4 Gejala injektor mobil kotor yang perlu anda waspadai
Injektor menjadi komponen dalam sistem Electronic Fuel Injection (EFI) yang bertugas untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan ke dalam ruang bakar. Semprotan bahan bakar yang dihasilkan oleh injektor ini haruslah menyebar dan berbentuk kabut agar proses pencampuran udara dan bahan bakar berlangsung sempurna.
Campuran udara dan bahan bakar yang sudah berbentuk kabut ini akan lebih mudah untuk terbakar, sehingga bisa menghasilkan pembakaran yang lebih baik. Kondisi tersebut tentunya juga akan berpengaruh terhadap tenaga mesin secara keseluruhan.
Dengan pembakaran yang sempurna pada tiap kondisi kerja mesin, maka tenaga mesin yang dihasilkan pun juga akan menjadi lebih optimal, emisi gas buang menjadi lebih bersih dan konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih irit.
Injektor membutuhkan bahan bakar bertekanan, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar. Selain itu, injektor juga memiliki lubang-lubang (port) yang sangat kecil dan halus agar semprotan bahan bakar bertekanan tersebut bisa menghasilkan kabut bahan bakar yang lebih baik.
Jumlah lubang injektor sangat tergantung dari kebutuhan produsen kendaraan, ada injektor yang memiliki lubang (port) 2, 4, 6, bahkan 12 lubang pada satu injektor. Lubang-lubang inilah yang akan berfungsi untuk menghasilkan kabut bahan bakar kedalam ruang bakar. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Karena begitu kecilnya lubang-lubang injektor ini, seringkali injektor menjadi tersumbat, baik oleh kotoran dari bahan bakar ataupun akibat kotoran dari ruang bakar. Akibatnya mesin mobil akan mengalami gangguan pembakaran. Berikut adalah gejala injektor mobil kotor yang akan anda temui.
Gejala pertama akibat injektor kotor adalah mesin mobil akan terasa bergetar pada putaran RPM mesin tertentu. Apabila injektor kotor, umumnya getaran mesin (pincang/ brebet) akan terjadi pada putaran RPM mesin rendah. Mulai dari RPM Idling (800-1000RPM) hingga RPM menengah (1000-2500rpm).
Jika injektor yang kotor lebih dari satu, getaran mesin yang terjadi akan sangat terasa, terlebih ketika di kendarai. Jalannya mobil akan tergangu akibat putaran mesin yang juga tersendat akibat injektor kotor.
Gejala injektor kotor berikutnya yang akan terjadi pada mobil anda adalah asap knalpot memiliki aroma yang lebih tajam dan menyengat daripada biasanya. Aroma menyengat yang muncul dari knalpot mobil anda adalah akibat hasil pembakaran dalam ruang bakar yang tidak sempurna.
Injektor yang kotor, selain membuat mampet semprotan bahan bakar, ia juga kerap membuat semprotan yang seharusnya dalam bentuk kabut, berubah menjadi seperti air mancur, jika mekanik bilang istilahnya adalah "injektor kencing".
Bahan bakar yang memancur keluar dari port injektor tidak akan mudah untuk dibakar dengan sempurna, efeknya aroma bahan bakar yang tidak terbakar sempurna itu akan ikut keluar bersama dengan asap sisa-sisa hasil pembakaran.
Injektor kotor juga bisa mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dari biasanya. Gejala ini akan muncul akibat imbas dari tenaga mesin yang tidak sesuai dengan harapan pengemudi sehingga pengemudi harus menekan pedal gas lebih dalam lagi agar tenaga mesin yang dibutuhkan bisa sesuai.
Gejala injektor kotor berikutnya yang akan terjadi pada mobil anda adalah mesin menjadi sulit dihidupkan, baik pada saat dingin ataupun pada saat panas.
Gejala ini muncul akibat suplai bahan bakar ke injektor menjadi lebih sedikit (akibat kotor dan tersumbat) sehingga campuran antara udara dan bahan bakar menjadi tidak lagi ideal (istilahnya disebut campuran kurus). Ketika campuran kurus terjadi di awal start mesin, maka mesin menjadi sulit untuk dihidupkan.
