Cara Kerja Transmisi Manual
Cara kerja transmisi manual sebenarnya cukup mudah, intinya, hanya dengan menggerakkan tuas transmisi ke posisi gigi yang dituju maka akan menggerakan mekanisme transmisi seperti shift linkage, shift fork, dan gigi synchroniser.
Dengan bergeraknya gigi synchroniser ke salah satu gigi yang di tuju, maka gigi tersebut akan terhubung dengan poros output sehingga putaran pada poros input bisa diteruskan melalui counter gear lalu ke gigi pilihan, lanjut ke gigi synchroniser dan ke poros output. Dengan begitu maka putaran mesin dari poros input bisa sampai ke poros output.
Untuk mempermudah dalam memahami, silahkan perhatikan komponen transmisi manual seperti pada gambar dibawah berikut.
Berikut adalah posisi gigi dan aliran tenaga yang terjadi saat transmisi manual bekerja
Saat posisi netral, putaran dan tenaga mesin tidak diteruskan ke poros output (Output shaft). Hal ini teradi lantaran semua roda gigi percepatan tidak ada yang terhubung dan synchromesh semua dalam keadaan bebas. Aliran tenaga dari mesin hanya memutar poros input dan counter gear saja tanpa memutar poros output.
Posisi gigi 1 adalah saat posisi tuas berada di angka 1 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 1 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 1 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 1 menghasilkan putaran yang lambat namun memiliki tenaga putar (momen) pada poros output yang besar.
Posisi gigi 2 adalah saat posisi tuas berada di angka 2 pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi 2 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 2. Dengan begitu maka gigi 2 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 2 akan memutar poros aoutput lebih cepat dibanding posisi gigi 1.
Posisi gigi 3 adalah saat posisi tuas berada di angka 3 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 3 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 3 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 3 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 2.
Baca juga :
Posisi gigi 4 adalah saat posisi tuas berada di angka 4 pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi 4 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 4. Dengan begitu maka gigi 4 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 4 akan memutar poros output lebih cepat dibanding posisi gigi 3.
Posisi gigi 5 adalah saat posisi tuas berada di angka 5 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 5 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 5 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 5 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 4.
Posisi gigi R adalah saat posisi tuas berada di angka R pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi R ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi R.
Diantara gigi R dan counter gear untuk gigi R dipasngkan gigi pembalik yang bernama Reverse Idle gear. Akibatnya, putaran poros output juga menjadi terbalik dan berlawanan arah dengan putaran poros input.
Dengan bergeraknya gigi synchroniser ke salah satu gigi yang di tuju, maka gigi tersebut akan terhubung dengan poros output sehingga putaran pada poros input bisa diteruskan melalui counter gear lalu ke gigi pilihan, lanjut ke gigi synchroniser dan ke poros output. Dengan begitu maka putaran mesin dari poros input bisa sampai ke poros output.
Untuk mempermudah dalam memahami, silahkan perhatikan komponen transmisi manual seperti pada gambar dibawah berikut.
Berikut adalah posisi gigi dan aliran tenaga yang terjadi saat transmisi manual bekerja
Posisi Netral (N)
Saat posisi netral, putaran dan tenaga mesin tidak diteruskan ke poros output (Output shaft). Hal ini teradi lantaran semua roda gigi percepatan tidak ada yang terhubung dan synchromesh semua dalam keadaan bebas. Aliran tenaga dari mesin hanya memutar poros input dan counter gear saja tanpa memutar poros output.
Posisi Gigi 1
Posisi gigi 1 adalah saat posisi tuas berada di angka 1 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 1 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 1 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 1 menghasilkan putaran yang lambat namun memiliki tenaga putar (momen) pada poros output yang besar.
Posisi Gigi 2
Posisi gigi 2 adalah saat posisi tuas berada di angka 2 pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi 2 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 2. Dengan begitu maka gigi 2 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 2 akan memutar poros aoutput lebih cepat dibanding posisi gigi 1.
Posisi Gigi 3
Posisi gigi 3 adalah saat posisi tuas berada di angka 3 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 3 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 3 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 3 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 2.
Baca juga :
- Komponen transmisi manual lengkap dengan fungsinya
- Macam-macam transmisi manual pada kendaraan
- Komponen Transmisi Otomatis Mobil Tipe Planetary Gear
Posisi Gigi 4
Posisi gigi 4 adalah saat posisi tuas berada di angka 4 pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi 4 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 4. Dengan begitu maka gigi 4 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 4 akan memutar poros output lebih cepat dibanding posisi gigi 3.
Posisi Gigi 5
Posisi gigi 5 adalah saat posisi tuas berada di angka 5 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 5 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 5 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 5 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 4.
Posisi Gigi R (REVERSE/MUNDUR)
Posisi gigi R adalah saat posisi tuas berada di angka R pada diagram tuas transmisi. Posisi gigi R ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi R.
Diantara gigi R dan counter gear untuk gigi R dipasngkan gigi pembalik yang bernama Reverse Idle gear. Akibatnya, putaran poros output juga menjadi terbalik dan berlawanan arah dengan putaran poros input.
Daftar isi