Fungsi dan Cara Kerja Fuel Pressure Regulator (FPR)
Fuel Pressure Regulator (FPR) adalah komponen yang terdapat di dalam sistem bahan bakar untuk mobil-mobil yang menggunakan sistem Electronic Fuel Injection (EFI). Fuel pressure regulator memegang peranan penting terhadap tekanan bahan bakar yang disuplai dari pompa bahan bakar.
Tanpa fuel pressure regulator, sistem bahan bakar injeksi bisa mengalami kegagalan sistem. Seperti misalnya, bocor akibat tekanan yang berlebihan dari fuel pump, atau tidak ada tekanan bahan bakar sama sekali akibat bahan bakar terus mengalir kembali ke dalam fuel tank.
Umumnya, Fuel Pressure Regulator dipasang dibagian ujung akhir Delivery pipe. Namun, untuk mesin-mesin mobil masa kini, Fuel Pressure Regulator lebih banyak diletakkan di dalam Fuel Tank bersamaan dengan Fuel Pump (pompa bahan bakar). Oleh karenanya, Fuel Pressure Regulator pada mobil masa kini tidak lagi terlihat menempel dibagian Delivery pipe.
Fungsi Fuel Pressure Regulator
Fuel pressure regulator jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia akan menjadi Regulator tekanan bahan bakar. Maka sesuai namanya, Fuel Pressure Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar tetap sama, stabil dan selalu konstan meskipun volume bahan bakar yang disemprot injektor selalu berubah-ubah.
Tekanan bahan bakar yang sama sangat dibutuhkan oleh mesin. Tujuannya adalah agar bahan bakar yang keluar dari injektor selalu bisa berbentuk kabut. Dengan begitu, maka hasil pembakaran yang tercipta di dalam ruang bakar mesin akan menjadi lebih baik dan selalu optimal.
Jika bahan bakar yang disemprotkan tidak berbentuk kabut, maka mesin akan bermasalah. Seperti contohnya, mesin menjadi sulit hidup atau bahkan mobil menjadi lebih boros bahan bakar.
Cara kerja Fuel Pressure Regulator
Di dalam Fuel Pressure Regulator, terdapat 3 komponen penting berupa pegas, diafragma, dan katup. Perhatikan pada contoh gambar Fuel Pressure Regulator dibawah ini
Untuk menjaga tekanan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin, Fuel Pressure Regulator memanfaatkan besarnya kevakuman udara yang terjadi di dalam intake manifold.
Seperti contohnya, untuk kondisi kerja mesin pada saat idling (stasioner/langsam), beban penuh, ataupun pada saat mesin dimatikan. Berikut cara kerja Fuel Pressure Regulator di beberapa kondisi mesin.
Saat mesin idling/langsam
Pada saat idling, injektor lebih sedikit menyemprotkan bahan bakar ke dalam mesin. Akibatnya, tekanan bahan bakar di dalam Delivery Pipe akan bertambah dan semakin besar.
Untuk mencegah tekanan yang terlalu besar dan berlebihan di dalam Delivery Pipe, maka Fuel Pressure Regulator memanfaatkan besarnya kevakuman udara yang terjadi di dalam intake manifold.
Kevakuman udara ini digunakan untuk menarik diafragma dan membuka katup bahan bakar. Terbukanya katup ini membuat sebagian bahan bakar mengalir kembali kedalam tangki melalui return pipe.
Mengalirnya bahan bakar kembali ke dalam tangki, menyebabkan tekanan bahan bakar di dalam Delivery Pipe menurun sampai pada batas tekanan yang sudah diatur (diregulasikan).
Saat mesin beban penuh
Pada saat mesin dalam kondisi beban penuh, Injektor akan menyemprotkan bahan bakar lebih banyak. Ini artinya tekanan bahan bakar di dalam Delivery Pipe akan langsung turun dan berkurang secara signifikan.
Untuk mencagah hilangnya tekanan bahan bakar di dalam Delivery Pipe akibat injektor menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah banyak, maka pegas di dalam Fuel Pressure Regulator akan mendorong diafragma kembali ke posisinya dan membuat posisi katup menjadi tertutup.
Karena katup bahan bakar tertutup, maka tekanan bahan bakar di dalam Delivery Pipe bisa dipertahankan sesuai dengan tekanan standarnya.
Perhatikan pada contoh gambar kerja dari Fuel Pressure Regulator dibawah ini
Saat mesin dimatikan
Apabila mesin mati dan pompa bahan bakar berhenti bekerja, maka pegas akan kembali menekan diafragma dan katup. Akibatnya, katup menjadi tertutup. Disaat yang sama check valve di dalam fuel pump juga akan menutup.
Dengan tertutupnya katup dan saluran bahan bakar oleh check valve, tekanan bahan bakar di dalam Delivery pipe dapat dipertahankan dan akan tetap sama. Adanya tekanan bahan bakar di dalam delivery pipe saat mesin mati akan memudahkan mesin saat dihidupkan pertama kali, atau saat dilakukan starter pertama kali setelah mobil lama terparkir.
Jika Fuel Pressure Regulator ini tidak berfungsi, rusak, atau kotor akibat katupnya terganjal, maka tekanan pada saluran bahan bakar tidak dapat dipertahankan. Hal ini akan menyebabkan mesin susah dihidupkan, putaran idle mesin menjadi tidak stabil dan bisa juga membuat tenaga mesin menjadi turun hingga mesin mogok.
Ukuran dan nilai tekanan bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin biasanya berbeda-beda antara mobil satu dengan mobil yang lainnya karena sudah ditentukan oleh masing-masing pihak pabrikan pembuat mobil tersebut. Umumnya, tekanan bahan bakar berada di kisaran 3kg/cm2 / 43psi / 294kpa. Untuk memastikannya ikuti buku panduan Service Manual masing-masing kendaraan.
Oleh karena itu, jika dibutuhkan penggantian pada komponen Fuel Pressure Regulator ini sangat disarankan untuk tetap menggunakan part yang original. Tujuannya agar tekanan yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan mesin.