisa diletakan pada bagian tersebut.
Menarik mobil yang mogok dengan model gendong ini merupakan opsi dan pilihan derek mobil yang paling aman untuk digunakan dari seluruh jenis derek mobil yang ada. Pada derek model gendong ini, mobil diletakan pada bak belakang mobil derek yang sudah didesain khusus untuk membawa mobil mogok.
Pada posisi di atas, mobil akan diam sehingga tidak ada komponen mobil lainnya yang harus bekerja dan berputar dengan terpaksa. Hal ini kan sangat berbeda jika mobil diderek dengan menggunakan cara ditarik
2. Derek Mobil Model Tarik Dengan Alat - Kurang Aman
Cara derek mobil model berikutnya adalah drek mobil model tarik dengan alat. Ada dua jenis alat yang ombro ketahui pada model derek mobil seperti ini yaitu menggunakan wheel dolly (trolly beroda) atau menggunakan crane model gantung.
Untuk derek mobil dengan wheel dolly, modelnyapun ada dua macam yaitu mobil yang diangkat penuh dan diangkat sebagian. Hal ini tentunya terkait dengan model wheel dolly yang digunakan, perhatikan pada model derek mobil yang menggunakan wheel dolly pada gambar dibawah ini
Sedangkan untuk derek mobil dengan crane gantung ini umumnya mengangkat sebagian roda mobil saja (roda bagian depan /roda bagian belakang), sedangkan sebagian rodanya lagi tidak diangkat dan menapak pada tanah/jalan. Perhatikan pada derek mobil model tarik dengan crane gantung dibawah ini
Derek mobil model tarik dengan alat ini memiliki keamanan yang bisa dibilang kurang aman terlebih pada model tarik yang hanya mengangkat sebagian ban. Terlebih lagi jika petugas yang menderek tidak memperhatikan jenis mobil dan model transmisi yang digunakan saat akan menderek mobil.
Untuk menarik mobil berpengerak roda depan dengan derek model ini tentunya berbeda dengan cara menarik mobil berpenggerak belakang. Belum lagi jika jenis transmisi yang digunakan adalah transmisi otomatis.
Oleh karena itu, saat menderek mobil dengan derek model seperti ini, selalu perhatikan dengan benar posisi dan aturan-aturan yang tertera pada buku panduan pemilik kendaraan agar terhindar dari kerugian tambahan.
Baca juga :
- Begini cara derek mobil matic pakai tali yang aman
- Peralatan wajib ada di mobil untuk keadaan darurat
- Penyebab-penyebab mobil mogok
3. Derek Mobil Model Tarik Dengan Tali (Towing rope) - Tidak dianjurkan
Cara derek mobil model terakhir adalah derek mobil model tarik dengan tali (Towing rope). Derek mobil model ini adalah dengan mengikatkan mobil yang mogok pada sebuah tali untuk ditarik dengan mobil lain.
Model tarik seperti ini kerap digunakan ketika kondisi sangat terpaksa. Derek mobil model tarik dengan tali ini sangat tidak dianjurkan, terlebih jika dilakukan dengan orang yang kurang berpengalaman.
Ya, pasalnya, derek mobil model ini memiliki banyak kekurangan yang bisa berakibat fatal bagi mobil yang diderek. Berikut adalah beberapa contoh kerugian yang bisa ditimbulkan akibat menderek mobil dengan model derek tali.
- Jika mobil yang diderek bertransmisi otomatis, transmisi otomatisnya bisa jebol karena mesin mati dan transmisi minim pelumasan.
- Ada jarak tempuh maksimal dan kecepatan maksimal yang boleh dilakukan saat menarik mobil seperti ini, melebihi batasan bisa berakibat merusak komponen mobil lainnya.
- Pengereman menjadi lebih berat dan keras sehingga bisa berbahaya karena booster rem tidak bekerja akibat mesin mobil mati.
Oleh karenanya, untuk menarik mobil mogok ke bengkel terdekat sangat dianjurkan untuk menggunakan derek mobil model gendong. Menarik mobil dengan tali bisa saja dilakukan jika memang kondisinya sangat terpaksa dan tidak ada alternatif lainnya.
Daftar isi