Campuran udara dan bahan bakar yang sudah berbentuk kabut ini akan lebih mudah untuk terbakar, sehingga bisa menghasilkan pembakaran yang lebih baik. Kondisi tersebut tentunya juga akan berpengaruh terhadap tenaga mesin secara keseluruhan.
Dengan pembakaran yang sempurna pada tiap kondisi kerja mesin, maka tenaga mesin yang dihasilkan pun juga akan menjadi lebih optimal, emisi gas buang menjadi lebih bersih dan konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih irit.
Injektor membutuhkan bahan bakar bertekanan, bersih, dan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar. Selain itu, injektor juga memiliki lubang-lubang (port) yang sangat kecil dan halus agar semprotan bahan bakar bertekanan tersebut bisa menghasilkan kabut bahan bakar yang lebih baik.
Jumlah lubang injektor sangat tergantung dari kebutuhan produsen kendaraan, ada injektor yang memiliki lubang (port) 2, 4, 6, bahkan 12 lubang pada satu injektor. Lubang-lubang inilah yang akan berfungsi untuk menghasilkan kabut bahan bakar kedalam ruang bakar. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Karena begitu kecilnya lubang-lubang injektor ini, seringkali injektor menjadi tersumbat, baik oleh kotoran dari bahan bakar ataupun akibat kotoran dari ruang bakar. Akibatnya mesin mobil akan mengalami gangguan pembakaran. Berikut adalah gejala injektor mobil kotor yang akan anda temui.
1. Mesin bergetar pada RPM tertentu
Gejala pertama akibat injektor kotor adalah mesin mobil akan terasa bergetar pada putaran RPM mesin tertentu. Apabila injektor kotor, umumnya getaran mesin (pincang/ brebet) akan terjadi pada putaran RPM mesin rendah. Mulai dari RPM Idling (800-1000RPM) hingga RPM menengah (1000-2500rpm).
Jika injektor yang kotor lebih dari satu, getaran mesin yang terjadi akan sangat terasa, terlebih ketika di kendarai. Jalannya mobil akan tergangu akibat putaran mesin yang juga tersendat akibat injektor kotor.
2. Asap knalpot aromanya lebih tajam dan menyengat
Gejala injektor kotor berikutnya yang akan terjadi pada mobil anda adalah asap knalpot memiliki aroma yang lebih tajam dan menyengat daripada biasanya. Aroma menyengat yang muncul dari knalpot mobil anda adalah akibat hasil pembakaran dalam ruang bakar yang tidak sempurna.
Injektor yang kotor, selain membuat mampet semprotan bahan bakar, ia juga kerap membuat semprotan yang seharusnya dalam bentuk kabut, berubah menjadi seperti air mancur, jika mekanik bilang istilahnya adalah "injektor kencing".
Bahan bakar yang memancur keluar dari port injektor tidak akan mudah untuk dibakar dengan sempurna, efeknya aroma bahan bakar yang tidak terbakar sempurna itu akan ikut keluar bersama dengan asap sisa-sisa hasil pembakaran.
3. Konsumsi bahan bakar lebih boros
Injektor kotor juga bisa mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dari biasanya. Gejala ini akan muncul akibat imbas dari tenaga mesin yang tidak sesuai dengan harapan pengemudi sehingga pengemudi harus menekan pedal gas lebih dalam lagi agar tenaga mesin yang dibutuhkan bisa sesuai.
4. Mesin sulit dihidupkan hingga mogok
Gejala injektor kotor berikutnya yang akan terjadi pada mobil anda adalah mesin menjadi sulit dihidupkan, baik pada saat dingin ataupun pada saat panas.
Gejala ini muncul akibat suplai bahan bakar ke injektor menjadi lebih sedikit (akibat kotor dan tersumbat) sehingga campuran antara udara dan bahan bakar menjadi tidak lagi ideal (istilahnya disebut campuran kurus). Ketika campuran kurus terjadi di awal start mesin, maka mesin menjadi sulit untuk dihidupkan.
Daftar isi