Mengenal Differential / Gardan Mobil
Differential pada mobil di Indonesia lebih banyak dikenal orang dengan sebutan gardan.
Berfungsi untuk memindahkan tenaga putaran yang dari transmisi ke masing-masing roda penggerak.
Selain itu, differential juga berfungsi untuk memberikan perbedaan putaran antara roda kanan dengan roda kiri ketika mobil berbelok.
Ya, ketika mobil berbelok maka akan terjadi perbedaan putaran antara roda kanan dan kiri. Contohnya ketika mobil berbelok ke kanan, maka roda disisi kanan memiliki putaran yang lebih sedikit dibanding dengan putaran roda di sisi kiri.
Dengan begitu, maka mobil bisa berbelok dengan sempurna ke kanan tanpa menyebabkan roda kanan menjadi slip ataupun terseret.
Untuk mobil berpenggerak roda depan, komponen Differential ini umumnya menjadi satu dalam bak transmisi, sedangkan untuk mobil berpenggerak belakang, Differential terpisah dari transmisi dan terletak di belakang dekat dengan roda.
Baca juga : Jenis dan tipe penggerak roda mobil
Secara garis besar, Differential tersusun dari beberapa gear (roda bergerigi) yang terdiri dari Drive pinion gear, Final ring gear, Differential side gear, Differential pinion gear. Perhatikan pada gambar dibawah berikut.
Komponen-komponen differential ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi dua fungsi utamanya yaitu meneruskan tenaga putar mesin dan memberi perbedaan putaran roda saat mobil berbelok.
Differential secara umum terbagi menjadi 4 tipe jika dilihat dari bentuk dan posisi drive pinion terhadap Final ring gear, yaitu
Yang membedakan differential tipe spiral bevel gear ini adalah bentuk gigi pada drive pinion gear ini adalah menyerupai garis melengkung.
Untuk cara kerja Differential baik disaat berjalan lurus ataupun berbelok, silahkan perhatikan nama komponennya dibawah berikut, tujuannya supaya anda lebih memahami perubahan yang terjadi khususnya putaran pada Differential Pinion Gear
Jalan yang lurus membuat tahanan dari roda kanan dan kiri adalah sama, sehingga Differential pinion gear dan Differential side gear akan bergerak secara bersamaan dengan Final ring gear.
Saat berjalan lurus, Differential pinion gear dalam posisi diam dan tidak berputar pada porosnya. Hal ini menyebabkan jumlah putaran antara axle shaft kanan dan axle shaft kiri menjadi sama.
Hal ini akan menyebabkan perbedaan putaran antara axle shaft roda kiri dengan roda kanan.
Sebagai contoh saat mobil berbelok kanan. Ketika berbelok kekanan, axle shaft roda kanan akan mendapat tahanan dari permukaan jalan sehingga putaran axle shaft akan melambat.
Disaat yang sama tenaga dari mesin akan memutar Drive pinion gear dan Final ring gear. Ketika Final ring gear berputar, ia juga akan memutar Differential case beserta Differential pinion gear.
Karena axle shaft roda kanan tertahan, maka Differential pinion gear akan berputar pada porosnya sekaligus memutar axle shaft roda kiri menjadi lebih cepat putarannya.
Dengan begitu maka jumlah putaran antara axle shaft roda kanan dan kiri menjadi berbeda, dimana putaran roda kiri menjadi lebih cepat dibanding putaran roda kanan.
Berfungsi untuk memindahkan tenaga putaran yang dari transmisi ke masing-masing roda penggerak.
Selain itu, differential juga berfungsi untuk memberikan perbedaan putaran antara roda kanan dengan roda kiri ketika mobil berbelok.
Ya, ketika mobil berbelok maka akan terjadi perbedaan putaran antara roda kanan dan kiri. Contohnya ketika mobil berbelok ke kanan, maka roda disisi kanan memiliki putaran yang lebih sedikit dibanding dengan putaran roda di sisi kiri.
