Fungsi Distributor Mobil Dan Komponennya - OMBRO

Fungsi Distributor Mobil Dan Komponennya

Dalam sistem pengapian mobil konvensional, distributor memegang peranan penting agar mesin mobil bisa hidup dan bekerja dengan baik. Distributor mengatur secara langsung busi yang akan memercikan api didalam ruang bakar.

Selain itu, Distributor juga memiliki fungsi penting lainnya yang menjadi tulang punggung pengapian pada kendaraan dengan sistem pengapian konvensional. Nah, apa saja sih fungsi Distributor tersebut? Dan apa saja komponen-komponen yang bekerja didalamnya ?

fungsi distributor

Artikel berikut ini akan menjelaskan apa saja fungsi distributor mobil dan komponennya, simak infonya dibawah ini.



Fungsi distributor


  1. Mendistribusikan listrik tegangan tinggi yang dihasilkan koil menuju busi sesuai dengan Firing Order (urutan pengapian)
  2. Mengatur waktu pengapian yang tepat sesuai dengan kondisi kerja mesin.
  3. Menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada rangkaian primer koil agar tercipta listrik bertegangan tinggi.



Komponen Distributor


fungsi distributor

1. Distributor Cap (Tutup Distributor)

Terletak di bagian ujung distributor, distributor cap (yang juga dikenal dengan nama Tutup Distributor) merupakan sebuah terminal yang menghubungkan antara kabel sekunder koil dengan kabel busi.

Jumlah terminal pada tutup distributor ini tergantung dari banyaknya busi yang digunakan di mobil. Seperti contohnya mesin 4 silinder dengan 4 busi; maka jumlah terminal yang ada distributor capnya juga akan berjumlah 4 dan 1 terminal yang menuju ke koil sekunder.

Masing-masing terminal pada Distributor cap ini akan bersinggungan dengan Rotor untuk menerima listrik tegangan tinggi. Dari terminal tersebut, listrik kemudian dialirkan ke busi melalu kabel tegangan tinggi.


2. Rotor

Rotor berfungsi untuk menyalurkan tegangan tinggi dari coil dan mendistribusikan tegangan tersebut ke masing-masing terminal pada distributor cap.

Pada Rotor terdapat sebuah konduktor yang terhubung langsung dengan kabel sekunder ignition coil. Dan pada bagian ujung rotor lainnya terdapat sebuah konduktor yang bebas sehingga ketika rotor melintas di depan terminal distributor cap, listrik bertegangan tinggi akan mengalir menuju kabel tegangan tinggi.

Rotor, diletakkan pada poros / distributor shaft. Ketika poros berputar, maka rotor juga akan ikut berputar. Putaran ini lah yang akan menghantarkan ujung rotor untuk bertemu dengan terminal pada distributor cap sehingga aliran listrik tegangan tinggi bisa mengalir.


3. Distributor shaft (Poros Distributor)

Distributor shaft terletak dibagian tengah distributor dan terhubung dengan camshaft mesin. Poros ini menghubungkan beberapa komponen melalui sebuah gear diujungnya.

Distributor shaft memiliki banyak fungsi diantaranya untuk memutar rotor distributor guna mendistribusikan listrik dan lainnya untuk memutar cam lube agar platina bisa berfungsi untuk memutus dan menyambung arus listrik dari koil.


4. Breaker Plate

Breaker Plate adalah tempat untuk meletakkan platina (contact point), terletak dibagian dalam distributor dan terhubung dengan vacuum advancer. Breaker plate ini merupakan tempat untuk mengatur dan menyetel celah platina (contact point).

Ya, Breaker plate ini bisa bergerak dan bergeser sesuai dengan pergerakan tuas pada vacuum advancer. Akibatnya, timing pengapian pun juga bisa bergeser maju dan mundur sesuai dengan kebutuhan mesin.


5. Contact Point (Platina)

Contact point sering juga disebut sebagai platina, berfungsi sebagai saklar untuk memutus dan menyambung arus listrik yang dialirkan dari kumparan koil primer.

Cara kerjanya juga terbilang cukup sederhana. Dalam posisi normal, kontak platina dalam kondisi terhubung. Saat poros mulai berputar, cam lube yang menempel pada distributor shaft akan menyentuh dan mendorong kaki platina. Akibatnya, kontak akan merenggang dan menyebabkan arus listrik menjadi terputus.


6. Capasitor

Capasitor merupakan komponen elektronika yang bisa digunakan untuk menyimpan arus listrik dan melepaskannya secara tiba-tiba. Saat aliran lisrik pada contact point terputus maka akan muncul percikan api di celah kontak tersebut. Hal ini akan mengakibatkan hasil pengapian yang kurang baik.

Oleh karena itu digunakanlah capasitor pada distributor karena ia dapat berguna untuk menyerap dan meredam percikan api yang timbul disaat aliran listrik pada saat contact point terputus. Dengan begitu, hasil pengapian yang dihasilakn menjadi lebih baik dan lebih stabil.


7. Advancer

Advancer ini berfungsi untuk mengatur timing pengapian yang dihasilkan oleh distributor. Advancer ini terbagi menjadi dua model yaitu model vacuum advancer dan sentrifugal advancer.

  1. Vacuum Advancer ; Vacuum advancer bekerja dengan menggunakan udara vakum yang dihasilkan dari intake manifold. Di dalam vacuum advancer terdapat membran yang terhubung dengan breaker plate. Ketika tingkat kevakuman udara dalam intake tinggi, hal ini akan menarik tuas dan menggeser breaker plate sehingga terjadilah pergeseran timing pengapian.
  2. Sentrifugal advancer ; Jika Vacuum Advancer bekerja berdasarkan kevakuman udara, lain halnya dengan sentrifugal Advancer. Sentrifugal Advancer bekerja dengan memanfaatkan kecepatan putaran rpm mesin untuk menggeser breaker plate sehingga terjadi perubahan timing pengapian.

    Sentrifugal advancer menggunakan lengan berpemberat. Ketika putaran mesin berubah, pemberat ini akan bergeser mengikuti gaya sentrifugal yang dihasilkan. Perubahan ini dimanfaatkan untuk menggeser breaker plate sehingga timing pengapian ikut berubah mengikuti gerakan breaker plate.


Daftar isi
    SHARE