Dengan begitu, maka mobil bisa berbelok dengan sempurna ke kanan tanpa menyebabkan roda kanan menjadi slip ataupun terseret.
Komponen Differential
Untuk mobil berpenggerak roda depan, komponen Differential ini umumnya menjadi satu dalam bak transmisi, sedangkan untuk mobil berpenggerak belakang, Differential terpisah dari transmisi dan terletak di belakang dekat dengan roda.
Baca juga : Jenis dan tipe penggerak roda mobil
Secara garis besar, Differential tersusun dari beberapa gear (roda bergerigi) yang terdiri dari Drive pinion gear, Final ring gear, Differential side gear, Differential pinion gear. Perhatikan pada gambar dibawah berikut.
Komponen-komponen differential ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi dua fungsi utamanya yaitu meneruskan tenaga putar mesin dan memberi perbedaan putaran roda saat mobil berbelok.
Tipe-tipe differential
Differential secara umum terbagi menjadi 4 tipe jika dilihat dari bentuk dan posisi drive pinion terhadap Final ring gear, yaitu
1. Tipe Straight Bevel Gear
Tipe Straight Bevel Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion sejajar dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear. Selain itu, bentuk gigi pada drive pinion gear seperti garis lurus.2. Tipe Spiral Bevel Gear
Tipe Spiral Bevel Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion sejajar dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear mirip dengan straight bevel gear.Yang membedakan differential tipe spiral bevel gear ini adalah bentuk gigi pada drive pinion gear ini adalah menyerupai garis melengkung.
3. Tipe Hypoid gear
Tipe Hypoid Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion tidak segaris dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear, melainkan berada dibawah garis sumbu Final ring gear. Bentuk gigi pada drive pinion gear juga menyerupai garis melengkung seperti pada tipe spiral bevel gear.4. Tipe Worm Gear
Tipe Worm Gear adalah tipe differential yang drive pinion gearnya berbentuk seperti cacing melingkar, Konstruksi seperti ini banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan berat.Cara Kerja Differential
Untuk cara kerja Differential baik disaat berjalan lurus ataupun berbelok, silahkan perhatikan nama komponennya dibawah berikut, tujuannya supaya anda lebih memahami perubahan yang terjadi khususnya putaran pada Differential Pinion Gear
Saat kendaraan jalan lurus (Straight)
Ketika mobil berjalan lurus, maka Drive pinion memutar Final ring gear. Kemudian Final ring gear akan berputar dan membuat Differential case juga ikut berputar.Jalan yang lurus membuat tahanan dari roda kanan dan kiri adalah sama, sehingga Differential pinion gear dan Differential side gear akan bergerak secara bersamaan dengan Final ring gear.
Saat berjalan lurus, Differential pinion gear dalam posisi diam dan tidak berputar pada porosnya. Hal ini menyebabkan jumlah putaran antara axle shaft kanan dan axle shaft kiri menjadi sama.
Saat kendaraan berbelok (Turn)
Ketika mobil berbelok ke salah satu sisi (kanan/kiri) maka salah satu axle shaft roda akan memiliki tahanan yang lebih besar di banding sisi lainnya.Hal ini akan menyebabkan perbedaan putaran antara axle shaft roda kiri dengan roda kanan.
Sebagai contoh saat mobil berbelok kanan. Ketika berbelok kekanan, axle shaft roda kanan akan mendapat tahanan dari permukaan jalan sehingga putaran axle shaft akan melambat.
Disaat yang sama tenaga dari mesin akan memutar Drive pinion gear dan Final ring gear. Ketika Final ring gear berputar, ia juga akan memutar Differential case beserta Differential pinion gear.
Karena axle shaft roda kanan tertahan, maka Differential pinion gear akan berputar pada porosnya sekaligus memutar axle shaft roda kiri menjadi lebih cepat putarannya.
Dengan begitu maka jumlah putaran antara axle shaft roda kanan dan kiri menjadi berbeda, dimana putaran roda kiri menjadi lebih cepat dibanding putaran roda kanan.
Daftar isi